1

7.3K 503 17
                                    

Sequel of Fool.
Jadi kalo mau baca ini, mesti baca Fool dulu ya gaes:)
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.




" Tunggu disana. Jangan gerak."

Setelah mengucapkan itu Junghwan langsung membuka seatbeltnya dan buru-buru membuka pintu mobilnya. Pemuda itu berlari kecil memutari mobil dan membukakan pintu untuk Junkyu.

" Pelan-pelan." Intruksi Junghwan sembari melindungi kepala Junkyu dengan telapak tangannya.

" Makasi Ju." Lirih Junkyu sembari menyingkir saat Junghwan menutup pintu mobilnya.

" Masih sakit?" Tanya Junghwan sembari menyentuh lembut sisi perut sebelah kiri Junkyu.

Junkyu menggeleng.

" Udah enggak lagi. Tapi lemes." Jawab Junkyu.

" Mau aku gendong?" Tawar Junghwan. Junkyu menggeleng.

" Gapapa. Aku masih bisa jalan."

" Jangan maksain diri, ntar sakit lagi gimana?"

Junkyu memaksakan sebuah senyuman.


" Gapapa Ju. Bahkan dokter nyaranin buat banyak gerak kalo lagi sakit begini."

Junghwan mendesah pendek lalu mengangguk.

" Yaudah. Aku papah aja gimana?"

Junkyu mengangguk.

" Kalo itu gapapa."

Junghwan langsung melingkarkan lengannya ke pinggang Junkyu dan memapah sang istri dengan langkah pelan.

" Aku takut banget tadi. Dan takutnya masih kerasa sampe sekarang." Lirih Junghwan sembari membuka pintu rumahnya.

" Maaf ya."

" Jangan minta maaf. Wajar aku khawatir, aku kan suami kamu."

" Tapi kamu panik gitu karna akunya nangis."

" Ya tandanya emang lagi sakit banget kan? Kalo sakit jangan di tahan. Bilang ke aku."

Junkyu mengangguk. Junghwan dengan hati-hati membantu istrinya untuk duduk di sofa ruang utama yang televisinya masih menyala itu. Junghwan tidak sempat mematikannya di karnakan panik melihat Junkyu yang tiba-tiba saja menangis disaat mereka berdua sedang asik menonton netflix.

" Tiduran aja ya? Selagi nunggu mama dateng." Ujar Junghwan yang langsung menumpuk bantal sofa untuk di tiduri Junkyu. Junkyu hanya mengangguk patuh dan merebahkan dirinya di bantu Junghwan. Pemuda itu meraih remote di atas meja lalu mematikan televisinya.

" Bentar."

Setelah mengucapkan itu Junghwan segera berlari ke kamar dan tak lama kemudian membawa 2 bantal di tangannya.

" Angkat kakinya bentar." Ujar Junghwan sembari menaruh kedua bantal itu untuk mengganjal kaki Junkyu.

" Aku ambilin minum dulu ya? Tunggu disini."

Junkyu tersenyum sembari mengangguk. Pemuda itu tidak menyangka jika suaminya bisa sebegitu cerewetnya.


Ting nong!

Junkyu sedikit mendongak ketika mendengar suara bel berbunyi yang di susul suara pintu terbuka.

" Junghwan??? Junkyu??"


Mine | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang