6

2.3K 355 9
                                    






" Ju. Mau anak cewe apa cowo?" Tanya Junkyu mengalihkan perhatian Junghwan dan Hanbin yang masing-masing sedang memakan makanannya.




" Terserah aja pak. Cewe ataupun cowo bagiku sama aja." Jawab Junghwan.




" Jadi belum di periksa? USG gitu?" Tanya Pak Hanbin sembari menggigit sendoknya menatap Junkyu.




Junkyu menggeleng.




" Belum om. Belum punya planning juga buat meriksanya kapan. Mungkin check up berikutnya aja." Jawab Junkyu membuat Hanbin mengangguk paham.


" Kamu sendiri mau punya anak cewe apa cowo?" Tanya Hanbin lagi sembari kembali menyendok makanannya.

" Cewe lucu kali ya om?" Tanya Junkyu antusias. Hanbin tersenyum masam.

" Gatau Kyu. Om belum punya anak. Jangankan anak, istri aja ngga punya." Jawab Hanbin.

" Ya salah om sendiri kenapa sampe sekarang belum ngelamar tante Lisa." Balas Junkyu sinis.

" Nggak gampang bocah." Ketus Hanbin.

" Buruan lamar om. Keburu Junkyu lahiran omnya masih jadi perjaka tua."

Junkyu langsung mengelak ketika Hanbin ingin memukul kepalanya pakai sendok.

" Jorok ih om."

" Kamu itu yang kurang ajar." Decih Hanbin lalu menatap Junghwan yang makan dalam diam.

" Om fikir setelah Junghwan nikah sama bocah cerewet macam kamu ini, dia bakalan berubah. Ternyata sama aja. Tetep pendiem macam Pak Sehun."

Junghwan mengangkat kepalanya ketika Hanbin menyebut namanya.

" Mending dia pendiam deh om. Soalnya kalo cerewetnya kumat bisa jadi nyebelin banget." Celetuk Junkyu.

Hanbin tertawa.

" Gitu ya? Tapi kamu nggak di cuekin mulu kan sama dia?"

Junkyu meraih tumblr minumnya lalu menggeleng.

" Pemarah anaknya. Junkyu nggak boleh ini nggak boleh itu. Megang pisau aja di marahin."


" Ya ngapain juga kamu megang-megang pisau? Dia takut kali kamu mendadak ngide jadi psikopat."


Junkyu ingin balas memukul kepala Hanbin, tapi seketika dia sadar kalau Hanbin itu udah kayak om kandungnya sendiri.


" Motong buah doang." Jawab Junkyu akhirnya.

Hanbin balik menatap Junghwan yang kini sudah menaruh sumpit makannya.

" Posesif banget Ju. Om tau kamu khawatir sama Junkyu. Tapi masa motong buah doang di marahin. Jangan di manjain, kebiasaan ntar."

Junghwan tersenyum kaku.

" Kalau pak Junkyu motong buahnya sih ga masalah pak. Tapi masalahnya pak Junkyu hampir motong tangannya sendiri."


" Oalah! Pantesan! Cerobohnya nggak pernah ilang ternyata."

Junkyu menyengir tanpa rasa bersalah.

" Ya iya sih. Tapi jangan manja-manjain banget ya Ju. Nggak baik juga."

" Enggak kok pak. Saya marahin dia megang piso juga cuma saat tangannya bedarah aja."

Mine | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang