Chapter 30 : Hari yang Sial

420 87 29
                                    

"Bajingan! Jadi semua ini rencana kalian dan...."

"Selamat tinggal, loser! Semoga hari kalian menyenangkan di alam baka sana! Hahahaha!"

BOMM!!








































"Tidak! TIDAK!!"

SinB mendadak terbangun dari tidur siangnya. Raut wajahnya terlihat sangat gelisah. Keringat dingin bercucuran dari wajah dan tubuhnya. Ia memejamkan mata kembali, mencoba untuk menenangkan diri dan menetralkan nafasnya yang terengah-engah.

Mimpi buruk itu datang lagi.

Mimpi yang sama mendatanginya tiga hari berturut-turut.

Gadis itu termenung di atas tempat tidurnya. Pipinya memerah. Matanya terasa sembab tanpa alasan yang jelas. Sebenarnya, apa maksud dari semua ini? Mengapa mimpi itu terus datang dan meneror dirinya?

Di dalam mimpi itu, SinB dapat melihat jelas segerombolan pasukan bersenjata yang tengah terjebak di sebuah ruangan. Percakapan salah satu dari mereka dengan seseorang dari speaker berlangsung. Hanya dua kalimat itu saja yang ia ingat. Selebihnya bomm. Ledakan besar tiba-tiba saja terjadi, menghancurkan bangunan tua itu dan menewaskan semua orang yang berada di dalamnya.

"Ya Tuhan, pertanda apakah ini? Apa ada hal buruk yang akan terjadi beberapa hari kedepan?" Batinnya kemudian.

Akan tetapi, SinB berusaha untuk menepis semua asumsi negatif yang menghantui pikirannya saat ini. Lebih baik ia keluar dan mencari udara segar di halaman belakang safe house.

Si merah beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya yang begitu tenang dan damai, menuju ke ruang tamu markas yang sangat kacau dan berisik layaknya aksi demonstrasi para suporter bola.

"JUNG EUNHA, KEMBALIKAN REMOT TELEVISINYA! AKU MAU MENONTON SIARAN ULANG DRAMA GRIYA TAWANG!"

"ENAK SAJA! AKU MAU NONTON SIARAN BANK MUSIK DI K8S TV! BEHIND THE SCENES SEBENTAR LAGI AKAN MELANGSUNGKAN COMEBACK STAGE DISANA!"

Beginilah kerjaan duo Jung selama seminggu belakangan ini. Tiada hari tanpa bertengkar karena memperebutkan remot, dan menonton acara televisi bersama-sama hingga larut malam.

Akan tetapi, bukan hanya kedua gadis itu saja yang hidup layaknya pengangguran kelas kakap, melainkan juga Sowon dan Umji yang sedang melakukan aktivitas masing-masing di kamar pribadi mereka.

Si Leader BULL:IES tampak khusyuk melaksanakan sesi yoga, ditemani dengan alunan musik instrumental yang membantunya berkonsentrasi dari suara-suara bising anggotanya di ruang tamu. Untung saja, tembok kamarnya terbuat dari bahan kedap suara.

Sementara itu, Umji tengah sibuk melatih kemampuannya sebagai seorang peretas dengan berkelana ke dark web dan menantang setiap black hacker yang ia temui di situs paling misterius dan berbahaya di internet tersebut. Maklum, seperti itulah hasil ke-gabut-an seorang Kim Umji saat dirinya merasa bosan dan membutuhkan hiburan.

"Kok aku tidak melihat Yuju eonnie ya? Apa dia sedang keluar dari markas sebentar?"

SinB menaik-turunkan kedua bahunya bersamaan, kemudian berjalan ke arah kulkas dan mengambil sekaleng soda dari dalam mesin pendingin itu.

"Mbih, mbih, tolong lindungi eonnie dong! Wajahku akan dicakar oleh manusia kerdil ini!" Si surai merah memutar kedua bola matanya malas, saat Yerin menghampirinya lalu menjadikan tubuh gadis itu sebagai tameng perlindungan dari si ganas Eunha yang mengamuk dan mengejarnya dari area ruang tamu.

BULL:IES ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang