Maaf kalo ada typo🙏Mew menatap kekasihnya yang hanya diam. Tidak seperti biasanya yang sangat bersemangat ketika berkumpul bersama teman-temannya. Sebelumnya Gulf baik-baik saja, tapi setelah mereka sampai di Caffe milik Sahabatnya, Tay Tawan. Gulf langsung berubah menjadi pendiam. Mew juga merasa Gulf seperti menghindarinya. Bahkan Gulf tidak duduk didekatnya, melainkan duduk bersebelahan dengan Adiknya, Nanon. Menatap Mew saja tidak.
Mew mengirim sinyal kepada adiknya, untuk berpindah posisi tempat duduknya. Nanon yang diberi kode hanya melengos, enggan menghiraukan abangnya. Mew mendengus sebal.
"Kenapa si? Dari tadi gelisah aja bawaannya. Lo sama Gulf itu cuma duduk sebrangan. Biasa aja kali, Mew." Sahut Off meledek sahabatnya.
"Lo kaya gak tau dia aja, Off. Jangankan sebrangan, Gulf duduk gak nempel aja dia kelabakan." Tambah Tay meledek Mew.
"Padahal udah serumah, masih aja kurang." Ucap Bright ikut meledek.
"Sekamar malah, bukan serumah lagi." Ceplos Nanon.
"Gak ada gumohnya ya? Gue ngeliat Bright Mulu aja bosennya minta ampun." Timpal Win.
Gun menoyor kepala Win. "Sok-sokan bosen, ditinggal tanpa kabar aja Lo uring-uringan."
Win berdecih. "Gak usah buka kartu juga kali."
Bright langsung mencubit hidung kekasihnya gemas. "Tapi cinta kan?" Win hanya mendengus dan Menepis tangan Bright.
"Gue balik duluan ya." Gulf bangun dari duduknya.
"Kamu mau kemana? Kita belom ada 20menit disini." Mew ikut bangun dari duduknya.
Gulf tidak menjawab pertanyaan Mew. "Gojeknya udah didepan. Gue duluan ya." Gulf langsung pergi tanpa melihat raut bingung dari teman-temannya dan juga teman Mew.
"Gue nyusul, Gulf dulu. Sorry ya." Mew berlari menyusul Gulf.
Nanon memutar bola matanya malas. "Drama mulu, heran."
"Ada masalah apa lagi si mereka, Non?" Tanya Win.
Nanon mengedikan bahunya. "Gak tau. Tadi sebelum kesini Gulf fine-fine aja dirumah. Malah excited banget pas tau kita pada mau kumpul."
"Gue juga ngeliat Gulf kaya aneh aja gitu. Kaya ada yang dipikirin." Sahut Gun.
"Pantes Abang Lo uring-uringan aja dari tadi." Ucap Off.
"Semoga aja mereka baik-baik aja. Capek gue ngeliat mereka berantem Mulu." Ucap Tay.
"Jangankan elo, Mas. Gue yang serumah aja empet banget ngeliatnya." Sahut Nanon.
"Namanya hubungan, gak semuanya bisa jalan mulus. Udah, kita cukup doain. Semoga gak ada apa-apa." Ucap Bight yang diangguki oleh semuanya.
****
"Nih, Bang. Makasih ya." Mew membayar Ojek online yang dipesan oleh Gulf.
Gulf menatap Mew marah. "Ngapain si?!"
"Kamu yang ngapain! Gajelas banget! Kalo aku ada salah itu ya ngomong, bukan diem aja. Kamu bisu?! Engga kan?!" Jawab Mew ikut marah.
Gulf mendorong tubuh Mew. "Gue udah cukup sabar, Mew selama ini. Gue kasih tubuh gue buat Lo. Tapi apa balasan Lo?! Lo bohongin Gue, Mew! Dan gak cuma sekali, ini kedua kalinya Lo ngebohongin Gue."
Mew menatap Gulf bingung. "Kamu ngomong Apaansi? Aku bohongin kamu apa?"
Gulf menunjuk Mew dengan Marah. "LO WAKTU ITU MAKSA GUE BUAT PULANG DARI CAFE INI. SEDANGKAN LO DISINI MALAH BERDUAAN SAMA MARIE. LO NYURUH GUE PULANG, SUPAYA GUE GAK NGELIAT LO BERDUAAN SAMA MARIE, GITU?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Story MG [END]
Short StoryStories purely from the author's imagination🙏 ⚠️Bxb! Homophobic dilarang baca #MewGulf #Mewsuppasit #Gulfkanawut