Somi menatap dirinya di cermin, matanya terlihat merah dan sedikit bengkak karena terlalu lama menangis di kamar mandi. Suaranya juga sedikit serak karena menelan banyak air kolam tadi.
Eoma is calling......
"Somi-ah eodika?"
Somi berdehem pelan. "Di rumah, kenapa eomma?"
"Yakhh kau membuat eoma hampir stress karena memikirkanmu sepanjang hari, kemarin Victoria bilang jika kau meninggalkan rumah dengan koper"
"Ah kemarin aku bermain ke tempat Lisa, Mian tidak bilang padamu"
"Aishhh syukurlah jika kau baik baik saja! Ingat jangan pernah pergi lagi ara!!"
"Eugh! Araseo"
Somi kembali menjatuhkan kepalannya di meja rias. Ia benci hidup di kekang di batasi apalagi di atur-atur seperti ini, tidak mungkin selamannya ia akan hidup seperti ini.
"Again? Kenapa Tuhan kenapa aku harus terkurung dalam kastil ini??" Gumam Somi pilu
-Tuhan ku mohon buatlah Sehun membenciku dan menyuruhku pergi dari kehidupannya- batin Somi sambil memejamkan matanya sungguh sungguh dalam doanya.
Awalnya Sehun ingin masuk tapi setelah mendegar suara eommanya dalam mode telfon Sehun tidak jadi masuk dan malah mendengarkan pembicaraan mereka dari luar pintu. Mungkin ini adalah hobi baru Sehun menjadi penguntit!
Apalagi ia mendengarkan gumaman frustrasi dari Somi membuatnya semakin bersalah. Sehun tau betapa sakitnya di kekang dan di batasi apapun, tapi itu sudah menjadi resikonya sedangkan gadis di dalam sana hanyalah korban darinya pikir Sehun. Haruskah ia melepaskan Somi?.
"Ekhemm" deheman Sehun sengaja ingin membuyarkan lamunan Somi. Sedangkan Somi yang menyadari kedatangan Sehun hanya meliriknya sekilas kemudian ia kembali berfokus pada kacanya.
Sehun berbaring di ranjang sambil membuka laptopnya dan memakai kacamata bacanya. "Aku tau kau cantik jadi tidak udah melihat dirimu terus"
Entah kenapa hanya mendegar suara Sehun kembali membuat emosi Somi naik. "Aku tidak butuh pujianmu!!!"
"Ck! Lalu kau ingin di puji siapa? Jongin?"
"Siapapun asalkan bukan kau!!"
Sehun menghembuskan nafasnya kasar, Somi selalu bersikap ketus padanya. "Ayolah Oh Somi kita harus berdam-"
"Yakhh jangan mengubah margaku sembarangan!!" Potong Somi cepat.
"Oh? Wae?? Kau adalah istriku dan namamu adalah OH SOM- Akhh.." ucap Sehun terpotong karena sebuah lipbalm mengenai kepalannya.
Somi menyeringai puas. "Jika kau terus mengangguku aku akan benar-benar membunuhmu!!!" Tegas Somi kemudian ia keluar dari kamar itu.
Saat ini Somi sedang berada di ruang tengah bermain dengan ponselnya. Sejak kemarin Somi tidak bermain ponselnya dan ternyata ada banyak sekali panggilan masuk dan pesan dari Lisa dkk.
Kemudian Somi segera mengetikan pesan untuk sahabatnya.
Lalisa manobah
+828477****Somi 9.00 am KST
'Mian aku terburu kembali ke desa
Karena eomma sakit'Lisa 9.02 am KST
'Yakhh kau hampir membuatku
gila kemarin mencarimu'Somi 9.02 am KST
'Mian tolong sampaikan permintaan
maafku pada yang lain'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Wife [M]
Fanfiction[21+] Warning!!! Cerita Romance ini mengandung content 21+ Di saat semua orang yang ingin di nikahi oleh idol mereka. Disinilah hanya Jeon Somi yang sangat membenci seorang idol. Akankah pernikahan mereka bisa bertahan? Yuk langsung baca aja!!! OH...