[BAGIAN.24]

147 38 6
                                    

___________________________________________________

Sungguh, pagi hari ini Jisoo sangat kelimpungan mencari-cari keberadaan kalungnya. Karna pas waktu bangun tidur tadi Jisoo baru menyadari kalau kalungnya itu hilang, kalung kesayangannya, kalung yang ia jaga melebihi ia menjaga dirinya sendiri, kalung pemberian orang tua kandungnya.

Percayalah! Hanya kalung itu lah yang dapat menjadi petunjuk untuk bisa bertemu dengan kedua orang tuanya, kalung itu adalah kalung penanda. Jika sampai kalung itu tidak ditemukan, maka bagaimana nasib Jisoo?

"Kalung aku dimana ya," gumam Jisoo masih mencari-cari keberadaan kalungnya di sekitar lemari. "Jangan sampai kalung itu hilang, itu kalung satu-satunya pemberian orang tua kandung aku. Kalo hilang, terus gimana caranya aku bisa nemuin orang tua aku?" Ujarnya mulai resah.

Sampai akhirnya, Jisoo menyerah. Ia merasa bahwa kalungnya tidak hilang di sekitar rumah, melainkan hilang di tempat lain. Lagian Jisoo sudah menggeledah isi kamarnya namun tetap saja ia tidak menemukan kalung tersebut.

Dan Jisoo semakin yakin kalau kalung tersebut tidak hilang di rumah, melainkan di tempat lain. Tapi dimana?

"Ayo Jisoo! Kamu harus bisa inget-inget dimana terakhir kali kamu liat kalung itu, oke harus releks gak boleh cemas, harus tenang oke kalung itu pasti ketemu." Jisoo akhirnya memilih untuk duduk dan menenangkan dirinya, ia hanya mencari kalung di dalam kamarnya namun nafasnya tersenggal-senggal seperti orang habi maraton 3 km saja.

"Nah!" Jisoo memetikkan jarinya disaat ia mulai ingat, terakhir kali ia melihat kalungnya itu, "kalo gak salah, terakhir kali aku liat kalung itu pas aku dirumah Raka. Pas masih di dandanin sama tante Diva, apa jangan-jangan kalung aku jatuh disana ya?" Gumamnya, "ah! Semoga aja iya! Nanti deh coba aku tanyain sama Raka."

__________________________________

"Pagi Elang!" Jisoo kali ini sudah berada di depan kelas 11 IPA-3 dan kini ia menatap Elang yang juga menatapnya dengan tatapan sedikit kaget, ngapain Jisoo disini? Pikir Elang.

"Jisoo, lo ngapain di sini? Ada perlu?" Tanyanya.

"Bisa ikut aku sebentar gak? Sebentar doang kok janji gak lama. Lagian bel masuk masih lama kok, masih setengah jam lebih jadi kamu gak usah khawatir." Ujar Jisoo meyakinkan agar cowok bernama Elang yang memiliki wajah tampan, bahkan tampannya itu gak manusiawi, bukan lebay! Namun, bukankah itu nyata?

Merasa tidak keberatan dengan ajakan Jisoo akhirnya Elang pun mengangguk, "Gue mah ayo aja, emang lo mau ngajak gue kemana Jis?"

"Udah ayo!" Bukanya menjawab dulu pertanyaan Elang, Jisoo malah menarik tangan cowok tersebut dan segera pergi dari depan kelas 11 IPA-3. Karna jujur saja Jisoo sudah mulai tidak nyaman dengan tatapan para siswi yang tidak suka padanya.

Atau karna mereka tidak suka Jisoo bersama dengan Elang?

Ahh ... Biarkan saja lah ya, Jisoo gak urusan. Orang Elangnya aja gak keberatan kok.

Rupanya Jisoo mengajak Elang ke belakang sekolah dan mengajak cowok tersebut duduk di bawah pohon beringin yang rindang, tenang aja pohon beringinnya gak angker kok, lagian ini kan masih pagi. Setan juga pasti masih pada tidur.

Setelah mengajak Elang duduk, Jisoo nampak mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, sebuah kotak bekal yang kemudian ia sodorkan pada Elang. Lantas, Elang menatapnya dengan ekspresi bingung seolah menanyakan apa tujuan Jisoo memberikannya kotak bekal tersebut.

"Ini apa Jis?"

"Bekal buat kamu."

"Hah? Buat gue? Gak salah kan?"

We Are Different | Kjs.ft Lucas✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang