25| Bitter Letter

2K 102 12
                                    

Hampir seminggu Somi berada di dalam rumah sakit, sampai saat dirinya dinyatakan sembuh dan boleh pulang saja, Sehun sama sekali tidak pernah menjenguknya sama sekali. Sebenarnya ada apa dengan pria itu?. Setiap hari Somi mencoba menghubunginya namun tidak ada jawaban sama sekali, Somi merasa ada yang aneh dengan sikap Sehun.

Belum lagi berita dirinya tersebar luas menjadi orang ketiga antara Sehun dan Irene membuat Somi semakin stres. Sengaja Somi menutup semua akun sosial medianya sementara karena hatinya begitu sakit saat membaca komentar dari mereka.

Tadi pagi Eomma Sehun menelfonya namun Somi terpaksa berbohong karena tidak ingin wanita paruh baya itu meninggalkan pengobatannya demi mengurusnya.

Hari-hari Somi rasanya sangat berat ia merasa sangat kehilangan saat Sehun sengaja menghindarinya seperti ini. Apalagi saat ia mendapat kabar bahagia dari dokter hati Somi semakin sesak.

"Mohon berhati-hati karena kandungan anda masih berumur 8 hari" ingat dokter sekali lagi saat Somi meraih tasnya untuk bergegas pergi.

Somi hanya menganguk kemudian ia tersenyum mengelus perutnya. -terimaksih sudah hadir sayang- batin Somi.

Berita ini tidak ada siapapun yang mengetahuinya bahkan kepulangan Somi sengaja ia rahasiakan dari Woojin karena pria itu harus mengurus Sehun. Dengan menggunakan taksi Somi kembali ke penthause kediamannya dulu.

Senyuman itu kembali terukir saat ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan yang terlihat sepi itu. Rentelan ingatan mulai berputar memenuhi pikirannya bergantian saat melihat beberapa tempat yang sering ia habiskan dengan Sehun.

Mata Somi menangkap sebuah map di atas meja tidak menunggu lama langsung saja ia mengambilnya tanpa ragu. Dengan penuh penasaran Somi mulai membuka tali yang mengingat map itu.

Bughh

Keras itu langsung jatuh saat Somi barus saja membaca judulnya dalam hati. Air matanya langsung turun tubuhnya terasa lemas sampai ia tidak bisa merasakan kakinya lagi.

"Surat perceraian???" Gumam Somi kembali memastikan berkas di bawahnya.

Tidak mau menebak nebak ia langsung menelfon sang penggugat namun tidak ada jawaban. Detik kemudian ia langsung menelfon Woojin karena ia yakin Sehun tidak ada di luar negri.

.

Sehun memejamkan matanya saat melihat nama yang tercetak di layar ponselnya. Detik kemudian nama itu berganti di ponsel Woojin. Namun Woojin ragu untuk mengangkatnya takut jika Sehun akan semakin terpukul.

"Angkat" perintah Sehun.

Tidak ada pilihan lain Woojin langsung mengangkatnya. "Ada apa nona?".

"Aku tau kau bersama Sehun! Kau benar benar pengecut Sehun!!!" Teriak Somi dengan suara tidak terkontrol.

Woojin berusaha menyangkalnya. "Maaf nona tapi aku tidak bersamanya".

"Kau pikir aku bodoh! Berhenti bermain-main bajingan!!".

Tut....tut.....tut...

Panggilan terputus sepihak oleh Somi. Sehun tersenyum parau jika di dengar dari nada suaranya sepertinya Somi sudah menemukan berkas yang ada di meja. Selama ini jika kalian mengira hidup Sehun baik-baik saja salah.

Selama seminggu ini Sehun sudah tiga kali masuk rumah sakit karena sering tidak sadarkan diri. Apalagi sejak menjauhi Somi pria itu sering menyiksa dirinya tanpa henti berkerja dan melupakan makan hingga membuat tubuhnya kekurangan energi.

Jika terus menghidar seperti ini tidak akan membuat Somi mundur Sehun paham sifat Somi jadi kali ini ia akan benar-benar membuatnya pergi.

"Putar balik kita ke penthause".

My Secret Wife [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang