34| Boncap 3

2.5K 84 14
                                    

WARNING part ini mengandung content 21+

Sehun mengejapkan matanya karena suara ponselnya yang menganggu pendegaranya. Dengan kesal ia menekan asal layar ponselnya lalu menyembunyikan ponselnya di balik batal. Dua detik kemudian Sehun membulatkan matanya saat ia menyadari Somi tidak berada di sampingnya.

"Sayang?" Panggil Sehun namun tidak ada sahutan.

Lalu Sehun turun sambil menggunakan bajunya asal. Saat menuruni tangga Sehun baru menyadari jika hari sudah berganti menjadi malam rasanya cepat sekali padahal baru tadi siang ia selesai bercinta dengan Somi.

Dan benar dugaan Sehun Somi sedang berada di dapur gadis itu tidak pernah lalai dengan tugasnya. Somi masih belum menyadari keberadaan Sehun ia masih fokus dengan supnya, setelah mendidih Somi segera menuangkan ke mangkuk dan membawanya ke meja makan.

"Ah kau sudah bangun?" Ucap Somi saat melihat Sehun sedang menopang dagu menghadapnya.

Sehun tersenyum kemudian ia bangkit ikut membantu menyiapkan makanan di meja makan. "Kenapa tidak membangunkanku?".

"Aku berencana membangunkanmu setelah ini semua selesai" jelas Somi.

"Alasan!" Saut Sehun sambil menarik kursi kebelakang agar Somi bisa duduk. "Stttt sudahlah kita makan saja hal seperti itu tidak pantas di perdebatkan!".

Tidak mau ambil pusing Somi segera mengaduk supnya dan memasukan ke dalam mangkuknya ia sudah sangat lama menginginkan daging yang sangat menggiurkan ini. Dengan tidak sabaranya Somi langsung memasukan sendok penuh sup itu ke dalam mulutnya.

Pranggg

"Akhh"

Keluh Somi saat merasakan kuah sup itu membakar lidahnya. Sehun yang terkejud langsung menghentikan aktivitasnya.

"Makanya pelan-pelan sayang!" Nasehat Sehun sambil berusaha meniup bibir Somi dari luar. "Apakah masih sakit?".

Lidah Somi langsung lemas rasanya, tanganya terus bergerak naik turun berusaha mengipasi lidahnya yang bergetar. Somi menganguk. "Sakit sekali".

Setelah meneguk jusnya Sehun menarik Somi ke dalam pangkuannya dan langsung membungkam Somi dengan ciuman lembutnya. Awalnya Somi ingin marah saat Sehun memangutnya karena pria itu sangat egois tapi salah ternyata pria itu menyimpan bongkahan kecil ice batu dalam mulutnya.

Sehun berusaha meredakan rasa panas di lidah Somi dengan ice batu di mulutnya di dalam sana mereka saling mengoper ice batu dan berperang lidah. Lidah Somi rasanya sudah lebih baik karena lelehan ice di mulutnya namun ciuman mereka belum berakhir dan malah bertambah panas.

Tangan Sehun perlahan mengusap paha dan klitoris Somi dari luar. Hanya dengan ciuman saja sudah cukup membuat Sehun tegang bahkan rasanya juniornya sudah sangat sesak di dalam.

"Sehun kita baru saja melakukanya tadi?".

Sehun tersenyum kemudian ia mengecup bibir Somi sekilas kemudian meremas payudara Somi pelan yang membuat sang empu memejamkan matanya sambil mengigit bibirnya untuk menahan desahanya.

"Katanya ingin cepat punya baby?" Desis Sehun tepat di telinga Somi.

Kemudian Sehun langsung melesatkan kepalanya di leher Somi untuk menyapu habis dengan lidahnya. Sehun tersenyum bahagia saat meloloskan kaus milik Somi ke atas tubuh gadis itu penuh tanda kepemilikannya. Memang benar mereka baru saja melakukanya tadi entah juga seberapa banyak ia menumpahkan spermanya pada rahim Somi pagi tadi.

"Nghhh Sehun".

Rintih Somi saat Sehun mencumbu puncak payudaranya menghisapnya dengan kasar dan memiling-milingnya sampai mengeras. Somi yakin pasti tubuhnya sudah terlihat mengerikan karena penuh dengan kissmark.

My Secret Wife [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang