Chapter 27

1.2K 119 27
                                        


Maaf kalo ada typo🙏

#MewGulf - Story MG

"Lo ngehindarin gue, Nti? Gue ada salah apaan sama Lo? Lo mau kemana?" Gulf bingung ketika Melihat Marie sedang mengkemasi barang-barang nya kedalam koper besar.

"Kalo gue ada salah, gue minta maaf. Biar gue yang pergi, Lo gak perlu pergi dari sini." Ucap Gulf masih tidak dihiraukan oleh Marie.

"Nti, Please jangan kaya gini. Kalo ada masalah kita bisa selesain baik-baik kan? Bukannya Lo bilang, gak akan ninggalin gue? Kalo Lo pergi gue sama siapa?"

"Gue mau tinggal di Bali. Lo tinggal aja disini. Nanti ada orang yang akan nemenin Lo disini." Akhirnya Marie bersuara.

Gulf mengehela nafasnya. "Lo mau tinggal bareng sama mantan tunangan Lo itu?"

"Iya." Ucap Marie cepat.

Gulf tersenyum miris. "Lo tau kan yang sebenernya? Jangan pura-pura gak tau, Nti!"

Marie menatap Gulf tajam. "Gue tau! Dan gue akan bawa Mew ke jalan yang benar. Gue akan ikhlasin Mew kalo dia sama cewe lain. tapi? Sama Lo? Lo tuh harusnya sadar, Gulf. Lo dan Mew itu laki-laki, Orang tua Lo pasti kecewa jika ngeliat anaknya ternyata GAY!" Ucap Marie sarkas.

Gulf mengepalkan tangannya. Dia tidak bisa marah, Marie adalah duplikat dari bundanya. Gulf mengangguk dan tersenyum sangat manis walaupun hatinya sangat sakit. "Semoga berhasil." Ucap Gulf lembut dan berlalu keluar dari apartment.

Sekarang waktunya dia menemui kekasihnya yang sudah hilang tanpa kabar. Gulf butuh pengakuan dari Mew. Jika Mew menyuruhnya pergi dari kehidupannya. Maaf, Gulf tidak akan pernah bisa pergi. Kali ini biarkan seorang Gulf berjuang. Mew sudah cukup banyak berjuang dikehidupannya. Jadi, kini giliran Gulf yang akan berjuang demi kebahagiaan dan untuk kehidupannya dimasa depan.

"Lo mau ikut kedalam atau gimana?"

"Gak, gue disini aja. Gue mau lo selesain dulu berdua. Kalo dia macem-macem baru gue yang maju." Win menunjukan kepalan tangannya kepada Gulf, seolah-olah dia akan menghabisi Mew.

Gulf tertawa mengejek. "Lo pasti gak lupa kan? Waktu Mew cuma ngomong pake nada dingin aja Lo takutnya setengah mati, yakin masih berani?"

Win mendengus. "Gak usah diingetin, bisa kan? Ck, masih sempet-sempetnya Lo ngeledekin gue."

Win menyeringai. "Win, temenin gue. Jemput gue sekarang. Gue mau kerumah Mew. Please tolongin gue. Cepet gapake lama. Oke makasih, Win. Lo emang sahabat terbaik. Itu siapa ya?" Win meledek Gulf.

"Sahabat terbaik katanya? Cih ada butuhnya." Sambung Win.

Gulf keluar dan menutup pintu mobil Win dengan kencang, tidak menghiraukan ledekan Win. "Brengsek, Gulf! Ini mobil kesayangan gue anj!"

"Budeh," Panggil Gulf saat melihat budeh Sri hendak berjalan masuk kedalam rumah.

"Dek, Gulf? Kemana aja dek? Kok baru keliatan si? Budeh nanya ke Abang tapi dia gak jawab. Adek sama Abang baik-baik aja kan?"

Gulf mengangguk. "Mew ada, Deh?" Tanya Gulf.

"Anu, Abang lagi beres-beres dikamarnya."

"Yaudah, Gulf izin masuk ya, Deh." Ucap Gulf. Budeh mengangguk dan berjalan beriringan dengan Gulf.

"Langsung naek aja, dek. Budeh mau bikinin minum buat adek."

"Gak usah, Deh. Nanti Gulf ambil sendiri aja." Cegah Gulf dan budeh hanya mengangguk, mengiyakan.

Gulf membuka pintu kamar Mew. Gulf memastikan dirinya untuk tetap tenang ketika mencium wangi khas kamar kekasihnya. 'Kangen' batin Gulf.

Gulf memasuki kamar Mew dengan perlahan. Gulf melihat pundak tegap kekasihnya, Mew sedang membelakangi dirinya. Tangannya sibuk memilah pakaian yang ada di lemarinya. Gulf juga melihat beberapa pakaian baju miliknya masih ada disana.

Story MG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang