Mine | Hwankyu ✔

5

" Junghwann! Bajunya di pake! Ntar masuk angin."

Junghwan yang sedang menggonta ganti channel televisi itu kini beralih menatap Junkyu yang membawakan baju untuknya.

" Engga bakal. Panas gini ngga mungkin masuk angin." Balas Junghwan lalu kembali mengotak atik remote tv.

" Di pake ih! Kamu udah kayak bapak-bapak 5 anak aja, di rumah ngga pake baju kayak gini. Satu aja yang kurang."

Junghwan kembali menoleh ke Junkyu yang kini duduk di sebelahnya.

" Apa?"

" Perut buncit."

" Nggak sekalian kurang make sarung?"

" Itu tau! Pake ih. Ntar masuk angin, mual lagi." Junkyu menaruh baju kaus putih gading itu ke pangkuan Junghwan. Tapi Junghwan malah mengembalikannya.

" Lagi pengen gini aja Kyu."

" Pake!"

" Gamau."

" Ngidam ya kamu? Tapi masa ngidamnya begini?"

Junghwan menggaruk kulit dadanya yang tiba-tiba gatal.

" Mungkin. Soalnya kepengen banget ngga pake baju sama celana."

" Gila!"

" Ya kan aku juga gatau kenapa. Cuma kalo nggak pake celana nggak sekarang deh. Ntar kalo udah mau tidur aja."

" Dih ngapain??"

Junghwan menatap Junkyu kesal.

" Aku juga gatau Junkyu. Kalo emang ngidam. Anak kamu tuh mintanya aneh-aneh."

Brugh!

Junkyu langsung menyambar bantal sofa dan memukul Junghwan dengan bantal itu.

" Anak kamu juga ya!"

" Ya iya anak aku juga. Kamu fikir anak siapa?"

" Kok kamu playing victim gini?"

" Ya kamu yang mulai."

" Kamu kali yang mulai!"

" Dahlah. Sini deketan." Junghwan menarik Junkyu lalu merangkulnya.

" Sensian amat dari tadi." Ujar Junghwan lagi sembari mengelus lengan Junkyu.

" Salah sendiri kenapa gamau puter balik. Padahal aku udah bersiap mau ngejambak si Cio Cio itu."

" Ey ey. Nggak boleh gitu."

" Kok kamu belain dia?!"

" Loh yang belain siapa?!"

" Kok kamu nyolot?"

" Mana ada. Kamu kali yang nyolot."

" Kamu juga tuh. Aku nyolot kamu nyolot juga."

" Aku? Nyolot?"

" Iya!"

" Mana mungkin. Mana pernah aku nyolot. Aku orangnya kalem gini."