"Jin.."
Ny. Jeon menepuk bahu Seokjin dengan lembut.
Seokjin membuka matanya perlahan, ia tertidur di kursi disamping tempat tidur Jungkook, dengan badan tertelungkup ke kasur dan tangan masih menggenggam tangan tunangannya."Ya eommunim?" Tanyanya pelan.
Calon mertuanya itu membelai rambutnya.
"Kamu ga mau pulang dulu? Biar eomma yang jaga."
Seokjin menggelengkan kepalanya.
"Aku pengen jaga Kookie."
Ny. Jeon menghela napasnya.
"Eomma denger kamu nolak lagi tawaran drama baru?"
Seokjin mengangguk.
"Jin.. Eomma sangat bersyukur kamu cinta sama Jungkook, tapi eomma merasa bersalah kalo kamu nyia nyiain hidup kamu dengan disini terus. Kamu disini setiap hari, selama 6 bulan ini kegiatan kamu cuma ngurusin dia."
Seokjin tersenyum lemah.
"Bagi aku Kookie yang paling penting, jadi eommunim ga usah merasa bersalah, aku ingin terus disampingnya, aku ingin bersamanya saat dia bangun. Dia pasti nyariin aku kan?"
Ny. Jeon kini menggenggam tangan Seokjin. Berusaha menjaga suaranya agar tidak pecah.
"Eomma hanya takut kamu pada akhirnya jadi capek harus terus begini, eomma takut kamu akhirnya nyerah.
Kita ga tahu kapan Jungkook bakal sadar. Kamu ga bisa selamanya seperti ini. Dan eomma ga tau bakal ngomong apa sama Jungkook seandainya suatu saat dia sadar dan kamu sudah terlalu capek untuk menunggu.
Walaupun eomma pengen kamu tahu seandainya itu terjadi eomma sama sekali ga akan nyalahin kamu.." suara Ny. Jeon terdengar bergetar.Air mata kini meleleh dipipi Seokjin.
"Tolong jangan bilang begitu eommunim, Kookie pasti akan segera sadar.. pasti.. aku yakin..
Aku ga akan ninggalin, aku janji... Aku ga bisa ga ada Kookie... aku ga bisa.."
Tangisnya sesenggukan."Tolong jangan suruh aku pergi, aku mau disini..."
*
*
*
Yoongi memperbaiki selimut Seokjin, ia lalu duduk di ujung tempat tidur sambil memperhatikan wajah sahabatnya itu.
Dadanya terasa sesak, sejak Jungkook mengalami kecelakaan Seokjin bisa dibilang hidup di rumah sakit.
Ia tidur di tempat tidur untuk penunggu pasien sejak Jungkook dipindahkan dari ICU ke ruang VVIP dengan peralatan medis lengkap untuk orang yang mengalami koma.Tiap hari ia harus mengingatkan Seokjin untuk makan dengan tambahan kalimat bahwa sahabatnya itu harus mempunyai banyak tenaga agar bisa merawat Jungkook, bahwa ia tidak boleh ikut sakit jika ingin terus menjaganya.
Ingin rasanya ia selalu memeluknya, menghiburnya, mengatakan bahwa semua akan baik baik saja, bahwa Jungkook akan segera sadar, tapi ia tahu tidak ada yang tahu kapan itu akan terjadi.
Ia berjalan ke tempat tidur Jungkook, duduk di kursi tempat Seokjin selalu duduk dan berbicara pada Jungkook tentang apa saja. Ia seringkali mendengar Seokjin bercerita tentang kenangannya dengan Jungkook, atau menceritakan dongeng anak anak The little prince favoritnya, atau cerita Serigala dengan tiga ekor babi yang digantinya dengan tiga ekor kelinci, bahkan cerita tentang sosis dan sehelai rambut. Seokjin selalu bercerita dengan suara yang dibuat ceria, walaupun tatapan matanya mengatakan hal yang sebaliknya.
Yoongi tahu Seokjin merasa hancur, penuh dengan ketidak pastian, bagaimana jika kondisi Jungkook memburuk dan meninggal? Bagaimana jika Jungkook masih membutuhkan waktu bertahun tahun untuk sadar? Bagaimana jika saat Jungkook akhirnya sadar dia tidak bisa mengingat Seokjin?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Daddy - Kookjin
FanficTentang Jungkook yang jatuh cinta pada Seokjin yang ia bayar untuk berpura pura menjadi Sugar Babynya