" Junghwan. Lepas. Sakit." Mohon Junkyu berusaha menggerakkan tangan kanannya yang di ikat menggunakan kain ke pinggiran brankar.
Junghwan yang senantiasa bersiaga di sebelah Junkyu itu hanya bisa menghela nafas berat dan menatap sang istri dengan tatapan sendu.
" Kalo kamu nggak berontak lagi pasti dokter bakalan ngizinin buat lepasin ikatannya Kyu."
Junkyu kini beralih menatap Jisoo yang sibuk mengusap airmatanya.
" Ma. Sakit. Lepasin Junkyu." Isak Junkyu mulai menatap sang ibu dengan tatapan memohon.
Mendengar itu Jisoo menggigit bibirnya agar tangisnya tak kembali pecah. Dan tanpa berkata sepatah katapun akhirnya Jisoo memilih pergi dari ruang rawat Junkyu untuk menenangkan dirinya.
" Mama! Uhukk! Uhuk! Sakit!" Junkyu berusaha menggapai perutnya yang terasa sangat sakit ketika terbatuk itu. Tapi apa daya, tangan kanannya terikat. Tangan kirinya juga tidak bisa di gerakkan. Akhirnya Junkyu hanya bisa pasrah menerima rasa sakit di luka operasinya dengan tubuh gemetar.
" Kyu. Jangan nangis lagi. Please." Junghwan kembali menenangkan Junkyu yang mulai menangis terisak itu.
" Sakit. Lepas." Racau Junkyu.
Junghwan hanya bisa menghapus airmata sang istri yang terus saja jatuh tak henti-hentinya. Wajah pucat Junkyu semakin tak karuan selama 3hari ini membuat hati Junghwan teramat sakit.
" Kalo kamu mau ikatannya di lepasin, kamu harus tenang sayang. Jangan berontak terus." Bujuk Junghwan tak henti-hentinya.
Tapi seperti tak mengerti maksud perkataan Junghwan, Junkyu tetap meracaukan kata-kata yang sama, berulang-ulang selama 2hari ini.
" Junghwan. Sakit." Junkyu menatap Junghwan putus asa.
Junghwan menatap Junkyu tak kalah putus asanya. Psikologis istrinya benar-benar terganggu semenjak keguguran itu. Semenjak 3hari ini Junkyu selalu mengamuk dan menangis membuat beberapa dokter memutuskan agar Junkyu untuk sementara waktu di ikat karna sangat beresiko jika terus-terusan memberikan suntik penenang.
Seorang Psikolog selalu datang setiap hari untuk mengajak Junkyu berbicara. Dokter lain belum bisa melakukan apapun karna terhalang dengan kondisi psikis Junkyu yang terganggu. Seharusnya dokter ortopedi sudah bisa membantu Junkyu untuk memulihkan tangannya yang patah. Atau luka bekas operasi Junkyu seharusnya mulai mengering sekarang. Tapi tidak, beberapa kali luka operasinya kembali berdarah akibat pemberontakan Junkyu.
" Kali ini aku yang mohon sama kamu Kyu. Tolong tenanglah. Aku nggak tega- aku nggak tega liat kamu sehancur ini-" Di akhir kalimatnya Junghwan menggigit bibirnya. Matanya memerah menahan tangis. Tapi ia sudah berjanji ke dirinya sendiri agar tidak pernah mengeluarkan airmata di depan Junkyu.
" -Aku mohon."
Isakan Junkyu terhenti ketika kepala Junghwan kini menangkup di perpotongan lengannya. Pemuda itu terlihat sangat lelah.
" Junghwan.."
" Aku mohon." Lirih Junghwan lagi tanpa mengangkat kepalanya.
" Junghwan."
" Aku juga ngerasa kehilangan-" Junghwan mengangkat wajahnya dan menatap wajah Junkyu yang menatapnya dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | Hwankyu ✔
FanfictionWelcome to : 12th My Kyuhwan Fanfict " Mine" Sequel of Fool Start : 3 Maret 2021 Fin : 18 april 2021