Chapter 21

1.2K 114 4
                                    


#MewGulf - Story MG

Jam sudah menunjukkan pukul 12:00 WIB. Mew tidak bisa menghubungi Gulf dari jam 10 pagi. Mew memijat keningnya frustasi, Mamah dan adiknya pun juga tidak bisa dihubungi, telfon rumah juga tidak ada seorang pun yang mengangkatnya.

Mew menyugar rambutnya dengan kasar. "Kemana si?! Gak mungkin masih pada tidur kan?"

"Mew, sejam lagi ada pertemuan. Mereka minta ketemuan di Tawan Caffe." Gil memberi laporan kepada Mew.

"Lo atur deh, gue mau balik." Mew bangun dari kursinya.

"Gak bisa, Mew. Dia mau ketemunya sama lo bukan gue." Tahan Gil.

"Harus bisa dong. Itung-itung latihan, Lo kan bakal gantiin gue nanti."

"Maksud Lo? Lo yakin mau nerusin perusahaan bokap Lo?" Tanya Gil kaget.

Mew menghela nafasnya. "Mau gak mau, gue juga gak tega ngeliat Papah bolak-balik keluar kota, belom lagi dia kena jet lag."

"Gue doain deh apapun keputusan Lo. Tapi please, nih klien pengennya ketemu sama Lo."

"Masih sejam lagi kan? Yaudah gue mau tidur dulu bentar, pusing banget pala gue." Mew berlalu menuju kamar didalam kantor kerjanya. Tidur sebentar mungkin akan menghilangkan pusingnya.

"Kenapa masih gak bisa dihubungin si?!" Mew melempar handphone nya asal diatas kasur.

12:59pm

"Mew, bangun Mew. " Gil menggoyangkan tubuh Mew.

Mew membuka matanya perlahan. "Apa?" Ujar Mew Lemas. Kepalanya pusing dan terasa sangat berat.

"Lo pucet banget, Mew!" Ujar Gil panik.

"Lo anterin gue ke caffenya, gue kayanya gak bisa nyetir." Mew bangun dengan perlahan.

"Gue anter pulang aja deh, atau Lo mau kerumah sakit? Klien urusan gue, yang penting kesehatan Lo dulu." Gil membantu Mew untuk berdiri.

"Anterin gue pulang aja, Gil." Ujar Mew.

*****

Bandung, Indonesia.

"Gila lo, Win! Bawa mobil kaya orang kesetanan." Gun merebahkan tubuhnya di kasur.

"Lo bahkan lebih parah, Gun!" Sahut Nanon.

"Udah ah, sesama setan gak boleh berantem." Ujar Win santai.

"Lo diem aja, Gulf? Kesurupan Lo?" Tanya Nanon saat melihat Gulf hanya tiduran dikasur seperti tengah merenungkan sesuatu.

Mereka berempat baru sampai di hotel, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam. Mereka sedang berada di salah satu hotel berbintang di kota Bandung dan memesan kamar Tipe Presidential Suit. Tipe paling mewah pada sebuah hotel. Mayoritas Presidential Suit terdiri dari dua kamar tidur, dua kamar mandi, juga satu living room.

(Untuk hotel, itu aku bukan ngambil dari hotel Bandung beneran ya guys. Makannya aku juga gak nyantumin apa nama hotel atau bintang brpnya. 😁)

"Perasaan gue gak enak, gue kepikiran sama Mew. Handphone gue mana, Win? Gue mau ngabarin Mew." Gulf meminta handphone nya yang disita oleh Win.

"Payah Lo! Belom juga sehari, udah kangen aja." Sahut Win.

"Udeh deh, Gulf. Mending kita berenang yuk, mumpung masih siang." Ujar Nanon.

"Enggak ah, Panas, nanti kulit gue jadi gosong." Tolak Gun.

"Arghhhhh! Berisik Lo bertiga!!" Gulf menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Yeh, marah-marah aja Lo. Katanya mau refreshing, gimana si?!" Omel Nanon.

Story MG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang