#MewGulf - Story MG
"Mew, kamu tadi ngerasa aneh gak si? Nanon, Win sama Gun. Kok, mereka diem aja, ya? Apa mereka marah, karena aku pulang duluan?" Tanya Gulf.
"Ini kan masih pagi, mungkin mereka masih ngantuk." Ucap Mew dari balik kemudinya.
Setelah Gulf sudah siap, Mew langsung menarik Gulf untuk pulang. Nanon, Win dan Gun masih meneruskan liburannya sampai 2hari kedepan.
Gulf menatap Mew yang sedang mengemudi. Mew yang merasa sedang diperhatikan pun, menengok ke arah Gulf.
Mew menaikan sebelah alisnya. "Kenapa?" Tanya Mew.
Gulf memasang wajah curiga. "Kamu gak ngomong sesuatu kan, ke mereka?"
"Dikit." Ucap Mew singkat.
Gulf mendengus. "Ngomong apa?"
"Jangan ulangin lagi." Jawab Mew.
"Ulangin apa?" Gulf memajukan tubuhnya sedikit ke arah Mew.
"Duduk yang bener!" Titah Mew.
"Yang salah itu aku, bukan mereka!" Ucap Gulf kesal.
"Aku gak nyalahin mereka. Aku cuma bilang, jangan diulangin." Ucap Mew.
"Sekarang aku tanya deh sama, kamu. Kenapa kamu tetep pergi, padahal aku udah ngelarang kamu." Mew melirik Gulf sesekali dibalik kemudinya.
Gulf menggigit bibir bawahnya. "Ya, aku mau liburan lah. Masa temen-temen aku pada liburan, akunya malah dirumah. Kan gak adil. Dari pada aku izin sama kamu, sampe nangis darah juga gak akan di izinin kan? Tapi aku udah izin sama mamah, jadi ya gapapa kan? Yang penting aku udah izin." Bagus Gulf, alesan lo basi banget. Gulf merutuk dirinya sendiri.
Mew tersenyum miring. "Mau liburan?"
Gulf menelan salivanya, ketika Mew memutar arah balik mobilnya. "Kenapa muter balik?"
"Balikin kamu ketempat tadi." Mew membelokan mobilnya dengan kasar.
Gulf panik. "Ngapain kesana? Aku kan mau pulang,"
"Nanti gak adil dong, kalo temen-temen kamu pada liburan. Masa, kamu dirumah aja." Ucap Mew lembut di iringi senyum manisnya.
Bukannya terpesona, Gulf justru takut jika Mew sedang di mode berbicara lembut seperti itu. Bahkan Mew juga mengeluarkan senyum manisnya. Yang sangat ditakuti oleh Gulf.
Mew itu aneh...dan juga menakutkan. Jika marah dia hanya diam. Mew bukan tipe orang, yang jika marah akan bermain tangan atau berbicara kasar. Mew justru akan diam dan berbicara lembut tapi nadanya menusuk.
Gulf tidak ingin Mew mendiaminya lagi. Cukup kejadian di hotel saja. Pertama dan terakhir kalinya.
"Mew, aku mau pulang," Rengek Gulf. Mew menatap sekilas Gulf, dan kembali mengemudi."Miuuuuu," Gulf memasang wajah memelasnya.
"Apasi!" Ucap Mew jutek.
"Miuuuuuuuuuuuu," Gulf merengek panjang sambil menggoyangkan tangan kiri Mew yang sedang memegang kemudi.
Mew melotot dan menepis tangan Gulf. "Gulf! Aku lagi nyetir?!
Gulf mendengus dan membuang mukanya kepintu mobil. Mew memberhentikan mobilnya ketika sudah sampai ketempat tujuannya.
Gulf menaikan alisnya bingung. "Kok berhenti?"
"Bawel, cepet turun." Mew keluar dari mobilnya. Dan disusul oleh Gulf.
Mew berjalan mendekati Gulf dan merangkul pinggang Gulf dengan ke posesifannya. Gulf memutar malas kedua bola matanya.
"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Suara resepsionis perempuan menyapa Mew dan Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story MG [END]
Short StoryStories purely from the author's imagination🙏 ⚠️Bxb! Homophobic dilarang baca #MewGulf #Mewsuppasit #Gulfkanawut