7

2.2K 341 6
                                    




" Ju ju. Coba liat deh. Itu gemesin banget ya? Anak kita pasti juga cantik banget kalo udah lahir nanti."





Junghwan mendongak dan menatap televisi yang menampilkan video tentang balita perempuan yang sedang asik bermain boneka.



Junkyu sangat mencintai calon bayinya. Pemuda itu selalu berceloteh riang tentang bagaimana gambaran anaknya ketika lahir kelak. Kadang Junkyu ingin wajah anak perempuannya mirip dengan dirinya, terkadang Junkyu ingin anaknya mirip Junghwan, mirip ibunya, mirip mertuanya atau bahkan mirip anak-anak yang ada di video yang akhir-akhir ini sering di tontonnya.




" Pasti cantik. Karna ibunya juga cantik." Dan itu lah jawaban yang selalu Junghwan katakan kepada sang istri jika mendapatkan pertanyaan serupa.




" Mainannya bagus. Di olshop ada nggak ya?" Gumam Junkyu sembari meraih ponselnya.



Junghwan hanya bergumam pelan karna kini pemuda itu sedang fokus ke buku soalnya. Beberapa hari lagi ujian kenaikan kelas dan Junghwan benar-benar serius mempersiapkan diri.



" Ju! Adaa. Aku pesen ya?"




Junghwan kini menoleh ke Junkyu yang tepat berada di atasnya. Junkyu duduk di sofa dan Junghwan duduk di karpet dengan beberapa buku terkembang di atas meja.




" Kyu. Jangan dulu. Barang-barang yang kamu pesan kemarin aja udah banyak banget. Kandungan kamu masih 4bulan lebih sayang. Masih lama." Ujar Junghwan.




" Tapi bagus." Ujar Junkyu cemberut.





" Iya. Tapi untuk sekarang ini tahan dulu oke? Takutnya barangnya cepet rusak kalo belinya kecepetan tapi masih belum bisa di pake."





" Tapi itu bagus. Gemes." Ulang Junkyu mencoba meyakinkan Junghwan.





" Kyu. Mau dengerin aku kan? Kemarin kamu beli barang-barang itu tanpa persetujuan aku loh?"




Junkyu memanyunkan bibirnya lalu menaruh ponselnya, pemuda itu kini kembali menatap video yang di putar di televisi itu dengan wajah tertekuk.





Junghwan menatap sang istri sejenak sebelum kembali fokus ke buku-bukunya.





Begitulah Junkyu dan hobinya sekarang. Menonton video anak-anak, berselancar di beranda olshop yang keranjangnya penuh dengan barang bayi, di tambah dengan suka mendengarkan musik. Memang bukan musik klasik, tapi pemuda itu tetap akan memutar lagu dimanapun dan kapanpun. Katanya itu bagus untuk perkembangan bayi dalam kandungannya. Junkyu sering melakukan research google yang berhubungan dengan masa kehamilan.




Junkyu terlihat sangat bersemangat dengan kehamilannya setelah sang bayi mulai menendang untuk yang pertama kalinya. Pada saat itu Junkyu tiba-tiba menangis membuat Junghwan khawatir karna berfikir jika sang istri sedang kesakitan. Tapi ternyata pemuda itu menangis terharu karna untuk yang pertama kalinya, sang bayi mulai terasa amat nyata kehadirannya. Bahkan Junkyu menelpon Jisoo dan Irene, menceritakan kebahagiaannya dengan tangis sesenggukan membuat sang mama dan mama mertua bergegas datang ke rumahnya hanya untuk ikut meraba-raba perut Junkyu dan ikut menangis haru bersama-sama.




" Juju?"




Junghwan menutup bukunya sebelum menoleh ke Junkyu yang baru saja memanggilnya.





" Kenapa?" Tanya Junghwan.




" Kamu udah selesai belajarnya?" Tanya balik Junkyu. Junghwan mengangguk.





Mine | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang