BULL:IES ✔

Chapter 23 : Suatu Hari di Hongkong

"Kami berhasil menemukan tujuh puluh delapan korban yang diculik dan akan diselundupkan ke Hongkong untuk dijual di Black Market. Empat puluh delapan diantaranya adalah perempuan berusia sekitar 15-25 tahun, sisanya adalah anak-anak dengan rentang usia diantara 6-12 tahun"

Seonghwa melipat kedua tangannya di depan dada,"Dan mereka semua adalah penduduk daerah Guryong"

BULL:IES, The Lost, dan para polisi tim Pluto tengah berkumpul di ruang tamu safe house untuk membahas kasus ini lebih lanjut, tepat setelah operasi penyelamatan para korban human trafficking dilaksanakan.

Keadaan mereka kacau, terutama Eunhyuk yang sedari tadi memasang ekspresi datar namun terkesan dingin. Bagaimana tidak, menurut info yang didapat dari pihak kepolisian, ternyata sindikat tersebut berhasil mengirim dua kontainer lainnya, beberapa hari sebelum polisi dan BULL:IES datang untuk membongkar dan menggerebek perbuatan keji mereka.

"Kami sudah memeriksa data dan identitas dari penduduk Guryong yang hilang dan mencocokkannya dengan para korban yang sudah kita selamatkan malam ini" Seokjin mengambil secarik kertas dan membacakannya,"Ternyata kita masih kehilangan dua puluh tiga orang yang sepertinya sudah berhasil diselundupkan oleh kelompok Black Dragon satu atau dua hari sebelum operasi penyelamatan itu terjadi"

"Kami sudah melaporkannya kepada tim patroli laut untuk mengejar kapal yang membawa kontainer-kontainer tersebut" Hoseok lalu menghela dan menghembuskan nafasnya berat,"Tetapi sudah terlambat, tim kami kehilangan jejak"

Yerin menutup mulutnya tak percaya,"Jadi itu artinya...Sunkyu kemungkinan besar berada di dalam salah satu kontainer yang sudah dikirim sebelumnya?"

Masalah ini pasti akan jauh lebih rumit dari sebelumnya, karena saat ini pihak kepolisian Korea tengah berhadapan dengan kelompok kriminal dari luar negeri. Akan sangat sulit untuk mencari keberadaan kedua puluh tiga korban tersebut, karena biasanya begitu sampai di tempat tujuan, para korban akan langsung dijual dan disebar ke tiap-tiap Black Market yang memperdagangkan manusia sebagai produk utamanya.

Begitulah sistem kerja kelompok-kelompok kriminal sekarang ini. Mereka harus bergerak cepat agar tidak ketahuan dan ditangkap oleh polisi lokal maupun tim khusus yang bertugas untuk menangani kasus human trafficking.

"Ini akan jauh lebih menyulitkan" gumam Siwon memijat-mijat pelipisnya,"Satu-satunya cara adalah kita harus bekerjasama dengan polisi Hongkong untuk menelusuri kasus lebih lanjut, karena hal ini sudah diluar wewenang dari kepolisian Korea, mengingat para korban sudah berada di wilayah teritorial negara yang berbeda"

"Tetapi biasanya butuh waktu yang cukup panjang bagi kami dalam mendapat persetujuan dari kepolisian Hongkong, agar mereka mengijinkan pihak Korea untuk turut serta dalam penyelidikan" sambung Seonghwa,"Kalian tahu sendiri kan, mereka tidak suka ada orang luar yang ikut campur ke dalam urusan keamanan negara itu"

Anggota BULL:IES menelan saliva dengan susah payah, setelah mendengar penjelasan dari para polisi tim Pluto. Sowon dan SinB refleks melirik Eunhyuk dengan tatapan cemas, takut jika lelaki itu akan mengamuk lalu menghancurkan seisi safe house dengan tenaga kudanya tersebut.

"Tolong segera urus perijinannya, kumohon"

Eunhyuk menunduk, menahan tangis. Nada bicaranya terdengar sangat gemetar, kedua bahunya bergetar hebat. Ia terus berupaya untuk menahan semua luapan emosi yang saat ini telah menguasai hati dan pikirannya. Hanya ada satu tujuan hidup Eunhyuk sekarang, yaitu untuk menemukan dan menyelamatkan sang adik dari tangan orang-orang jahat itu, apapun dan bagaimanapun caranya, walau harus mengorbankan nyawanya sekalipun.

"Saya akan berusaha keras untuk mengurusnya, Eunhyuk-ssi. Doakan saja semoga kita bisa berhasil mendapat ijin secepatnya dari pihak Hongkong" jawab Siwon apa adanya, karena hanya tindakan ini yang bisa ia lakukan untuk sekarang.