Rencana Bima

39 21 13
                                        

Bima, Malbi, Andre dan Dirga sedang mengawasi Gatara yang baru saja keluar cafe, tidak hanya mereka berempat di sana juga ada satu orang perempuan yang bisa dijadikan umpan untuk Gatara. Mereka mengawasi Gatara dari balik pohon yang lumayan besar.

"Nanti kalian berdua jangan lupa pakai tudungnya oke?" Andre dan Dirga yang mendapat peran sebagai penjambret di sana hanya mengangguk mengerti dengan arahan Bima.

"Dan lo, setelah Andre dan Dirga ambil tas lo, lo harus teriak sekencang mungkin untuk menarik perhatian warga. Gue yakin jika kejadian penjambretan itu berada di sekitar Gatara pasti dia bakal bantuin lo, jika cowok itu-," tunjuk Bima kepada Gatara yang terus berjalan di trotoar.

"Yang pegang tas lo, lo tuduh aja dia penjambret nya oke?" Perempuan tadi mengangguk mantap ketika mendengar penuturan Bima.

Bima mendial kontak Kamelia untuk segera melepaskan Bimo yang sedari tadi Kamelia tahan-tahan kepergiannya. Kamelia berdalih jika dirinya tahu keberadaan Gatara sehari-harinya yang kemudian memberikan alamat yang sudah Bima kasih kepadanya.

Setelah merasa sudah siap. Perempuan tadi berjalan di belakang Gatara yang tidak jauh darinya, Bima menginstruksikan Dirga dan Andre untuk memulai misinya.

"Jambret!" teriak perempuan tadi yang membuat Gatara seketika mengalihkan perhatiannya.

Gatara yang tidak curiga pun berlari untuk mengejar penjambret tersebut, perempuan tadi terus berteriak jambret hingga beberapa warga sudah ada di sana.

"Kemana lari jambret nya?" tanya salah satu warga yang ikut panik dibuatnya.

"Ke sana Pak," jawab perempuan itu sambil menunjuk jalanan yang sepi orang.

"Woy bangsat!" teriak Gatara yang kemudian Andre dan Dirga menghentikan langkah nya.

"Mau jadi jagoan lo hah?" cibir Dirga dengan membedakan suaranya, bisa gagal rencana mereka jika dia mengeluarkan suara aslinya.

"Balikin tas itu kalau kalian nggak mau babak belur," Andre dan Dirga saling tatap satu sama lain hingga terdengar beberapa suara lari warga.

Andre yang memegang tas perempuan tadi dia lempar ke tangan Gatara dengan spontan dia menangkap tas tersebut. Tidak lama para warga sudah berada di depan Gatara.

"Masih muda tapi kelakuan buruk," cibir salah satu warga yang semakin membuat Gatara kebingungan. Maklumlah mode bego nya Gatara ya saat malam hari.

"Ayo ikut kita," salah satu dari warga tadi mencekal kuat tangan Gatara.

"Sebentar-sebentar, kalian salah paham, gue yang bantuin ngambil nih tas," ujar Gatara ketika sudah mengerti situasinya.

"Alasan saja, mana ada maling ngaku, udah bawa aja Pak kita tanya perempuan tadi," Gatara ingin berontak tapi bagaimanapun juga dia tidak mau berlari yang membuat mereka semakin mencurigainya.

Dari kejauhan Bima melihat sebuah mobil terparkir di jalanan yang tidak jauh dari sana.

"Tepat sekali," ujar Bima sambil melihat Bimo yang baru saja keluar dari mobil.

"Taktik lo keren bos," puji Malbi yang terus melihat ke arah depan.

"Ada apa ini?" tanya Bimo ketika melihat ada sekumpulan orang yang ada di sana. Bimo mengira jika ada kecelakaan di sana makanya dia memilih menepi terlebih dahulu.

"Ini Pak ada jambret," jawab salah satu warga yang membuat Bimo mengangguk pelan.

Bimo melihat segerombolan orang juga yang baru datang dengan seorang laki-laki yang berada di cekalannya. Bimo memperhatikan mereka dan seketika dia membulatkan matanya sempurna.

About Time (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang