"Aku ingin memulai semuanya dari awal, no more Fake Sugar Baby, aku ingin kamu menjadi kekasihku."
Mata Seokjin mengerjap beberapa kali, ia menarik tangannya dan memalingkan wajah.
"Terima kasih, tapi aku boleh nolak kan?"
Jungkook menelan ludahnya, "B-boleh, tentu saja boleh, itu hakmu, tapi.. mm.. kamu beneran nolak aku?"
Seokjin mengangguk.
"Kamu bener bener yakin?"
"Yakin."
"Kamu ga mau mikir dulu?"
"Engga."
"Mungkin kamu lagi ga bisa mikir jernih karena sakit, aku kasih waktu kamu buat mikir se-"
"Ga perlu, kamu ngasih waktu sejam, sehari, sebulan, setahun, jawabannya tetep sama." potong Seokjin.
"Jiiinn."
"Aku mau tidur, kamu pulang aja."
"Ga mau, aku mau ngurusin kamu disini."
"Aku tuh lagi flu, kamu ntar ketularan."
"Jadi kamu khawatir aku ikut sakit?" Jungkook nyengir sangat lebar.
"Ga, aku cuma ga mau disalahin kalo ntar kamu ga bisa masuk kantor karena sakit."
"Aku bisa handle kerjaan kantor dari rumah kalau sakit, atau kalo kamu ngijinin aku sakit bareng sama kamu disini? Aku mau kok." Jungkook mengedipkan matanya.
"Ga lucu."
Seokjin memajukan bibirnya, cemberut."Siapa yang mau ngelucu? Aku serius. Kakakmu baru balik minggu depan kan? Aku boleh tinggal disini sampe dia balik?"
"Kamu pikir siapa kamu?!"
"Calon pacar, makanya jangan nolakin aku biar statusnya bukan calon lagi."
Telinga Seokjin memerah,
"Kamu bukannya cuma suka sama cewek? Sejak kapan kamu jadi gay?""Sejak aku kenal sama kamu. Kamu yang bikin aku jadi gay, sekarang kamu tanggung jawab, kamu harus terima aku."
Seokjin terdiam, ia menghela napas dan menatap Jungkook.
"Tolong, berhenti bermain main, apa maumu sebenarnya? Aku dengar dengan jelas kata katamu hari itu, Tidak mungkin aku mencintai Seokjin." Dia tersenyum getir.
"Kalo kamu mau main gay-gayan masih banyak orang lain yang bisa kamu bayar...
Just.. leave me alone."Seokjin mengangkat sebelah lengannya menutupi mata, ia merasa tidak enak badan dan kepalanya berdenyut, ia hanya ingin tidur.
Jungkook mengangkat tangan Seokjin dengan lembut dan memegang dahinya.
"Kamu panas banget, sekarang kamu diem aja, giliran aku yang ngomong, di kamar mandi ada air panaskan? tanyanya sambil meraih baskom dan handuk di atas nakas di samping tempat tidur, kelihatannya Seokjin sudah mengompres dirinya sendiri sebelumnya.
Seokjin mengangguk pelan, ia sudah tidak punya tenaga berdebat dengan Jungkook.
Jungkook keluar kamar dan mengambil air hangat di baskom lalu kembali lagi. Ia duduk disamping Seokjin dan memeras handuk tersebut agar tidak terlalu basah.
"Aku ga main main. Yang kamu dengar hari itu adalah aku yang sedang berbicara dengan Hoseok, dia tahu sejak awal tentang perasaanku ke kamu, jadi dia selalu menggodaku. Dan aku yang terlalu bodoh dan malu untuk mengakuinya selalu berpura pura."
Ia menyibakkan poni Seokjin lalu meletakkan handuk hangat tersebut di dahinya.
"Tapi aku tidak akan berpura pura lagi. Aku mencintaimu, Aku benar benar mencintaimu. Kamu selalu ada dipikiranku sejak pertama kali kita ketemu. Dan beberapa hari ini aku merasa hampir gila karena kamu selalu menghindariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Daddy - Kookjin
FanfictionTentang Jungkook yang jatuh cinta pada Seokjin yang ia bayar untuk berpura pura menjadi Sugar Babynya