Chapter 34

1.4K 127 5
                                        

Maaf baru update🙏
Abis namatin cerita wp sebelah🤭
Akhirnya kelar juga🤧
Bukan karena itu juga si sebenernya wkwk
Gue dari kemaren-maren bingung mau nulis apa, kosong banget. Makanya gue baca wp sebelah😂



Mew merebahkan dirinya keatas kasur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Bahkan sepatunya pun masih melekat. Mew melihat layar handphone nya yang menampilkan fotonya bersama kekasihnya.

Baru beberapa jam Mereka berpisah setelah terjadinya pertengkaran antara dirinya dan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru beberapa jam Mereka berpisah setelah terjadinya pertengkaran antara dirinya dan kekasihnya. Tetapi Mew sudah sangat merindukan sosok kekasih galaknya tapi juga imut.

"Aku kangen kamu." Mew menduselkan kepalanya dibantal milik Gulf. Kelakuan Mew sudah seperti hewan yang sangat ingin dimanja oleh majikannya. Mulai dari menduselkan wajahnya dibantal, mengendus-endus mencari bau yang sangat ia favoritkan.

"Lu ngapain kaya gitu? Udah ga normal? Bantal sampe dibuat sange gitu?" Sindir sesorang yang membuat Mew langsung melempar bantalnya asal.

Mew yang awalnya kesal menjadi senang ketika melihat siapa yang berdiri di pintu kamarnya. Mew langsung berlari dan menubruk tubuh seseorang itu, sambil menepuk-nepuk pundak orang itu dengan kencang.

"Sakit bego! Lepas-lepas." Tubuh Mew didorong dengan kasar.

Mew mendengus pelan. "Gue tuh kangen sama lu. Lu kemana aja, hah? Masih inget kampung halaman? Ck."

"Kalo kangen tuh disambut dengan baik, bukan dikasarin gitu! Inget lah, secara calon bini gue ada disini."

Mew mengerjap tidak percaya. "Lu mah pantesnya di sambit. Sejak kapan lu punya calon bini? Pacar aja gak punya. Kalah Lo sama gue, Gue aja udah punya."

"Siapa pacar Lo? Udah bisa move on dari Marie ceritanya? Apa balikan sama Marie? Gue denger-denger dia ada disini."

"Gak usah bahas dia lagi. Nanti gue kenalin sama calon gue." Mew kembali merebahkan tubuhnya dikasur.

"Gue jadi penasaran. Siapa yang bisa bikin lu move on dari si MarMar itu. Secara lu kan bucin banget sama dia. Cih."

Mew menggeplak kepala orang itu dengan kencang. "Gue bilang kaga usah bahas dia lagi. Pulang Sono lu. Gue mau tidur." Usir Mew.

"Bukannya lu kangen sama gue tadi? Laga lu udah kaya cewe pms aja, Mew. Cepet banget berubah mood lu. Kita udah gak ketemu selama 2 tahun. Dan reaksi lu pas ketemu gue malah kaya gitu. Sakit tau gak hati gue. Tega Lo tega."

"Eh iyaiya, gue pergi nih. Brengsek! Mending Lo ganti kelamin aja deh. Dasar baperan!" Ucap seseorang itu ketika kepalanya hampir terkena power bank milik Mew.

"JANGAN BALIK LAGI LO, NICKY." Teriak Mew yang diakhiri dengan kekehan gelinya. "Dasar stres." Gumam Mew.

****

Story MG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang