Chapter 18

1.3K 131 8
                                    


#MewGulf - Story MG

🌹🥀🌹


Apa semua ini adil? Mengapa ujian hidupnya sangat berat? Apa yang sudah dia lakukan? Sampai tuhan menghukumnya begitu berat. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa harus dirinya? Mengapa harus orang tuanya?

Gulf Kanawut, Sekarang hidupnya sebatang kara. Kedua orang tuanya pergi meninggalkannya. Tidak ada pesan, tidak ada ucapan perpisahan. Semuanya terjadi begitu saja.
Gulf selesai menaburkan bunga mawar diatas pusaran makam Julyan Ardistia, bundanya. Badannya berbalik arah, dan mendapati makam yang sama seperti milik bundanya. Rudiastyo, ayahnya. Ada rasa benci saat melihat makam ayahnya, tapi dia menyampingkan egonya, bagaimana pun beliau adalah ayahnya, ayah kandungnya.

Seseorang memandang Gulf dari belakang, dia adalah kekasih hati Gulf, Mew Suppasit.

****

Setelah kejadian Mew merengkuh tubuh Gulf kedalam pelukannya. Gulf sadar dari pingsannya, dan langsung menangis kencang, meronta-ronta bahkan berteriak. Beberapa pelayat yang masih hadir pun, berdatangan kekamar Gulf, hendak melihat apa yang terjadi. Gulf semakin histeris, tapi Mew tidak berhenti berusaha untuk menenangkan Gulf. Mew menyuruh semua orang untuk keluar, dan meninggalkan Mew dan Gulf berdua saja.

Gulf masih meronta, tubuh Mew jadi tempat sasaran kefrustasian seorang Gulf. Gulf memukul, menendang bahkan tidak segan untuk menimpuk Mew dengan benda yang dapat dijangkau oleh Gulf.
Mew dengan sabar menerima semuanya, karena rasa sakit yang dia rasakan tidak sebanding dengan rasa sakit yang dirasakan oleh Gulf.

Gulf akhirnya lelah dengan sendirinya, dan Mew mengambil kesempatan itu untuk merengkuh tubuh lemah Gulf. Mew membisikan kata demi kata untuk menangkan Gulf. Gulf hanya menangis dan memeluk Mew dengan erat.

Pagi harinya, semua orang berkumpul kembali. Untuk memakam kan kedua orang tua Gulf. Gulf meronta kepada Mew ingin ikut menemani orang tuanya untuk terakhir kalinya. Mew melarang, karena keadaan Gulf yang masih lemah. Dan Mew juga takut, Gulf akan melakukan yang tidak-tidak di pemakaman nanti.

Dengan rasa sedihnya dan kefrustasiannya, Gulf memohon kepada Mew. Dia berjanji tidak akan melakukan apapun disana, dia hanya ingin mengantar bundanya diperistirahatan terakhirnya. Dengan berat hati, Mew mengizinkan Gulf. Dengan ancaman, harus mengikuti apa yang Mew bilang dan jika Gulf mengingkari janjinya. Mew akan menyeret Gulf dengan paksa.

****

Dan sesuai janjinya, Gulf tidak berbuat macam-macam. Mew melirik arloji ditangannya. Sudah 2jam Mew menunggu Gulf. Dan tidak ada tanda-tanda jika Gulf ingin meninggalkan pusaran makam bundanya.

Mew menghela nafasnya lelah. Dia harus berbuat apa? Jika dirinya diposisi Gulf, mungkin dia akan melakukan hal yang sama. Bahkan Mew akan berfikir untuk tinggal dipusaran makam itu.

Khasus ini sudah selesai, polisi sudah memutuskan jika pembunuhan ini murni dari ayahnya Gulf, tidak ada orang lain yang ikut campur tangan dalam Khasus pembunuhan ini. Ayah Gulf adalah tersangka pembunuhnya. Mew sudah mengurus semuanya berkat bantuan sang papah.

Yang Mew pikirkan sekarang, Bagaimana cara membujuk Gulf untuk tidak pulang kerumahnya lagi. Mew takut jika Gulf akan mengingatkan kejadian itu dan melakukan hal yang tidak-tidak.

Mew berjalan menghampiri sang kekasih yang tengah khusyu menatap pusaran makam bundannya.
"Gulf, pulang yuk. Kayanya bentar lagi mau turun ujan. Liat tuh awannya, udah gelap banget begini." Mew mencoba merayu Gulf.

Gulf menggelengkan kepalanya, menolak. "Biarin aja ujan, gue gak mau bunda keujanan sendirian."

Mew menghela nafas lelah, akan sangat susah kalau begini. Gulf orang yang keras kepala, jika Mew menyeretnya dengan paksa. Pasti Gulf tidak tinggal diam, dan mereka akan berakhir dengan bertengkar.

Story MG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang