10

2K 323 33
                                    





" Papaa!"




Junghwan mengerjap ketika mendapati dirinya berada di ruangan serba putih. Pemuda itu menyipitkan matanya untuk lebih memperjelas penglihatannya ketika seorang gadis kecil terlihat sedang berlari ke arahnya dari balik cahaya yang menyilaukan.


" Papaa!"


Gadis kecil itu memeluk kakinya erat. Junghwan berusaha menatap wajah si gadis kecil yang tengah mengenakan dress putih dengan bendana di rambut hitam panjangnya.


" Papa ini Gongjunim!"


Seruan itu membuat Junghwan tersentak.



" Gongjunim?"


Si gadis kecil dengan wajah menyilaukan itu mengangguk.

" Aku senang ketemu sama papa. Papa Junghwan ternyata sangat tampan."


Junghwan yang masih kebingungan itu akhirnya memaksakan sebuah senyuman dan berjongkok di sebelah si gadis kecil yang sudah melepaskan pelukan di kakinya.



" Kamu beneran Gongjunim?"


Si gadis kecil itu kembali mengangguk.



" Lalu kenapa Gongjunim disini sayang?"



Junghwan mendongak ketika hawa di sekitarnya tiba-tiba memberat.


" Papa. Aku cinta papa dan mama! Jangan lupain aku ya!"


Junghwan kembali menatap sang anak lalu tersenyum kecil.


" Mana mungkin kami ngelupain putri kecil kami."


" Papa janji?"


Jari kelingking mungil itu mengacung.

" Papa janji." Ujar Junghwan menyambut kelingking mungil sang anak.


" Papa..hiks! Aku ingin hidup!"






" Mohon maaf. Tapi apakah bapak suaminya?"

Junghwan tersentak kaget dan reflek mengusap airmatanya yang tiba-tiba saja jatuh berderai. Sejenak pemuda itu kebingungan lalu menatap sekitarnya. Ia masih berada di bangsal unit gawat darurat dengan Jisoo dan Irene yang sedang menangis dan Sehun Hanbin yang menatap Junkyu yang sedang di tangani dengan raut cemas. Lalu yang tadi itu apa?


" Bukan dok. Tapi ini suaminya." Ujar Hanbin segera menunjuk Junghwan. Junghwan menoleh dan mendapati wajah terkejut sang dokter ketika melihat dirinya yang masih mengenakan seragam sekolah.

" Bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Junghwan serak mengabaikan wajah terkejut sang dokter.


Sekali lagi sang Dokter menatap wajah Junghwan, lalu sang dokter menggeleng samar untuk mengenyahkan pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di benaknya. Pasiennya sedang dalam keadaan darurat sekarang.


" Berdasarkan hasil USG, anak anda benar-benar tidak bisa di selamatkan mas. Karna ini malepregnant, Jadi untuk langkah selanjutnya kami harus melakukan operasi pengangkatan janin." Ujar sang dokter.

Jisoo dan Irene kembali mengeraskan tangisnya membuat Sehun harus menenangkan keduanya. Sedangkan Hanbin langsung menatap Junghwan yang menatap hampa sang dokter.

Mine | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang