" Ini aja kan?" Tanya Junghwan sembari memperlihatkan tas berisi laptopnya Junkyu. Junkyu pun mengangguk membuat Junghwan langsung menutup pintu mobilnya dan menekan tombol kunci.
" Yaudah yuk."
Junkyu kembali mengangguk dan berjalan beriringan dengan Junghwan. Sesekali pemuda itu membalas senyuman kaku guru-guru yang bertemu dengannya.
" Nggak nyaman ya?" Tanya Junghwan ketika melihat wajah risih Junkyu ketika semua orang menatap mereka berdua secara terang-terangan.
" Sedikit." Balas Junkyu.
" Gausah fikirin."
Junkyu menatap Junghwan yang terlihat santai. Padahal 3hari ini banyak gosip yang beredar mengatakan kalau Junkyu hamil di luar nikah dan terpaksa keduanya harus menikah meskipun Junghwan masih berstatus pelajar SMA.
" Iya. Aku juga males. Cuma tatapan mereka bikin aku kesel." Jawab Junkyu saat keduanya hampir mencapai gedung ruang guru yang terpisah dengan gedung ruang kelas.
" Apalagi guru-guru juga kayak percaya gitu aja sama itu gosip." Sambung Junkyu.
" Gapapa. Itu biar pak Hanbin aja yang urus. Kalo mereka bikin kamu nggak nyaman, bilang aja sama Pak Hanbin biar pak Hanbin yang negur mereka."
Keduanya kini memasuki ruang guru di iringi tatapan guru-guru lain. Tapi keduanya memilih acuh dan tak lagi memikirkan apapun yang orang-orang fikirkan tentang mereka berdua. Pernikahan mereka bukanlah sebuah dosa.
Keduanya terus melangkah ke meja Junkyu yang sudah ada Jihoon dan teman-temannya yang sudah menunggunya.
" Pagi pak." Sapa Junghwan ramah sembari menaruh tas Junkyu di mejanya. Junkyu sendiri langsung duduk di kursinya.
" Pagi Junghwan. Perhatian banget ampe di anterin sampe sini." Balas Jihoon.
Junghwan tersenyum di kulum.
" Tas Pak Junkyunya berat pak. Jadi harus di anterin."
Jihoon dan yang lainnya mengangguk.
" Yaudah pak. Saya pamit ke kelas dulu. Mm, tolong jaga pak Junkyu ya pak. Soalnya pak Junkyu lagi ngga terlalu fit."
" Pasti Jung. Kamu tenang aja." Jawab Yoshi di angguki Yoonbin.
" Makasi ya pak. Saya pamit." Ujar Junghwan sembari menunduk sekilas. Saat pemuda itu hendak melangkahkan kakinya, Junghwan kembali dan menatap Junkyu yang kini memperhatikannya.
" Pak Junkyu, aku pamit dulu ya. Ntar kalo naik ke lantai atas pake lift aja. Jangan ngelakuin pekerjaan berat." Ujar Junghwan pelan. Meskipun begitu, yang lain tetap bisa mendengarnya.
" Duhh seketika urang pen cepat-cepat nikah." Ujar Jihoon membuat Junkyu tersenyum masam.
" Yaudah sana nikah. Kek ada yang mau aja."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
