Ten menatap kesal ke arah taeyong yg baru datang, lelaki manis dengan perut yg sudah membesar itu bukannya bersikap tenang di kehamilan nya yg semakin tua ini malah semakin barbar.
tapi untungnya setiap taeyong sekarang sudah dekat dengan baby hae, bahkan haechan yg menangis akan lebih cepat tenang jika sudah di samping taeyong menatap wajah bak anime Jepang itu.
"sudah kubilang jangan kemari sendirian, perutmu itu sudah sangat besar kalau terjadi sesuatu bagaimana? bisa habis aku di kuliti oleh jaehyun" Ten yg baru selesai mengelap Johnny berpindah duduk disamping taeyong sambil mengangkat haechan yg baru diusap air matanya habis menangis tadi.
bayi itu kini duduk dengan tenang di pangkuan ibunya sambil menatap kagum perut taeyong, entahlah ia jadi sangat tertarik dengan perut bulat itu, ia suka melihatnya.
"aku bosan dirumah Ten, jaehyun pulang sore, hanya ada pada maid dan supir, masa iya aku harus bermain dengan mereka" elaknya dengan bibir yg di manyunkan, gemas tapi Ten sudah terbiasa, jadi tidak akan terkagum-kagum lagi.
ia menunduk melihat haechan mencoba meraih perut taeyong, terkekeh pelan. Ten mendekatkan sang anak dan lihatlah, haechan langsung mengusap lembut perut buncit itu dengan tangan kecilnya.
"hihi"
tawa kecilnya sungguh nampak riang, padahal ia baru saja menangis beberapa menit lalu, tapi sekarang sudah kembali seperti biasa, haechan yg ceria.
"haechanie tidak sabar ya bertemu teman baru?"
"eung!"
bayi itu mengangguk, entah ia mengerti atau tidak perkataan taeyong yg jelas ia senang bisa memegang perut si calon ibu.
~~~~~
Jaehyun memijat pelipisnya yg terasa sedikit pusing, pekerjaannya cukup banyak mengingat ia baru saja resmi menjabat sebagai pimpinan perusahaan besar milik ayahnya, sudah dilakukan pelantikan beberapa waktu lalu.
sesekali ia meminum kembali kopinya yg sudah dingin, ia terlalu malas menyuruh ob untuk mengambilkan kopi baru yg hangat, toh cuaca diluar juga sedang panas, bahkan ia merasa gerah meski ruangan sudah full AC.
"Astaga aku sudah rindu dengan taeyong hyung, dia sedang apa ya? ah sebaiknya aku hubungi dulu"
jaehyun mengambil ponselnya dan menekan tombol untuk panggilan video, menatap wajah taeyong bisa meningkatkan semangat dan membuat energinya kembali.
bucin.
"Hai sa--TENN???"
"hm, kenapa?! kau mau mengomel? sana omeli saja istrimu itu!" suara Ten keras sekali padahal jaehyun tidak menghidupkan speaker, dan lihat itu kenapa Ten yg menerima panggilan videonya bahkan langsung membentaknya. ah ia lupa kalau Ten memang suka marah-marah.
"oke oke, mana taeyong? kenapa bisa ada disana?"
layar ponsel menunjukkan ke arah taeyong yg sedang tertidur dengan haechan yg sama sama tidur di sampingnya, posisinya nampak sedang duduk sambil bersandar di sofa yg ada diruang rawat rumah sakit.
"ketiduran ya? sepertinya tidak nyaman"
Ten mengangguk, meski layar masih menampilkan taeyong dan haechan "seperti yg kau lihat, dan aku tidak tega membangunkannya, daritadi ia hanya mendengarkan ocehan tak jelas haechan" kekehnya menjelaskan, mengingat dimana taeyong hanya iya iya saja ketika haechan mengomel tidak jelas.
jaehyun tertawa disana "johnny bagaimana?" dan ponsel kembali di alihkan, menampilkan kondisi Johnny yg masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit , monitor detak jantung yg masih berbunyi serta tubuh lelaki itu yg mulai nampak sedikit tirus di bagian pipinya.
"kuharap dia cepat sadar ya Ten, ya sudah aku akan kesana menjemput taeyong sekarang, aku tidak mau dia kesakitan usai bangun nanti"
"baiklah sebaiknya kau kemari, kasihan dia"
"ku tutup, bye"
tutt
panggilan terputus, ten meletakkan ponsel taeyong dan kembali duduk di kursi disamping ranjang rawat Johnny, mengambil tangan lelaki yg ia cintai itu dan mengusapnya dengan lembut.
ia sangat merindukan Johnny, setiap hari ia berdoa agar Johnny segera sadar, tapi sepertinya tuhan belum puas menghukumnya, yah.. baru sebulan, mau selama apapun asal Johnny kembali padanya, ia siap menunggu.
~~~~~
dengan santai jaehyun memberikan sisa pekerjaan kepada sekretaris nya, membuat lelaki bernama lengkap moon taeil itu hampir saja melemparkan berkas berkas tebal di meja jika saja dia tidak ingat jaehyun atasan sekaligus temannya.
meninggalkan taeil dengan pekerjaan, jaehyun mengendarai mobilnya dengan santai, sesekali ia bersenandung menyanyikan beberapa lagu secara acak, suara jaehyun sebenarnya bagus, bahkan ia menyanyi untuk taeyong dihari pernikahan mereka, sampai membuat taeyong menangis haru.
kalau diijinkan jaehyun bisa saja menjadi seorang idol, toh wajahnya sangat tampan, mirip jaehyun member NCT, boyband yg sedang naik daun itu.
drrrtttt
tanpa mengecek siapa yg menelfon, jaehyun langsung menekan tombol terima "halloww dengan siap---"
"JAEHYUN!! TAEYONG MAU MELAHIRKAN"
ckitttttt
reflek jaehyun menginjak rem, mobilnya berhenti ditengah jalan, untung tidak ada mobil dibelakang nya, keadaan sedang senggang di jalan ini.
"a-apa? jangan bicara sembarangan Ten, kandungan taeyong baru berusia 8 bulan"
terdengar helaan nafas kasar disana "CEPATLAH!! cepat datang sialan taeyong membutuhkanmu"
suara Ten semakin keras sampai-sampai jaehyun harus menjauhkan ponselnya, ia jadi merasakan jantungnya berdebar kencang, takut, khawatir dan senang secara bersamaan.
takut terjadi sesuatu pada kedua malaikatnya, khawatir taeyong kenapa-kenapa selama melahirkan dan senang karna sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah. meskipun anak di perut taeyong bukan darah dagingnya.
"Aku kesana!!!"
TBC
double up ya hari ini
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]
RomanceJaehyun si anak kuliahan yg ngebet mau nikahin janda muda yg lagi hamil [ mature , mpreg , romance ]