Detik itu taeyong merasakan dunianya runtuh dan hancur berantakan, Johnny pergi meninggalkannya seorang diri. Ah tidak seorang diri rupanya, pria bermarga seo itu meninggalkannya bersama seorang janin didalam perutnya.
Sudah 3 bulan berlalu, taeyong menikmati waktu kesedihannya dengan menyakiti dirinya sendiri dan juga janin didalam kandungannya. Ia memutuskan untuk mengikuti ucapan orangtuanya, pindah ke rumah mereka di Gangnam agar kedua orangtuanya bisa menjaga taeyong tanpa rasa khawatir lagi.
Taeyong sempat ingin bunuh diri ketika mendengar berita itu, jika saja sang adik tidak datang dengan cepat ke rumahnya, mungkin taeyong telah menyusul suaminya sekarang.
Tak ada yg bisa ia lakukan, Johnny nyatanya ada didaftar nama pesawat yg jatuh dan hangus meledak itu, sebulan menyiksa dirinya taeyong semakin merenggut karna dinyatakan bahwa ia adalah lelaki istimewa yg bisa mengandung.
Semua orang shock terutama keluarganya, tidak menyangka jika hal itu benar terjadi, kata dokter, saat taeyong dulu berada didalam rahim ibunya, organ bagian dalamnya tidak berbentuk dan rahimnya tidak menghilang ketika ia lahir sebagai lelaki. Mungkin itulah salah satu penyebab taeyong sedikit berbeda dari perilaku dan sifat dengan lelaki lain, ia cenderung lebih manja dan lebih lembut.
Taeyong itu mempunyai orang tua lengkap, punya satu adik laki laki dan satu lagi adik perempuan, ia lahir dari keluarga kaya raya dengan limpahan kasih sayang didalamnya. Tapi entah kenapa ia malah memilih menikah dengan Johnny yg notabene adalah seorang lelaki juga, mungkin karna takdir, yah lelaki sepertinya dikatakan akan cenderung menjadi seorang gay karna insting wanita ada didalam dirinya.
"Oppa!! Nanti jangan lupa bantu aku membuat kue ya?" Seorang gadis cantik tiba-tiba menyembulkan kepalanya di pintu masuk kamar taeyong dan langsung berteriak membuat kakak sulungnya itu hampir tersedak air minumnya.
Taeyong menoleh dan tersenyum pada sang adik, memangnya kapan sih ia menolak permintaan adik cantiknya itu "eum, nanti oppa bantu, memangnya kau akan membuat berapa banyak kue?" Tanya yg lebih tua sambil meletakkan gelas minumnya diatas nakas samping ranjangnya.
Gadis berumur 19 tahun itu masuk kedalam dan duduk di pinggir ranjang taeyong "mungkin 3 loyang brownies dan 2 toples cookies akan cukup untuk 5 orang" ia menjatuhkan tubuhnya kebelakang dan berbaring dengan kaki menggantung diranjang taeyong.
Pria manis itu ikut duduk disampingnya, menatap sang adik yg entah kenapa sudah sebesar ini sekarang "yakin untuk mengikuti kegiatan itu hm? Oppa tidak mau kau kelelahan nanti Lis" jemari lentik itu mengusap rambut Lisa, lalisa Lee yg kini dipotong pendek sebahu.
"Oppa yg benar saja, ini impianku, kompetisi dance sekolah dibuka tahun ini dan kesempatan tidak datang 2 kali kau tau kan?"
Taeyong terkekeh, bukan hal baru lagi kalau adiknya ini sangat menyukai dance, taeyong bahkan saking senang melihat semangat adiknya saat melakukan dance ia menyuruh Lisa untuk mengikuti audisi menjadi salah satu traine untuk idol Korea. Sayang ditolak oleh orangtuanya, mereka tidak mau Lisa kelelahan jika bekerja menjadi publik figur.
Jadi ya Lisa hanya bisa bergabung dengan club' dance sekolah, mengikuti beberapa kompetisi dan memenangkannya, sudah banyak yg ia ikuti sampai Lisa memiliki lemari sendiri untuk meletakkan pialanya didalam kamar.
"Ya sudah, jadi kau ingin aku membantu membuatkan kue karna kau akan pergi selama 3 hari bersama teman satu clubmu ke Seoul?"
