Bima Mandu

63 43 5
                                        

(Who?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Who?)

Gatara dan dua teman nya sudah berada di pojokan kantin, mereka sibuk dengan makanannya masing-masing tapi lain halnya dengan Abraham, dia sejenis manusia dengan dosis percaya diri yang tinggi terbukti dengan bagaimana Abraham tebar pesona kepada siswi yang ada disana.

"Jangan so' cakep lo!" sargas Ardi membuat Abraham tersedak minuman, sedangkan Gatara sudah terkekeh pelan mendengar kata-kata sarkas milik Ardi.

"Congor lo Di pengen banget gue sambelin," ujar Abraham kesal dengan si mulut pedas Ardi.

"Muka lo pengen banget gue ratain,"

"Dasar jones!"

"Dasar caper!"

"Stop woy!" Gatara menatap keduanya intens, inilah mereka yang sesungguhnya jika sudah bersama.

"Ardi duluan,"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo!"

"Gue aja gue udah, lo berdua diam bisa nggak sih? Pusing kepala gue dengerinnya," Gatara frustasi dengan tingkah kedua temannya ini.

Ardi kalau sudah berurusan dengan menjatuhkan mental seseorang dia paling handal, tapi dengan sifat keras kepala Abraham dia juga tidak mau mengalah begitu saja, dan mereka akan berakhir dengan adu mulut satu sama lain tanpa ada yang mau mengalah.

"Nah gini kan adem kuping gue," ujar Gatara yang menatap kedua temannya yang sudah berhenti berdebat satu sama lain.

"Oh iya Ta, Bima nantang basket pulang sekolah," Gatara menghentikan makannya ketika mendengar nama 'Bima'.

"Kapan dia bilang sama lo?" tanya Gatara dengan merubah total raut wajahnya menjadi dingin.

"Tadi pas gue bolos di belakang sekolah, menurut gue sih jangan lo ladenin Ta anak itu," ujar Abraham yang disetujui oleh Ardi dengan anggukkan kepala.

Ardi dan Abraham tahu siapa Bima, dia hanya ingin memancing amarah Gatara saja tidak lebih yang berakhir dengan Gatara lah yang bersalah.

"Iya gue setuju sama Abra," Ardi membenarkan ucapan Abraham barusan. Pasalnya Gatara sudah banyak masalah di sekolah ini karena sebagiannya berasal dari kelakuan Bima.

"Lo nolak tantangan gue?!" Gatara menoleh ke arah sumber suara, di sana sudah berdiri Bima dan teman-temannya sambil bersedekap dada.

"Cupu banget sih lo!" ujar Bima tersenyum mengejek kearah Gatara yang menatapnya dingin.

"Iya bener banget lo Bim," salah satu teman Bima membenarkan ucapan Bima untuk memancing amarah Gatara.

"Jaga ucapan lo ya!" ujar Abraham sambil menggebrak meja tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Bima dan teman-temannya.

About Time (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang