____________________________________
Sungguh tidak disangka, jikalau hari ini adalah hari kelulusan Jisoo. Ia akan melanjutkan kuliah tentunya, namun Jisoo sedih karna ia harus menikah dengan Linyi setelah beberapa hari selanjutnya dari hari kelulusan. Ia bahkan sudah bertunangan dengan Linyi.
Jisoo kini tengah berfoto dengan Jian, kalian masih ingat Jian kan tentunya? Yup! Semenjak hari itu, kini ia dan Jian berteman baik, bahkan mereka bersahabat dan sangat dekat. Setelah puas berfoto, Jisoo tiba-tiba kebelet, dan dia pun memutuskan untuk pamit ke toilet.
Setelah membuang hajatnya, ia pun segera keluar karna tak mau membuat Jian menunggu lama. Iya, karna mereka berdua berencana ingin pulang bareng, sebelum itu mungkin mereka akan mampir-mampir dulu jalan-jalan.
Namun saat dipertengahan jalan, tak di duga Jisoo bertabrakan dengan seorang cowok, hingga mata mereka saling bertemu. Jisoo terjengkang kebelakang dan cowok tersebut langsung mengulurkan tangannya. Jisoo begitu mengenal cowok tersebut, begitupun juga sebaliknya cowok tersebut juga pasti sangat mengenalnya.
Kan, cowok tersebut adalah Lucas—mantan pacarnya. Yup! Mereka sekarang sudah berstatus sebagai mantan pacar! Satu tahun yang lalu mereka akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang sudah jelas di tentang oleh agama dan Tuhan mereka masing-masing. Berpisah dengan damai, namun tak bisa di pungkiri perpisahan pada malam tersebut membuat keduanya menangis dan saling berpelukan sebelum akhirnya kembali menjadi dua orang yang saling asing, saling mengenal namun seolah tak peduli.
Bahkan setelah Lucas membantu Jisoo berdiri pun, Jisoo cuman tersenyum dan lihatlah kini cewek tersebut meninggalkan Lucas yang masih menatap punggungnya yang semakin menjauh dari jangkauan mata cowok tersebut.
Lucas tersenyum miris, ia merasa kalau Jisoo sudah melupakannya, sedangkan Lucas? Hei! Satu tahun penuh Lucas berusaha untuk bisa melupakan Jisoo! Bahkan ia minta pindah kelas dan balik lagi ke kelasnya yang dulu, semua itu ia lakukan hanya agar ia bisa melupakan Jisoo. Namun nyatanya? Sedikitpun Lucas tidak bisa mengusir cewek tersebut dari dalam pikirannya.
"Satu tahun itu bukan waktu yang singkat, Jisoo." Lucas bermonolog sendiri, "Karna gue tau itu waktu yang gak singkat, lo pasti udah nglupain gue kan? Dan pasti lo juga udah bisa nerima Linyi di hidup lo." Lucas kemudian terkekeh, "Tapi, liat gue sedikit aja Jisoo, liat mata gue. Sedikitpun gue belum bisa ngenyahin lo dari pikiran gue. Gue udah coba buat deketin cewek lain bahkan pindah kelas,cuman biar gue bisa ngelupain lo. Namun hasilnya nihil."
"Lo pake pelet apa sih? Jisoo? Harusnya dari awal gue emang gak mulai penyakit ini, bisa-bisanya gue suka sama cewek yang ibadahnya di masjid, gila lo Cas! Tolol! Dan, bahkan gue mau pindah ke Australia buat kuliah di sana. 10% niat kuliah dan 90% gua kesana biar bisa nglupain lo."
Apakah Lucas tidak tahu? Kalau Jisoo sekarang tengah menangis tersedu-sedu di dalam mobil bersama dengan Jian. Jian sudah kelimpungan saat melihat Jisoo menangis, Jian bahkan menanyai cewek tersebut hal apa yang bisa membuatnya sampai menangis seperti ini? Namun bukannya menjawab Jisoo malah hanya menangis terus sedari tadi, membuat Jian semakin bingung. Jian saja tidak tahu mengapa alasan Jisoo menangis, bagaimana ia bisa menenangkan Jisoo kalau begini?
Tok tok tok!!
Ada seseorang yang mengetuk kaca mobil milik Jisoo, yeah itu adalah mobil milik Jisoo. Hadiah ulang tahunnya tahun lalu, jangan dipikir Jisoo tidak bisa mengendarainya, tentunya Jisoo bisa bahkan hanya butuh waktu 5 hari saja dia bisa lancar mengemudi kendaraan roda empat tersebut.
Jian memutuskan untuk keluar dari mobil dan melihat siapa yang barusan mengetuk kaca mobil Jisoo. Jisoo hanya diam saja sampai ia terkejut bukan main saat ada Lucas yang tiba-tiba masuk kedalam mobil dan kini sudah duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Different | Kjs.ft Lucas✓
Teen FictionIni tentang aku dan kamu yang berbeda namun berharap ingin bersama sampai hari tua. Tentang latar belakang ku dan latar belakang mu yang sudah jelas berbeda namun berharap agar bisa bersatu. Kita memang tinggal di Indonesia, berbeda beda namun tetap...