Jeo segera turun dari motor sesampainya mereka di depan mini market tempat Jeo bekerja.
"Eh eh mau ngapain lo?" tanya Jeo judes saat Sena membuntutinya.
"Sumpah ya lo tuh manusia paling rese, paling galak, paling gak tau diri yang pernah gue temuin di dunia ini," oceh Sena yang kali ini tak mau lagi mengalah.
"Lo tadi udah janji sama gue buat bayar."
"Wah perhitungan banget ya lo! Yaudah berapa?"
"Gue gak bilang mau dibayar pakai uang!" jelas Sena.
Jeo pun semakin geram dibuatnya. Maka tak peduli lagi pada laki-laki itu, Jeo segera masuk ke dalam mini market —bersiap untuk menerima omelan dari bosnya.
Namun,
"Loh, Jovan?"
Sahabatnya itu mengenakan rompi mini market dan melayani pembeli di kasir.
Setelah pembeli terakhir keluar dari mini market, Jovan tersenyum menenangkan ke arah Jeo.
Membuat Jeo terduduk lemas di lantai.
"Kemana aja lo Jeonaraaa?" tanya Jovan seraya memberikan rompi mini market yang dipakainya pada Jeo.
"Aduhhh panjang deh ceritanya."
"Untung bos lo belum ke sini dari tadi."
"Syukur deh! Thanks ya udah gantiin gue!" Jeo segera melangkah ke meja kasir setelah memakai rompinya.
Kemudian pandangan Jovan tertuju pada laki-laki tinggi berkulit putih dengan bibir mungil bak bayi tengah menatap tajam ke arah Jeo.
"Eee mas maaf, mau nyari apa ya?" tanya Jovan sopan.
"Tuh cewek gak jadi dipecat ya?"
"Hah?" Tentu saja Jovan bingung atas pertanyaan yang Sena lontarkan.
"Jeo maksudnya?"
"Ooh jadi tuh cewek namanya Jeo?" balik tanya Sena yang kali ini menatap penuh pada Jovan.
"Eh astagfirullah! Lo? Lo kan!!!" Betapa terkejutnya Jovan saat mengetahui seseorang yang diajaknya bicara adalah Sena.
Anak dari aktor laga senior favoritnya.
"Sena ya? Anaknya om Roy Anta?" Jovan menatap Sena dengan mata berbinar.
Sementara Sena hanya mengangguk-angguk polos.
Jeo yang tadinya sibuk mendata barang kini jadi menatap Jovan dengan tajam.
Melihat tatapan menakutkan itu, Sena lantas menarik Jovan keluar dari mini market.
"Eh bro, lo tau gak gimana caranya supaya si Jeo Jeo itu berhenti kerja dari sini?" tanya Sena gamblang seusai menarik Jovan keluar.
"Hah?" tentu saja Jovan kebingungan.
Pertama, seorang anak artis idolanya tiba-tiba datang ke tempat ini bersama sahabatnya, Jeo.
Kedua, tiba-tiba lagi anak artis idolanya yang bernama Sena ini mencari cara untuk membuat Jeo berhenti bekerja di mini market tersebut.
"Jadi gini loh, gue sebenernya udah lama merhatiin dia dan gue mau supaya dia bisa jadi bodyguard gue," jelas Sena dalam satu tarikan napas.
"HAH?"
"Hoh hah hoh hah mulu dah! Lo siapanya dia sih?"
"Eeem anu, g-gue gue anunya—"
"BUSET DAHHH! Lo ngomong susah amat ngapa? Gini-gini, lo pasti fans-nya bokap gue kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [SELESAI✔️]
Fiksi RemajaJeo si gadis tangguh, kuat, dan pemberani. Itu yang kebanyakan orang lihat. Namun sesungguhnya Jeo hanyalah gadis biasa yang rapuh dan penuh akan luka. Sementara itu Sena adalah remaja labil yang haus akan kasih sayang. Wajah tampan yang dimilikinya...