Tamat

21 8 5
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan bagi angkatan Gatara, hari yang menjadi menegangkan bagi mereka yang akan mulai memasuki dunia yang sebenarnya, entah itu mereka memilih jalan melanjutkan pendidikan ataupun memilih untuk bekerja.

Kini Gatara dan temannya sudah duduk di kursi yang sudah disediakan untuk para siswa-siswi dan walinya.

Mereka jauh terlihat dewasa ketika memakai stelan yang sudah mereka siapkan untuk acara wisuda ini, untuk stelan siswa direkomendasikan oleh para guru untuk memakai tuxedo dan untuk siswi memakai baju kebaya dan dipoles make up diwajah mereka.

Gatara sedari tadi melihat ke arah Riyana yang sangat anggun dan cantik ketika memakai baju kebaya dan make up, meski make up nya tipis tapi itu membuat Gatara terkesima dibuat nya.

"Copot nanti itu mata," cibir Bima yang sedari tadi memperhatikan arah pandangan Gatara, sedangkan Gatara sudah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena ketahuan memperhatikan Riyana.

Mereka duduk terpisah antara perempuan dan laki-laki, dan mereka juga didampingi langsung oleh walinya.

"Gue minta maaf atas perlakuan gue waktu itu begitu juga dengan Mamah," ujar Bima sambil menghela napas kasar.

"Bosen gue dengerinnya, lagian gue udah maafin kalian kok dari dulu, jadi stop bilang minta maaf," keluh Gatara yang membuat Bima terkekeh pelan.

"Sorry Ta," ujar Bima sambil terkekeh pelan.

"Nyokap lo nggak datang?" tanya Gatara ketika tidak melihat keberadaan Ibu tirinya di kursi dekat Bima yang disiapkan untuk wali murid.

"Nggak tahu, mungkin aja nggak datang, oh iya gimana kehidupan lo sama Papah?" tanya Bima dengan wajah sendunya.

Setelah kejadian waktu di ruang bawah tanah tidak segan-segan Nugraha langsung menjatuhkan talak kepada istrinya,meski begitu untuk biaya hidup Bima sendiri Nugraha masih memenuhinya sampai saat ini.

"Ya begitulah, Papah rewel nanyain lo terus kalau gue baru pulang ke rumah," ujar Gatara untuk mencairkan suasana diantara mereka.

"Nanti gue main deh ke rumah Papah," ujar Bima sambil terus tersenyum.

"Belum mulai Bim?," tanya Tariana yang baru saja sampai ditempat kelulusan Bima.

Tariana kini sudah terlihat bahagia dari sebelumnya, kini dia sudah bekerja di salah satu perusahaan industri yang ada di kotanya, itu berkat ketekunan dia dan keuletan nya dalam menjalani pekerjaannya jadi meski pendidikannya tidak tinggi dia dapat bekerja dengan baik.

Untuk hubungan Bima dan Ibunya secara tidak langsung Bima menjauh dari ibunya dan hidup mandiri dengan mengelola bar bersama temannya, meski begitu dia masih menganggapnya ibu.

"Belum kok, sini duduk," ujar Bima sambil mempersilahkan Tariana duduk di kursi yang seharusnya ditempati oleh Ibunya.

"Gatara, Bima," ujar Nugraha yang juga baru datang dia harus mengerjakan beberapa tugas terlebih dahulu dan memberikan nya kepada Bimo-sekretarisnya.

"Kirain nggak datang," ujar Gatara ketika melihat keberadaan Nugraha.

"Papah nggak mau lewatin masa wisuda kamu lagi Ta," lirih Nugraha yang memang tidak pernah hadir di acara kelulusan Gatara.

Gatara tersenyum sambil menggenggam tangan Nugraha, "ini semua lebih dari cukup kok Pah, jangan merasa bersalah," Nugraha tersenyum sambil menepuk bahu anaknya itu.

"Bima, nanti main ya ke rumah," ujar Nugraha yang dijawab anggukan oleh Bima.

Acara demi acara berlalu dan kini mereka sudah selesai menjalani prosesi kelulusan mereka, Gatara langsung menghampiri Riyana setelah acara usai.

About Time (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang