Pagi harinya sekitar pukul tujuh, Jeo dan Dion datang ke rumah Sena. Untungnya para awak media sudah tidak ada.
Betapa merekahnya senyum Bi Iin dan Bi Tiyem saat mengetahui kedatangan Dion.
Sementara itu Sena masih tertidur di kamarnya.
"Sen bangun!!!" Jeo menarik selimut yang menyampuli tubuh Sena.
"Aaaaa!!!" Jeo segera menutup kedua matanya saat mengetahui bahwa Sena bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek.
Mendengar jeritan itu, seketika Sena terbangun dengan gelagapan.
"Aaaaa!!!" tentu saja Sena ikut berteriak melihat seorang gadis tiba-tiba ada di kamarnya sepagi ini.
Sena pun kembali menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Woi siapa lo?" panik Sena yang masih belum sadar jika gadis itu adalah Jeo.
Sementara itu Jeo mengintip dari sela-sela jari untuk mamastikan bahwa Sena sudah menutupi roti sobeknya.
"Jeo?!" pekik Sena setelah Jeo benar-benar memperlihatkan wajahnya.
"Wahhh mesum lo ngapain di kamar gue?"
"Enak aja lo ngatain gue mesum!" sanggah Jeo tak terima.
Beberapa detik kemudian tiba-tiba Sena tersenyum jahil, "Iya-iya sorry! Batas aurat laki-laki kan antara pusar sampai lutut. Jadi lo mau liat perut six-pack gue gak?"
Jeo melotot mendengar tawaran gila Sena, "Lo pikir gue cewek apaan hah?"
Sena terbahak, senang sekali rasanya bisa menyulut emosi Jeo.
"Benar-benar ya nih anak rese banget! Udah ah buruan lo mandi terus turun! GPL! Gue tunggu 5 menit di bawah!"
Sebelum mendapat protesan dari Sena, Jeo bergegas keluar dari kamar dan menutup pintu.
Lima belas menit kemudian Sena baru turun dari kamarnya.
Jeo hampir saja menganga melihat ketampanan Sena saat ini. Padahal laki-laki itu hanya memakai kaos hitam polos dengan rambut setengah basah yang acak-acakan. Namun...
Mengapa jantung Jeo tiba-tiba berdegup begitu cepat?
"Jadi kenapa tiba-tiba dateng ke rumah pagi-pagi gini?" tanya Sena seraya duduk di sofa samping Jeo.
Jeo mengerjap, berusaha untuk kembali fokus. "Eemm itu, ada seseorang yang mau ketemu sama lo!"
Jeo pun menarik tangan Sena, membawa laki-laki itu ke meja makan.
Hingga wajah Sena tiba-tiba mengeras saat mengetahui siapa seseorang yang Jeo maksud.
Di sana, Dion duduk seolah menunggu kedatangan Sena. Di samping itu Sena juga dapat melihat koper besar yang tentu saja milik kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [SELESAI✔️]
Fiksi RemajaJeo si gadis tangguh, kuat, dan pemberani. Itu yang kebanyakan orang lihat. Namun sesungguhnya Jeo hanyalah gadis biasa yang rapuh dan penuh akan luka. Sementara itu Sena adalah remaja labil yang haus akan kasih sayang. Wajah tampan yang dimilikinya...