Special Chapter End

1.8K 133 11
                                    

Happy Reading ❤️

Berawal dari pertemuannya yang sangat tidak disengaja dan perkenalan singkat yang menjadi suatu hubungan yang sangat lekat. Mew Suppasit lelaki tampan yang sangat mencintai kekasih manisnya yang juga galak, menurutnya.

Selalu ketergantungan kepada kekasihnya setelah dirinya ditinggal oleh kedua orang tuanya. Kejadian yang sangat menyesakkan jika diingat. Gulf Kanawut lelaki yang hidup sebatangkara, dan kini mengabdikan hidupnya untuk sang kekasih, Mew Suppasit.

Sudah terhitung kini memasuki tahun ke 2 mereka menjalin kasih. Bermacam konflik telah berlalu, ke egoisan dari kedua belah pihak pun sudah sangat jarang ditunjukan. Tapi.....

"Yang bener aja, Gulf?!" Teriak Mew kesal.

"Gak perlu pake teriak kan bisa!" Teriak Gulf tak mau kalah.

"Cukup keluarga sama sahabat aja yang Dateng titik." Sambung Gulf.

Mew mendengus kasar. "Ini tuh untuk sekali seumur hidup! Aku gak mau pokoknya!"

"Tetep gak mau?"

"Gak!" Tolak Mew mentah-mentah.


"Kalian tuh bisa gak si gak ribut? Batalin aja kalo ribut terus kaya begini." Sahut Nanon kesal.

"Sembarangan!"
"Ide bagus." Ucap Mew dan Gulf berbarengan.

"Giliran ngomel aja kompak, pusing tau gak?!" Nanon meninggalkan sepasang kekasih itu sambil menghentak-hentakan kakinya.

Mew dan Gulf tidak memperdulikan Nanon dan melanjutkan acara berdebatnya.

"Pokoknya kamu udah tinggal nerima beresnya, gak perlu komentar apa-apa." Ucap Mew final.

"Oh yauda kalo gitu nikah aja sama yang lain." Balas Gulf sambil berlalu meninggalkan Mew yang menatap dirinya tidak percaya.





"Kenapa lagi si lu? Muram banget tuh muka." Celetuk Win.

"Hooh, mulut udah kaya bol ayam gitu." Tambah Gun.

"Berantem lagi lah pastinya." Ucap Nanon.

"Mulut Lo ya, ember banget si!" Gulf menoyor kepala Nanon sebal.

"Pala itu di fitrahin, jangan sembarang dong." Nanon menatap tajam Gulf.

Gulf membalas tatapan Nanon tidak kalah tajam. "Mau gua betot mulut Lo hah?!"

Nanon menendang kaki meja dengan kesal. "Kenapasi dunia gak adil banget?! Setiap mereka yang berantem pasti selalu gua yang kena imbasnya." Rengek Nanon. Yang lain hanya mendengus jijik melihat Nanon.

Mereka berempat kini sedang berada di Caffe milik Tay Tawan, Tawan Caffe. Seperti biasa jika salah satu dari mereka sedang dirundung masalah atau ingin melepas penat pasti mereka akan mengunjungi kafe ini, Caffe dimana pertemuan Tak sengaja Gulf dengan Mew. Yang mana juga tempat ia nongkrong bersama sahabatnya ini.

"Terima nasib aja, Non. Calon kakak ipar lu kan emang galak banget." Bisik Win.

"Ngomong apa Lo?" Tanya Gulf galak. Spontan Nanon dan Win menggeleng sambil menyengir.

"Jadi gimana, Gulf?" Tanya Gun to the point.

"Dia tetep seperti apa yang dia mau." Gulf menghembuskan nafasnya pelan.

"Yauda sih ikutin aja kan sekali seumur hidup, Gulf." Ucap Win yang disetujui oleh yang lain.

Gulf mengacak rambutnya kasar. "Gue tuh sebenernya belom siap, gue gak mau terburu-buru, gue gak mau menyesal kemudian. Gue takut hubungan yang kita jalanin berakhir dengan rasa bosan. Gue tuh masih mau kaya gini aja, Win, Gun, Non."

Story MG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang