Ini tentang aku dan kamu yang berbeda namun berharap ingin bersama sampai hari tua.
Tentang latar belakang ku dan latar belakang mu yang sudah jelas berbeda namun berharap agar bisa bersatu.
Kita memang tinggal di Indonesia, berbeda beda namun tetap...
"Cas, serius hari ini kamu mau ngajakin aku main kerumah kamu?" Tanya Jisoo, ia memandang Lucas yang sudah nangkring diatas motor dengan helm yang berada ditangannya. Kemudian Lucas menyerahkan helm tersebut kepada Jisoo, dan Jisoo pun segera menerimanya.
"Iya, jangan mikir aneh-aneh dulu. Gue kan anak baru di kelas IPA-1 jadi wajar aja kalo ada PR gue gak paham. Kan lo tau sendiri selama ini gue ngejegrek di IPS-3" ucap Lucas dengan cengengesannya, mengajak Jisoo belajar bersama? Hahaha, itu hanya akal-akalan Lucas saja. Padahal mah dia cuma mau modus dengan Jisoo.
Lagian, Lucas tadi juga sudah berjuang keras bertaruh nyawa agar bisa mengajak Jisoo kerumahnya. Pasalnya, tadi Raka mengetahui niatnya dan tentu saja Raka tidak akan tinggal diam, lalu ia sempat berdebat lagi dan lagi dengan Raka sampai akhirnya Jisoo memutuskan untuk mau ikut dengan Lucas belajar bersama.
Awalnya sih Jisoo pikir belajarnya tidak pas pulang sekolah, namun di hari-hari yang lain. Dan ternyata Lucas mengajaknya pas pulang sekolah, apakah harus langsung? Mengapa tidak pulang saja dulu baru bertemu.
Akh! Pusing sendiri Jisoo jadinya, kalau dia ikut dengan Lucas lantas bagaimana dengan dagangannya yang masih banyak ini? Bisa digebuki oleh ayahnya nanti jika pulang-pulang tidak membawa uang banyak. Mau menolak Lucas juga tidak enak karna Lucas memintanya dengan ekspresi memelas.
"Tapi, gimana sama dagangan aku Cas? Ini masih banyak banget dan kalo sampe gak habis aku bakalan di— ya kamu tau sendiri lah Cas. Soalnya kan waktu itu aku juga udah pernah cerita ke kamu" ujar Jisoo.
"Kak Jisoo!"
Suara seseorang yang memanggil nama Jisoo lantas membuat Jisoo dan juga Lucas menoleh. Ternyata itu adalah Adi yang menghampiri Jisoo dengan senyumannya yang terpancar. Adi memang sedang senang, karna uang kasnya sudah dilunasi oleh Jisoo. Jadi, ia tak perlu lagi dihukum oleh wali kelasnya dan tidak akan mendengarkan ocehan dari bendahara kelasnya.
