Junghwan yang sedang mengancingkan kemejanya itu segera berbalik dan menatap Junkyu yang sedari tadi memperhatikan kesibukannya di depan cermin itu.
" Mau kemana?" Ulang Junkyu saat Junghwan malah tersenyum bukannya menjawab pertanyaannya.
" Mau pergi bareng istriku." Jawab Junghwan lalu berjalan mendekati Junkyu yang duduk menatapnya di pinggiran ranjang.
Alis Junkyu tertaut mendengar jawaban Junghwan.
" Istri?? Siapa??"
Junghwan tampak terkejut mendengar pertanyaan Junkyu sebelum akhirnya menyeringai jahil.
" Cio dong. Siapa lagi emang?"
Junkyu terpaku, wajahnya langsung memerah menahan tangis.
" Ju- hiks!"
Melihat airmata yang jatuh di pipi Junkyu, Junghwan langsung menundukkan kepalanya lalu mengusap airmata di pipi tirus sang istri.
" Emang istri aku itu siapa Kim Junkyu?" Tanya Junghwan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Hiks- aku." Jawab Junkyu tersedu lalu kembali menangis membuat Junghwan tak bisa lagi menahan tawanya mendengar jawaban polos itu. Pemuda itu tertawa puas dengan Junkyu yang menatapnya dengan tatapan terluka.
" Ju. Aku serius." Ujar Junkyu di sela tangisannya.
Junghwan kembali mengusap airmata Junkyu lalu berlutut di hadapan Junkyu dan menggenggam tangannya.
" Kamu jahat banget Ju." Isak Junkyu.
Junghwan menatap mata sang istri lalu tersenyum lembut setelahnya.
" Pertanyaan kamu itu yang aneh. Bisa-bisanya kamu nanya siapa istri aku."
" Ya kamunya bilang mau pergi sama istri kamu. Istri kamu kan aku."
" Lah terus?"
" Kan kita nggak mau kemana-mana Ju."
" Siapa bilang?"
Junkyu kini menatap Junghwan bingung.
" Perasaan kamu nggak bilang apa-apa. Apalagi ngajak keluar."
" Emang. Tapi kita tetap bakalan pergi."
Junkyu mengernyit, benar-benar tidak paham dengan pemikiran random sang suami.
