"Kamu liat aku tertawa? Trust me, he likes you" kata Yoongi, ia kembali memainkan nada yang sedari tadi berputar di kepalanya. Mereka sedang berada di studio musik kecil milik Yoongi di belakang rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin dan Yoongi berteman sejak Primary School (SD), Sekolah mereka adalah sekolah khusus laki laki yang terdiri dari 3 level, primary, junior, dan high school. Sekolah tersebut adalah sekolah swasta yang cukup mahal, dan Yoongi satu satunya murid yang masuk kesana karena bakat musiknya. Di usianya yang menginjak 6 tahun ia sudah menguasai piano dengan baik.
Mereka dengan cepat berteman akrab karena sama sama introvert dan menyukai ketenangan. Ketika orang tua Seokjin meninggal dunia, Seokjin terpaksa harus keluar dan melanjutkan sekolah di sekolah umum dengan biaya murah.
Semua teman sekolahnya berhenti berteman dengannya karena Seokjin tidak lagi kaya raya, hanya Yoongi yang memang berasal dari keluarga menengah yang tetap menemaninya.
Keluarganyalah yang membantu dan menghibur Seokjin dan Namjoon saat pemakaman, juga membantu Namjoon mencari dan menyewa rumah kecil untuk tempat tinggal, mengirimkan makanan atau menyuruh kedua anak tersebut datang ke restoran untuk makan.
Dan sementara Namjoon mencari pekerjaan dan melupakan S2nya, Seokjin sengaja bekerja part time di restoran keluarga Yoongi, agar mereka tidak memberinya makan dengan gratis.
"He's not even gay."
"Well, now he is." kata Yoongi sambil memutar matanya.
"Dari mana kamu tau? Lagi pula kamu cuma pernah liat dia sekali."
"Dia tetep nyium kamu walaupun ga ada orang lain kan? Buat apa? Bukannya selama ini alasan dia sama kamu cuma buat nunjukin sama temen temennya kalo dia juga punya sugar baby?
Kamu sendiri bilang bisa ngerasain kalo dia nyium kamu pake nafsu gitu, mana ada orang nyium kaya gitu kalo ga tertarik?
Minta kamu tidur dirumahnya lagi? Buat apa? Supaya malem malem bisa pindah ke kamarmu?"
"Yahhh!!! Jangan ngawur."
"Aku ga ngawur, aku malah bisa liat dia mandangin aku dengan tatapan cemburu karena ngeliat kamu deket ma aku."
Seokjin menggelengkan kepalanya. "Aku ga percaya."
"Terserah, tapi aku yakin dia suka sama kamu, jadi siap siap saja dia akan melakukan hal lebih dari sekedar ciuman."
"Dia bilang tidak akan menciumku lagi jika kami hanya berdua."
"Dan kamu percaya?" Yoongi menggelengkan kepalanya.
"Seokjinnah, wajah kamu itu kaya karakter yang baru keluar dari Manga, siapa pun yang mandangin muka kamu terlalu lama bakal jatuh cinta."