Lisa bangkit duduk, mendekatkan diri untuk memeluk sang kakak, hangat, ia suka sekali pelukan taeyong "iyaa, tolonggg yaa?? Buatkan? Kue dan brownies buatan oppa sangat enak teman-temanku memintaku untuk membujukmu agar mau membuatkannya lagi, kau Taukan mereka itu penggemar berat masakanmu"
Tawa taeyong meledak membuat Lisa yg melihatnya ikut tertawa, setidaknya sudah tak ada lagi taeyong yg bersedih dan mengunci diri didalam kamar.
"Aegi-ya~ jangan nakal ya saat eonnie pergi, kau harus patuh pada eomma mu, kalau kau nakal eonnie tidak mau lagi main denganmu"
Taeyong menghentikan tawanya, mendengar sang adik berbicara dengan janinnya membuat taeyong tersenyum, Lisa memang sangat senang ketika ia dinyatakan mengandung, bahkan gadis itu setiap hari berbicara dengan janin taeyong sebelum berangkat kemanapun, berpamitan ceritanya.
"Ya sudah, kutunggu dibawah, jangan lama-lama sebelum jam 9 malam harus sudah selesai oppa!"
Ketika Lisa sudah tidak nampak karna berlari dari kamarnya taeyong menunduk, mengusap perutnya yg terasa sedikit membuncit dengan samar.
"Masa ngidamku memang merepotkan keluargaku, aegi kenapa nakal sekali heum? Kasihan Lisa eonnie kau suruh membeli yg macam-macam. Dia akan pergi sekarang beberapa hari, kuharap kau tidak nakal saat ia pergi" ia bangkit berdiri dan berjalan keluar kamarnya.
Kamar taeyong tidak lagi berada di lantai dua semenjak ia hamil, ibunya melarangnya karna takut terjadi sesuatu saat taeyong turun ataupun menaiki tangga menuju kamarnya. Anak sulungnya itu terkadang sedikit ceroboh.
"Eh ada tamu?" Sapa taeyong, ia melihat diruang tamu adik keduanya, Lucas Lee sedang tertawa bersama ke 3 temannya yg lain. Mereka serempak menatap ke sumber suara.
Taeyong tertegun karna ia dipandang dengan bodoh oleh anak-anak yg mungkin seusia adiknya itu, anak-anak kuliah semester akhir. Ia menatap tubuhnya dari bawah "a-apa ada yg salah denganku?" Tanyanya dengan gugup, sungguh pandangan ke 3 teman Lucas terlihat mengerikan seolah ingin memakannya hidup-hidup.
Plak plak plak
"Yaishh jangan tatap hyungku seperti itu, kalian terlihat bodoh" kesal Lucas setelah memukul kepala teman-temannya, sudah ia duga kalau membawa mereka kerumah hanya akan membuat masalah, apalagi kalau sampai mereka melihat taeyong.
Ya ya ya begitulah, kalian pikir lelaki gay mana yg tidak akan tertarik pada sang Hyung, tubuh ramping melebihi seorang wanita, wajah manis menggemaskan dengan senyuman lembut dan jangan lupakan warna rambutnya kini berubah menjadi soft pink.
Lelaki dominan di manapun pasti akan tertarik bahkan sangat ingin langsung mengurungnya didalam kamar mereka.
"Hyung!! Lisa menunggumu didapur" ucap Lucas untuk mengalihkan Hyung nya agar segera pergi dari pandangan makhluk buas yg berwujud teman temannya ini.
Baru setelah taeyong menghilang dari pandangan mereka berdecak, menatap Lucas meminta penjelasan "kau tidak bilang kalau kau punya hyung semanis itu" pria dengan wajah tenangnya itu berkata cepat, Qian Kun membuat Lucas menghela nafas kasar, sialan sia-sia ia menyembunyikan hyungnya.
"Ya mau bagaimana lagi, banyak lelaki sialan yg berniat mengincarnya jadi aku menjaganya dengan baik, hyungku lebih berharga dari apapun"
Lucas menatap kedua temannya yg lain "kau jangan berniat macam-macam ya? Ku adukan pada seungmin mati kau" ujarnya pada salah satu yg masih tersenyum seperti orang bodoh hingga ia mendengus tak suka.
Pandangan adik kedua taeyong itu beralih ke salah satu yg hanya diam "oi kau Jung, ada apa denganmu?"
Si Jung itu terkekeh "boleh aku menikahinya tidak?"
"MATI SAJA KAU SIALAN"
To be continued~

KAMU SEDANG MEMBACA
GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]
RomanceJaehyun si anak kuliahan yg ngebet mau nikahin janda muda yg lagi hamil [ mature , mpreg , romance ]