Chapter 31

1.2K 121 6
                                        

Salah nulis chapter asw🤧
Dah bener ya wkwk

Mew memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk kepintu belakang Caffe khusus karyawan. Mew melihat Tay yang masih berdiri didepan pintu ruangannya.

"Lo kenapa gak masuk kedalam?"

"Berdua gitu? Yang ada gue sumpek didalem. Buru deh lu bawa pergi. Gue udah risih banget." Dumel Tay.

"Dia kan kesini mau ketemu Lo bukan gue." Ucap Mew heran.

"Ya udah kita masuk berdua, terus kita tanya deh. Ayo Lo duluan yang masuk." Tay mendorong Mew.

"Gak usah dorong bisa kan?" Dengus Mew.

Mew menarik nafasnya dalam-dalam dan melepasnya dengan kasar. "Ck, kaya orang senam hamil Lo. Cepetan masuk." Ucap Tay tidak sabaran.

"Mew? Kamu kok bisa ada disini?" Marie menatap Tay dan Mew bingung.

"Aku yang seharusnya nanya, kamu ngapain disini?" Ketus Mew.

"Aku cuma mau mampir aja, kangen maen kesini. Aku inget masa-masa dulu kita bantuin Tay buat dekorasi Caffe ini." Marie bangun dari duduknya, berdiri disamping Mew dan mengapit tangan Mew lalu menyandarkan kepalanya dipundak Mew dengan manja.

Tay berdecih dan membuang mukanya kesamping. 'Bukannya ditepis. Goblok banget gue punya temen." Batin Tay.

Mew mendorong Marie dengan pelan. "Mending kamu pulang. Disini Tay sibuk kerja, jangan diganggu."

"Ya udah kalo gitu, kita pergi aja berdua. Kamu mau kita kemana?" Tanya Marie dengan senyum manisnya.

"Gak kemana-mana, aku mau pulang."

"Kenapasi? Kamu ngehindarin aku terus. Kamu ngeblock nomer aku kan?"

"Hubungan kita udah berakhir setelah kamu ninggalin aku 3tahun yang lalu."

"Tapi aku udah jelasin semuanya ke kamu. Aku punya alesan, dan kamu tau alesan itu. Kamu bahkan udah setuju buat nikah sama aku. Aku juga udah kabarin Daddy untuk ngebahas hari pernikahan kita dan lusa Daddy mau dateng kesini."

"Kamu gila? Aku belom setuju soal itu. Kamu yang mutusin semuanya sendiri." Ucap Mew frustasi.

"Apa susahnya si tinggal jawab iya? Kamu juga masih cinta kan sama aku? Aku juga cinta sama kamu. Sadar, Mew. Kamu sama Gulf itu laki-laki, hubungan kalian itu salah. Buka mata kamu lebar-lebar."

Mew mengepalkan kedua tangannya. "Kamu yang seharusnya sadar, sadar diri kamu itu bukan siapa-siapa lagi dihidup aku. Jangan pernah bawa-bawa Gulf dalam soal ini, aku gak suka!"

"Mew! Gulf itu masih ABG labil. Kalo kamu sayang sama dia, seharusnya kamu lepas. Bukan malah ngejerumusin dia ke hal yang gak baik!"

Mew menatap Marie dengan tatapan tajamnya. "PERGI DARI SINI!" Teriak Mew dengan lantang.

Marie menatap Mew dengan pandangan tidak percayanya. "Kamu ngusir aku?"

Mew tidak menghiraukan Marie. Mew menatap Tay yang hanya diam menyaksikan perdebatannya dengan Marie. Tay seakan paham tatapan Mew, hanya mengangguk. Dan Mew berjalan keluar ruangan meninggalkan Marie dan Tay. Diakhiri dengan Mew yang menutup pintu dengan kecang.

"Sial, pintu gue mahal!" Rutuk Tay dalam hati.

"Lo udah denger kan? Jadi Lo bisa pergi dari sini. Gue harap Lo gak akan ganggu Mew ataupun Gulf lagi." Ucap Tay dengan tajam.

Marie menatap Tay sengit. "Gue gak perduli, dan gue akan terus berjuang demi cinta Gue. Mew itu laki-laki normal, bukan Gay seperti Lo dan Off." Ejek Marie  dan berlalu meninggalkan ruangan Tay.

Story MG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang