[BAGIAN.25]

132 36 19
                                    

Hyiii ! Balik lagi sama author !
Maaf banget baru bisa update, karna author gak ada kuota, biasalah !
Huhuಥ‿ಥ walaupun beberapa hari doang gak update tangan sama otak author itu gatel banget pengen mikir alur sama ngetik :)))

Vote dan komen nya yak, biar author semangat(๑♡⌓♡๑)

_________________________________________________

Pulang dari sekolah, Jisoo segera ke rumah Raka. Ia hanya naik angkot saja, karna Raka hari ini ada latihan futsal, mengingat Raka mengikuti eskul tersebut. Jisoo pun sudah meminta izin kepada Raka, dan Raka mengizinkannya, toh juga mamanya kan ada di rumah.

Jisoo sudah cerita kepada Raka bahwa kalung pemberian kedua orang tua kandungnya itu hilang, dan kemungkinan hilangnya di rumah Raka. Jisoo bilang bahwa hanya kalung itulah yang Jisoo punya agar bisa menemukan kedua orang tua kandungnya, Raka yang mengerti pun mengizinkan Jisoo namun ia meminta maaf karna tidak bisa mengantarkan cewek tersebut ke rumahnya. Pasalnya ia harus mengikuti eskul futsal, sekaligus latihan untuk turnamen yang sebentar lagi akan di adakan di sekolah.

Sesampainya di rumah Raka, Jisoo segera memencet bel rumah yang berada di samping pintu, terbukalah pintu tersebut dan terlihat Diva yang menyambutnya dengan senyuman hangat. Dapat Jisoo lihat, walaupun bibir Diva tersenyum namun mata Diva seolah-olah menaruh harapan pada Jisoo. Namun, Jisoo belum bisa mencerna itu semua dengan jelas.

"Tante?"mendengar suara Jisoo membuat Diva tersentak dan tersadar dari lamunannya.

Ia lantas tersenyum lagi, "Ada apa Jisoo? Ayo masuk dulu.." ajaknya. Semoga saja, dugaan ku tidak salah, kamu adalah anakku, Sofia.

Jisoo hanya menurut saat di ajak masuk ke dalam rumah mewah itu, dan ia pun dibawa ke ruang tengah dan ia dapati ada Alex—papa Raka. Lantas Jisoo tersenyum sopan dan segera menyalami tangan Alex dan di trima dengan hangat oleh pria paruh baya tersebut.

Setelah itu, pun Diva menyuruh Jisoo untuk duduk, dan Jisoo hanya menurutinya, "Emm tante sebelumnya maaf ya, aku ke sini gak ngabarin dulu." Ujarnya tak enak hati.

"Gak apa-apa kok Jis, tadi Raka udah ngabarin tante kalo kamu mau kesini. Cuma dia gak bisa nganter kamu karna lagi latihan futsal kan?"

Jisoo mengangguk, "Aku kesini buat cek tante, apa kalung aku jatuh di sini ya? Soalnya kalung yang kemarin aku pake gak ada, apa aku boleh nyoba nyari kalung aku? Soalnya itu kalung satu-satunya yang aku punya. Itu adalah kalung pemberian orang tua kandung aku, dan hanya kalung itu sebagai tanda biar aku bisa menemukan orang tua aku."

Diva kembali tersentak mendengar penjelasan Jisoo, ia semakin yakin kalau Jisoo adalah Sofia—anak yang selama ini hilang belasan tahun lamanya. Dan ia masih berusaha untuk mencoba mencarinya, meskipun polisi bahkan suaminya sendiri menyerah, namun Diva tidak. Jika memang benar Sofia adalah Jisoo, Diva akan sangat bersyukur karna doa-doanya di kabulkan oleh Tuhan.

Ia pun menatap sang suami, dan Alex segera paham dengan tatapan istrinya, ia lantas menggenggam tangan Diva, kemudian ia satukan jemari Diva dengan jemari tangannya. Tangannya yang satunya pun ia gunakan untuk mengambil sesuatu dari dalam sakunya. Kemudian menunjukkan sebuah kalung kepada Jisoo, dan mata Jisoo nampak berbinar senang.

"Ini, kalung yang kamu cari?"tanyanya dan segera dibalas anggukan semangat dari Jisoo, "Dan kalung ini juga, kalung pemberian kedua orang tua kandung kamu, bener?"

"Iya om!" Jisoo mengangguk antusias. "Alhamdulillah, kalungnya ada disini. aku udah panik banget soalnya om, takut kalo gak bisa nemuin kedua orang tua kandung aku kalo sampe kalung itu hilang."

Alex menghela nafas dan kembali menatap Diva, ada binar bahagia yang nampak berkaca-kaca di mata Diva. Benar, doa-doa Diva selama ini di kabulkan oleh Tuhan yang maha kuasa.

We Are Different | Kjs.ft Lucas✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang