8

2K 346 35
                                    



" Gue bener-bener serius sama lo Wo-"


Seketika Haruto langsung bungkam ketika melihat Junghwan yang ternyata juga berada disana sedang mencuci tangan di washtafel. Jeongwoo pun yang sebelumnya tengah di tarik Haruto masuk ke dalam toilet itu pun juga ikut terpaku ketika melihat kehadiran Junghwan


Tanpa aba-aba Haruto langsung melepas tangan Jeongwoo. Wajah keduanya yang sebelumnya serius itu sekarang berubah canggung dan salah tingkah.


Junghwan menoleh, menatap keduanya sekilas sebelum memutar kran washtafel untuk mematikan airnya.


" Santai aja. Saya nggak bakalan ganggu kok." Ujar Junghwan sembari menatap keduanya dari pantulan cermin sebelum menaruh tangannya di bawah hand dryer.


Haruto dan Jeongwoo saling lirik, berbicara dari mata ke mata dengan tatapan yang hanya mereka berdua yang tau artinya sampai Haruto terlihat mengalah dan mengangguk.


" Wan?" Panggil Haruto.


Junghwan membalikkan badannya dan kini ketiga pemuda tinggi itu berdiri saling berhadapan.


" Ada apa? Mau ngajak bersaing dapetin pak Junkyu lagi? Ayo. Saya jabanin." Goda Junghwan.


Jeongwoo berdecak, meskipun di dalam hati amat sangat malu mendengarnya, tapi itu sudah tak terlalu penting lagi sekarang.



" Udah lewat 4 bulan dan lo masih dendam?" Tanya Jeongwoo. Junghwan tersenyum, lalu menggeleng.



" Becanda doang."


" Nggak lucu." Dengus Haruto.


" Trus apa? Kenapa ngehadang segala?" Tanya Junghwan.


" Siapa yang ngehadang?" Tanya Jeongwoo.


" Ini?" Junghwan menunjuk posisi keduanya dengan dagunya. Posisi keduanya memang terlihat seperti memblokir jalan Junghwan.


Jeongwoo bersurut.


" Nggak ada niatan buat ngehadang elo. Kami juga ngga tau kalo lo ada disini." Jelas pemuda berkulit tan itu.


" Terus?" Tanya Junghwan.


Haruto menggaruk tengkuknya yang tak gatal.



" Kita udah beberapa bulan ini kayak orang nggak kenal, cenderung kayak musuhan-"


" Lebih tepatnya kalian. Saya ngerasa nggak ada masalah apa-apa. Lagipula kita emang nggak akrab juga kok sebelumnya." Junghwan memotong ucapan Haruto.


Kedua orang itu kini menatap Junghwan jengkel.



" Kata-kata lo itu emang bener, tapi nyebelin tau nggak?" Sentak Jeongwoo. Junghwan menaikkan alisnya bingung, tapi tak mengucapkan sepatah katapun.


" Lo pasti tau gimana malunya kami saat tau elo sama pak Junkyu udah nikah kan? Malu banget coeg, sampe-sampe kami berdua nggak sanggup deket-deket sama elo saking nggak enaknya mengingat perlakuan dan ucapan kita ke elo." Jelas Jeongwoo panjang lebar.


" Udah lewat. Saya juga udah nggak mempermasalahinnya lagi. Santai aja." Jawab Junghwan.


" Kami minta maaf." Ujar Haruto cepat.



" Gapapa. Saya udah maafin."



" Makasi karna udah mau maafin kita." Ujar Haruto lagi mewakili Jeongwoo.


Mine | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang