Can We? 8

181 42 2
                                    

Seketika kerumunan yang berada di koridor segera menepi dan menampakkan laki-laki jangkung berkaca mata hitam dalam balutan jaket kulit cokelat.

Disampingnya ikut berjalan seorang gadis mungil yang nampak gahar. Wajah cantik namun tegas yang dimilikinya mampu membuat para pria di sekelilingnya jadi tersandung-sandung.

Mereka berdua tidak nampak seperti antara seorang bodyguard dan seorang bos. Namun keduanya justru terlihat serasi bak sepasang kekasih selebritis.

Ya, akhirnya setelah meminta waktu tiga hari pada Sena, hari ini Jeo telah memutuskan untuk menerima tawarannya menjadi seorang bodyguard.

Sesampainya di kelas pertama Sena, Jeo tidak segera pergi ke kelasnya sendiri. Ia harus memastikan bahwa tidak akan ada yang mengganggu bosnya.

"Sena!" Tere yang baru saja datang segera menghampiri bangku Sena.

"Nih!" Tere memberikan sebotol minuman isotonik.

Sena tak menggubris, ia tetap berdiam diri hingga Jeo yang menanggapi, "maaf Anda siapa ya?"

Tentu saja Tere tersentak, tiba-tiba melihat seorang gadis tomboi berdiri tepat di samping Sena, dan bertanya hal semacam itu.

"Ya lo yang siapa?" balik tanya Tere.

"Saya bodyguard-nya Sena! Jadi kalau ada yang macam-macam sama dia, saya gak akan tinggal diam!"

"HAH?" tentu saja Tere terkejut hingga kedua bola matanya hampir terlepas.

"Wah halunya ketinggian nih anak!"

"Lo kali yang halu! But, thanks minumannya," sahut Sena kemudian berdiri menghadap Jeo.

"Nih! Biar tambah kuat!" Sena lantas memberikan minuman isotonik yang diberikan Tere kepada Jeo.

Jelas saja Tere mencak-mencak melihat perjuangannya yang makin hari makin sia-sia.

"Sekarang lo boleh ke kelas! Nanti gue chat."

Jeo mengangguk dan mengambil minuman itu sebelum akhirnya melenggang pergi.

¬¬¬¬

Dion sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi hanya dengan duduk di bawah pohon angsana terus menerus. Maka seusai kelas terakhirnya, ia bergegas mengelilingi fakultasnya untuk mengetahui keberadaan Jeo.

Meskipun sebenarnya ia sama sekali tidak tau Jeo berada di fakultas apa. Namun dengan berbekal usaha, Dion memulai pencarian di fakultasnya terlebih dahulu.

"Jadi beneran itu si Jeo?"

"Iya seriusan! Kayak gue gak habis pikir kenapa bisa dia jadi bodyguard-ny—"

"Eem maaf, kalian kenal sama Jeo?" sahut Dion saat tak sengaja mendengar samar-samar percakapan dua perempuan yang menyebut-nyebut nama Jeo.

"Eh iya Kak kenal!" jawab perempuan tersebut dengan wajah agak kaget.

"Dia... temen sekelas kita," tambah perempuan yang lainnya.

"Ooh, kalau gitu kalian tau gak sekarang dia ada dimana?" tanya Dion lagi.

"Baru aja keluar Kak, gak tau deh kemana. Tapi yang pasti dia udah turun ke lantai bawah sih."

"Gitu ya? Oke thanks infonya!" maka dengan buru-buru Dion segera berlari menuju lantai bawah.

Sesampainya di bawah, Dion kembali bertanya pada beberapa orang yang mungkin mengenal Jeo. Hingga ada di antara mereka yang mengatakan bahwa ia melihat Jeo berjalan bersama seseorang menuju kantin.

Can We? [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang