My Secret Wife [M]

09| Strategy

Setelah memasak Somi langsung menyiapkan semua hasil masakannya di meja. Hari ini Somi mengolah banyak sushi juga bulgogi dan seperti yang kalian tau makanan kesuskaan Sehun adalah daging dan sushi. Alasan Somi mengolahnya karena itu adalah bahan sisa yang berada di kulkas selain itu tidak ada lagi karna ia sudah lama tidak belanja kebutuhan dapur.

Woojin dan Sehun baru saja turun dari atas. Sial! Kenapa saat melihat Sehun Somi jadi teringat tubuh polosnya. -sadarlah Somi pikiranmu terlalu kotor- batin Somi kemudian ia memukul kepalanya pelan untuk mengembalikan pikiran normalnya.

Sehun dan Woojin kemudian ikut bergabung dengan Somi di meja makan. Ini adalah pertama kalinya bagi Sehun makan satu meja dengan Somi pasalnya gadis itu selalu makan di kamar atau kalau tidak makan di taman untuk menghindarinya.

Akward

Suasana di meja makan sangat cangung itu benar di rasakan oleh Woojin karena sedari tadi tingkah Somi dan Sehun sepeti tidak nyaman. Setelah melihat Sehun makan baru Woojin tersadar jika bibir pria itu terluka.

"OMO!! Sehun-ah kenapa bibirmu terluka?"

Sehun tersenyum kemudian menatap ke arah Somi yang pura-pura tuli. "harusnya kau tanyakan itu kenapa istriku!! Kenapa dia mengi-"

Awalnya Somi tidak ingin peduli dan terus menebalkan pendengarnya tapi Somi tidak tahan karena tingkah Sehun yang begitu mesum. Somi segera melemparnya dengan Supit. " Yakhh jangan mengada ngada!!" Potong Somi cepat.

Untung saja Sehun bisa menghidar dengan cepat kalau tidak Supit itu sudah mengenai wajahnya yang tampan. "Itu memang benar kau duluan yang menciumku!! Dan kau juga yang mengigitku".

"Yakhh!! Itu salahmu sendiri kenapa kau terus mempermainkanku Hah? Dasar keparat!!".

"Lihatlah dia bahkan langsung berubah menjadi singga saat bicara denganku!" Adu Sehun pada Woojin.

"Itu semua karna kau menyebalkan!!!".

Sehun megerutkan alisnya sambil melebarkan bibirnya membuat mimik di wajahnya. "Kau saja yang tidak mau menerimaku!!" Sindir Sehun memang benar awalannya Sehun selalu bersikap baik pada Somi tapi gadis itu terus saja menolaknya dengan segala cara.