11

1.9K 343 7
                                    



" Ma. Junkyu nya gamau bangun." Adu Junghwan dengan nada putus asa kepada Irene yang datang menghampirinya.


" Biarin Junkyu istirahat dulu sayang. Junkyu bakalan baik-baik aja kok. Sekarang kamu makan dulu oke? Keburu nasinya dingin nak. Kamu belum makan apapun seharian ini." Bujuk Irene sembari mengelus rambut Junghwan lembut.


Junghwan hampir menggeleng tapi Irene buru-buru menyelanya.


" Ntar kalo kamu sakit juga siapa yang bakalan rawat Junkyu nak?"


" Tapi Junghwan beneran ga laper ma. Junghwan udah kenyang."


Irene menggeleng.


" Itu yang bakalan menjadi penyakit. Kamu ngerasa kenyang padahal kamu nggak makan apa-apa. Normal nggak?"


Junghwan menunduk.



" Kamu harus lebih kuat. Kalo misalnya nanti Junkyu bangun, kamu yang bakalan selalu di samping dia, ngehibur dia, suapin dia makan. Kalo kamu sakit, kamu nggak akan bisa ngelakuin semua itu."




" Junghwan makan disini aja."




Irene tersenyum lalu mengangguk. Ibu satu anak itu bergegas menghampiri Sehun dan Jisoo yang sedari tadi hanya memperhatikan keduanya di sofa yang ada di ruangan itu.


" Gimana mbak?" Tanya Jisoo.



" Dia udah mau makan." Jawab Irene.


Sehun dengan sigap memberikan kotak makanan itu ke tangan Irene dan Irene pun bergegas kembali ke Junghwan yang masih setia menunggui Junkyu yang tidak kunjung sadar. Padahal ini sudah 10 jam semenjak Junkyu keluar dari ruang operasi.


" Ini. Kamu makan ya."


Junghwan menerima kotak makanan itu dengan setengah hati lalu membukanya.


" Ayo di makan Junghwan. Demi Junkyu." Irene menyemangati. Junghwan mengangguk pelan lalu meraih sendok plastik dan mulai menyuap nasi dengan lauk ayam rica-rica itu.


" Nah bagus." Irene mengusak rambut Junghwan lalu mengambilkan botol air mineral dan di bukakannya untuk sang anak.



" Kamu beneran gapapa ngejaga Junkyu sendiri?" Tanya Irene memastikan percakapan mereka satu jam yang lalu.


Junghwan mengangkat wajahnya lalu mengangguk.



" Aku tau mama papa capek. Istirahat aja di rumah. Aku bisa jaga Junkyu sendiri." Ujar Junghwan.



" Mama nggak capek sama sekali. Butik di handle tantemu nak."



" Gapapa. Junghwan mau mama sama papa istirahat. Jagain mama Jisoo juga ya ma."



Irene mengangguk.



" Iya. Mama bakalan nginep di rumah mamamu itu kok."


" Gapapa papa sendiri di rumah?"



" Gapapa. Papa mah mandiri."



" Yaudah. Makasi ya ma."


" Iya. Abis makananmu abis, kami pulang. Ntar kalo ada apa-apa langsung telpon mama atau papa ya. Jangan telpon Jisoo duluan. Dia masih trauma."


Junghwan mengangguk. Irene tersenyum lalu mengecup pelipis sang anak sebelum kembali bergabung dengan suami dan sang besan yang keadaannya sudah jauh lebih baik.



Mine | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang