Wah gak terasa udah 30 chapter aja
Kelar di chapter brp ya kira-kira🤔
Mau upload Two CEO tapi Q belom siap
Cerita yang ke dua harus lebih bagus dari ini tulisannya, jadi kudu dimatengin banget. Eakkk🤧Maaf kalo ada typo🙏
"Mah," Mew memanggil mamahnya yang hanya berlalu melewatinya.
"Gulf? Yampun, mamah kangen banget sama kamu. Apa kabar nak? Sehat kan? Gak ada yang sakit kan, sayang?" Mamah Lina memutar tubuh Gulf guna memastikan keadaan Gulf.
Nanon memutar bola matanya malas. "Mah, disini ada anak mamah loh. Masa yang dikhawatirin cuma Gulf doang si."
"Ya ampun, mamah sampe lupa. Sini-sini mamah peluk." Mamah Lina beralih memeluk anak bungsunya.
"Mah," Panggil Mew lagi ketika mamahnya sama sekali tidak menghiraukannya. Melirik pun tidak.
Gulf yang melihat wajah memelas Mew hanya tertawa. 'Rasain' Batin Gulf meledek.
"Papah mana, mah? Kenapa cuma mamah yang pulang?" Tanya Nanon.
"Mamah sama papah mutusin buat tinggal disurabaya. Mamah gak maksa kalian buat ikut. Papah sama mamah juga cuma sementara disana, sampe kerjaan papah disana selesai. Kadang mamah kasian, papah kamu udah berumur tapi masih sibuk sana sini. Padahal anaknya udah pada gede tapi gak ada yang idep sama sekali." Sindir Lina sambil melirik anak tertuanya.
"Kemaren ada yang ngaku-ngaku anak mamah, terus dia minta izin ke mamah katanya mau nikah. Tapi mamah gak ngerasa punya anak itu." Ucap Lina masih menyindir anak tertuanya.
Mew langsung memeluk mamahnya dari belakang. "Ih, ngapain si? Lepasin saya mau mandi, gerah." Lina melepaskan tangan Mew yang memeluk dirinya.
"Maafin Mew, Mah. Mew khilaf."
Lina berdecih dan menatap Gulf. "Seharusnya kamu tinggalin aja dia. Dia udah gak pantes, Gulf buat kamu. Bahkan larangan mamahnya yang ngelahirin dia aja gak didengerin sama sekali. Laki-laki yang gak ngehormatin orang tuanya itu adalah laki-laki brengsek. Sebaiknya kamu tinggalin dia, Gulf." Ucap Lina sambil menunjuk anak tertuanya dengan marah.
"Siap-siap kamu, Mew. Mamah gak akan ikut campur kalo papah kamu yang udah turun tangan." Desis Lina dan berlalu menuju kamarnya disusul oleh Nanon.
Gulf melihat Mew yang hanya menundukan kepalanya. Gulf menghela nafasnya dan menangkup wajah Mew. Gulf menatap Mew sebentar dan membawa Mew kedalam pelukannya. "Aku gak bisa berbuat apa-apa. Karena kamu emang pantes dapet perlakuan kaya gitu dari mamah." Gulf mengusap bahu tegap kekasihnya dan Mew semakin mendekap Gulf dengan erat.
***
"Masih inget arah kantor ternyata." Sindir Gil sahabat Mew sekaligus rekan kerjanya yang sudah resmi menggantikan posisi dirinya menjadi Producer Music.
"Gua denger-denger Lo belom gantiin posisi bokap Lo, Mew? Mending Lo balik lagi aja kesini. Gue keteteran nih." Ucap Gil.
"Gue masih ragu, Gil."
Gil menatap sahabatnya itu dengan bingung. "Ragu gimana? Kalo ragu Lo ngapain pake nyuruh-nyuruh gue buat gantiin posisi Lo disini? Oh Lo maunya tinggal nikmatin uangnya aja gitu? Enak ya hidup lo." Ujar Gil dengan sinis.
"Gue takut ngecewain bokap gue." Mew mengusap wajahnya kasar.
Gil berdecih. "Sadar, Mew. Lo sekarang bukan cuma ngehidupin diri Lo sendiri. Tapi juga doi Lo noh, siapa namanya? Lo mau ngasih makan apaan ke tuh anak? Cinta aja gak cukup."
"Lo lupa studio ini punya gue?" Tanya Mew kesal.
"Inget, gue masih inget. Perlu gue ambilin sertifikatnya?" Jawab Gil tak kalah kesal. "Maksud gue tuh, yakali Lo cuma duduk nikmatin hasil kerja karyawan lo, tanpa Lo kerja keras sedikit pun. Apa Lo gak malu sama doi Lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Story MG [END]
Short StoryStories purely from the author's imagination🙏 ⚠️Bxb! Homophobic dilarang baca #MewGulf #Mewsuppasit #Gulfkanawut