Makin kesini kok ceritanya makin sepi?
Inget yah, semangat author tergantung readersnya.._________________________________________
"Kita mau kemana?" Tanya Jisoo, dirinya sudah berada didalam mobil milik Raka. Entah cowok tersebut mau mengajaknya kemana, tapi Jisoo berharap kalau Raka hanya akan mengajaknya ke rumahnya.
Setelah membukakan pintu mobil untuk Jisoo,dan juga Jisoo sudah masuk dengan segera Raka pun juga ikut masuk kedalam mobil. Ia mendekati Jisoo membuat Jisoo tersentak kaget, pasalnya Raka memandangnya dengan begitu lekat. Mata tajam milik Raka menatap mata bening milik Jisoo.
Raka semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Jisoo hingga kini hanya berjarak beberapa senti, Jisoo entah mengapa jadi deg-degan sendiri. Ia terpaksa menutup kedua matanya.
Dan Raka yang melihat reaksi Jisoo itupun tersenyum geli. Ia berhasil mengerjai Jisoo, pasti Jisoo sudah berpikiran kalau ia akan menciumnya, setelah tersenyum geli Raka pun menoel hidung Jisoo hingga membuat sang empu membuka kedua matanya.
Yang pertama Jisoo lihat adalah Raka yang nyengir gak jelas, "Ha-ha-ha... Kenapa Jis? Kok nutup mata gitu sih, apa jangan-jangan lo tadi ngarep gue bakalan cium lo ya?" Goda Raka dengan tampang watadosnya.
Lantas Jisoo menggeleng dengan cepat, "Hah?! Enggak kok Ka, aku gak ngarep kamu bakalan cium aku kok. Sumpah.." Enggak salah sih...
Raka nampak tidak menggubris Jisoo, ia malah memasangkan sabuk pengaman untuk Jisoo, setelah itu dirinya tercengir lagi, "Kalo mau minta cium sama gue. Ngomong aja kali Jis, dengan senang hati gue bakalan cium lo kok.." ujar Raka.
"Heh!" Jisoo reflek memukul bahu Raka. "Raka jangan aneh-aneh deh.. turunin!" Ucap Jisoo.
"Lah kok minta di turunin sih Jis?" Tanya Raka dengan rengekannya layaknya anak kecil, "Ck. Berangkat aja belom, lo malah udah minta diturunin, gimana sih?"
"Ya kamu sih aneh-aneh!"
"Maaf.."
"Maaf-maaf tapi di ulangi lagi pasti."
"Gak kok janji,"
"Halah palingan besok-besok juga bakalan begini lagi."
"Gak Jis, suer deh suer.."
"......."
"Maaf yah?" Ujar Raka sekali lagi, ia menatap khawatir Jisoo. Karna dirinya takut kalau Jisoo akan marah padanya, demi Tuhan Raka gak sanggup kalo sampe Jisoo marah ke dia. Kan, dia bucin akut sama Jisoo.
Lantas Jisoo mengangguk dan langsung di sambut helaan nafas lega dari Jisoo, "Gitu dong sayang."
"Raka!"
"Maaf.. gak lagi deh."
___________________________________
Sesampainya di rumah Raka, Jisoo segera disuruh untuk duduk di ruang tamu bersama dengan Diva— mama Raka yang sudah siap berbincang manja dengan Jisoo. Sedangkan itu, Raka sudah ngacir terlebih dahulu ke dalam kamar, karna ia hendak ganti baju.
"Aduh.. tante seneng deh kamu main ke sini Jis.." ujar Diva yang hanya di balas seulas senyum oleh Jisoo. Jisoo masih merasa canggung bila bertemu dengan Diva, haduh canggungnya udah kaya ketemu sama calon mertua.
"Iya tante..."
"Ngomong-ngomong gimana sama sekolah kamu Jis?"
"Alhamdulillah, baik tante."
"Oh iya, tante denger dari Raka, adik kamu meninggal ya?" Tanya Diva hati-hati, karna dirinya takut menyakiti hati Jisoo.
Namun, Jisoo tersenyum kemudian mengangguk, "Iya tante, Allah sayang sama Adi makanya dia ngambil Adi."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Different | Kjs.ft Lucas✓
Roman pour AdolescentsIni tentang aku dan kamu yang berbeda namun berharap ingin bersama sampai hari tua. Tentang latar belakang ku dan latar belakang mu yang sudah jelas berbeda namun berharap agar bisa bersatu. Kita memang tinggal di Indonesia, berbeda beda namun tetap...