Cemburu?

61 36 6
                                        

Nadine sudah berada di lapangan futsal tetapi dia tidak melihat keberadaan Riyana dan lainnya di sana, Nadine berdecak kesal, apa jangan-jangan acaranya dibatalkan? Pikir Nadine.

"Nad itu cowok yang lagi duduk di sana liatin lo terus deh," ujar Ambara ketika melihat laki-laki yang sepertinya dari sekolah sebelah terus memperhatikan Nadine.

"Udah biarin aja. Lo udah chat Riyana belum? Kok di sini cuman ada team sekolah sebelah doang sih," Ambara membuka ponselnya dan di sana tidak ada jawaban dari Riyana.

"Gak ada jawaban Nad, lo chat Ardi coba," usul Ambara dan mendapat dengusan dari Nadine.

"Belum gue chat aja udah tahu jawabannya, paling di read doang," Nadine merenggut kesal ketika melihat beberapa pesan yang dia kirim untuk Ardi hanya di baca saja.

"Gue chat Gatara juga nggak ada jawaban," ujar Ambara ketika melihat room chatnya dengan Gatara.

Nadine merogoh ponselnya dan berniat akan menelpon Ardi. Terhubung, tapi tidak dijawab.

Beralih dari nomer Ardi, Nadine mendial kontak Abraham, namun tetap saja tidak ada jawaban dari Abraham.

"Gue telpon Riyana sekali lagi ya," Ambara mendial nomer Riyana dan tidak lama ada jawaban dari pemilik nomer itu. Nadine mengisyaratkan agar Ambara me loudspeaker.

"Kemana aja lo? Mau gue makan hah? Gue udah nungguin kalian setengah jam lebih dan kalian nggak ada yang nongol? Gue butuh penjelasan lo!" cerocos Ambara tidak berhenti ketika ada jawaban dari Riyana.

"Gue nggak ikut ke sana soalnya ada urusan sama Gata. Ardi sama Abraham udah pergi dari tadi mungkin mereka lagi ada dijalan sekarang, bukannya gue udah chat lo ya? " jelas Riyana panjang lebar menjawab beberapa pertanyaan beruntun dari Ambara.

"Mana ada chat dari lo? Salah kirim kali," ujar Ambara dan membuat Riyana sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya dan melihat percakapannya dengan Ambara.

"Quota gue abis," Ambara dapat mendengar gelak tawa Riyana diseberang sana, bisa-bisanya Riyana melupakannya.

"Lo ya! Tanggung jawab sekarang!" kini Nadine yang merampas ponsel milik Ambara.

"Tanggungjawab gimana?" tanya Riyana bingung di sebrang sana.

"Lo harus cari tahu makanan sama minuman kesukaan Ardi, sekarang juga!" Ambara menatap Nadine tidak percaya, pejuang cinta sekali temannya yang satu ini.

"Oke oke, bentar gue cari tahu, abis itu gue kirim ke lo," Nadine mematikan telponnya begitu saja ketika mendengar perkataan Riyana.

"Ish ish ish, gada kapok kapoknya ya lo," cibir Ambara melihat tingkah laku temannya ini yang sangat bucin.

"Gada kata kapok di kamus gue, kan dulu gue beli makanan kesukaan gue bukan Ardi, tahu aja kan kalau makanan kesukaannya dia terima," optimis Nadine dan dijawab gelengan kepala oleh Ambara.

-----

Riyana sedang mencari waktu yang tepat untuk menanyakan makanan serta minuman kesukaan Ardi kepada Gatara, pasalnya saat ini Gatara sedang serius mempermudah materi untuk dirinya pelajari.

"Nah udah, coba lo pahami dulu," Gatara memberikan buku tulis yang sudah dia permudah rumusnya.

"Mm Ta, gue mau nanya sesuatu sama lo," Gatara mengernyitkan dahinya bingung.

"Nanya apa? Jangan bilang lo masih nggak ngerti rumus ini?" tebak Gatara dan mendapat gelengan dari Riyana.

"Bukan, gue mau nanya, makanan sama minuman kesukaan Ardi apa?" spontan Gatara menghentikan kegiatannya dan menatap Riyana.

About Time (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang