Suasana rumah taeyong cukup ramai dengan adanya acara pertemuan kedua keluarga, apalagi boa dan Yunho adalah sahabat orangtua taeyong jadi tak butuh banyak persiapan untuk saling mengakrabkan diri mereka.
Cincin juga sudah disematkan di kedua jari milik taeyong dan jaehyun, lamaran itu diterima dengan baik dan di sambut dengan baik pula. Buktinya malam ini taeyong sengaja pulang cepat dari restoran dan memasak banyak hidangan dirumahnya.
Meninggalkan keluarga yg tengah saling bercanda gurau di ruang keluarga, jaehyun membawa taeyong ke halaman belakang rumah taeyong, membawa pria manis itu untuk duduk disebuah kursi dengan ia yg menempati sisi kosong disampingnya.
Senyum jaehyun tak henti - hentinya mengembang, ia senang sekali, awalnya ini cinta pada pandangan pertama namun sekarang taeyong sudah bisa membalas perasaannya, ini sangat menyenangkan sampai rasanya jaehyun ingin berteriak dengan keras agar seisi dunia tau.
"Hyung... Terimakasih telah menerimaku" genggaman hangat taeyong dapatkan, ia menunduk melihat jemari jaehyun yg bertautan dengan jemarinya, nampak mungil jika di bandingkan dengan milik jaehyun, padahal ia lebih tua dibanding lelaki disampingnya ini.
Taeyong tersenyum, mengangguk dengan lembut dan menatap jaehyun, tangan kirinya yg tengah menganggur ia ulurkan ke wajah jaehyun dan membelai pipi gembil pria yg kini berstatus sebagai tunangannya.
Hangat, jaehyun membuatnya hangat. Tangannya, dan hatinya.
"Seharusnya aku yg berterimakasih karna kau mau menerimaku padahal kau tau sendiri aku ini bekas orang lain, aku bahkan sedang hamil. Ini cukup tidak wajar bagi seorang pria" ujarnya dengan wajah sendu, entah kenapa taeyong mengingat saat awal-awal kehamilannya dimana ia sedang drop parah dan harus mendapat beberapa hinaan dari orang yg mengetahui fakta tentang kehamilannya.
Jaehyun menggeleng "kau yg terbaik yg pernah kutemui hyung, ketulusanmu membuatku sangat jatuh semakin dalam" ia menarik taeyong kedalam pelukannya, sedikit menahan tubuh tidak terlalu rapat untuk menjaga agar kandungan taeyong tidak tertekan.
"Ini yg paling hangat"
Senyum taeyong semakin mengembang, ia menyamankan posisinya membalas pelukan jaehyun dengan menyelipkan kedua lengannya di pinggang lelakinya "aku mencintaimu jaehyun" bidiknya sebelum menyembunyikan wajah merona nya di dada jaehyun.
Membuat jaehyun terkekeh dan membalas dengan sebuah kecupan di kepalanya, tangan kanan pria itu menelusup kedalam baju taeyong dan memberikan usapan lembut kepada calon bayinya, nantinya juga akan menjadi bayi jaehyun, benar kan?
"Aku juga mencintaimu Hyung, aku sangat mencintaim-"
Dug
Kedua pasang bola mata jaehyun dan taeyong melebar, mereka terdiam seketika. Detik berikutnya taeyong entah bagaimana sudah berada di gendongan jaehyun , brydal style dan dibawa masuk kedalam rumah.
"EOMMA!! APPA!!! AEGI NYA MENENDANG!"
Taeyong hanya bisa pasrah, jaehyun sangat antusias mengenai calon bayinya, sepertinya laki-laki yg ditemuinya beberapa bulan lalu itu memang sangat tulus kepadanya juga kepada bayinya. Jaehyun orang pertama yg akan hadir bila taeyong ingin sesuatu ketika ia sedang dalam mode mengidam nya.
Bukankah jaehyun sudah terlihat seperti seorang suami yg baik?
~~~~~~~
Hari ini taeyong pergi ke dokter untuk memeriksa kandungan, ditemani oleh tunangan kesayangannya, tanpa taeyong panggil pun jaehyun akan selalu datang lebih dulu, entah mengunjungi taeyong di restoran ataupun dirumah, sampai sampai seluruh keluarga dan teman kerja taeyong sudah hapal betul.
"Hyung, apa berat membawa aegi? Dia sudah tumbuh besar sekarang" dan yg taeyong sudah dari jaehyun ini, orangnya tidak bisa diam jika sedang bersama, jaehyun selalu mengajaknya mengobrol entah tentang apapun itu, membuat taeyong yg tadinya khawatir jadi teralihkan dengan ocehan jaehyun.
Taeyong menggeleng, lengannya menggandeng lengan jaehyun sambil mereka berjalan di koridor ruman sakit menuju ke dokter kandungan yg biasa memeriksa taeyong "tidak terlalu, dia tumbuh dengan baik ya? Sekarang aku sudah terlihat gemuk, jaehyun jujurlah, apa aku terlihat jelek sekarang?" Bibir tipis itu membentuk sebuah pout, oh jika saja tidak sedang di tempat umum jaehyun pasti sudah mengecup bibir taeyong berkali-kali.
"Kau semakin seksi" bisikan pelan jaehyun membuat semburat pink menjalari pipi taeyong, bahkan seorang anak kecil sampai menatapnya terus karna wajah taeyong terlihat begitu lucu sekarang.
"Ishh! Yg benar saja, aku pasti terlihat jelek, pipiku lebih berisi, perutku membesar, kau pasti sudah tidak mencintaiku lagi"
Rengekan manja itu membuat jaehyun semakin terkekeh gemas, oh astaga ingatkan dia untuk tidak mengurung taeyong dikamarnya sebelum mereka benar-benar resmi nanti, takut kelepasan, terlalu gemas.
"Kau cantik, kau sangattttt cantik, Lee taeyong yg tercantik yg pernah kutemui, kau menggemaskan dengan pipi bulat dan perut ini, ingat? Ada aegi disini, sayang? Apa ibumu terlihat cantik sekarang?" Jaehyun mengusap perut taeyong dan sebuah tendangan respon dari dalam membuatnya mengukir senyuman.
"Lihat? Aegi saja setuju pada ayahnya ini"
Taeyong masih merenggut tak setuju, tapi sedikit setuju, ah tidak juga, eh tapi diakan memang cantik, ehhhhh tidak-tidak dia itu tampan, tapi cantik aishh tak tau lah taeyong pusing memikirkannya.
"Woahh! Eomma lihat, nuna itu cantik sekali"
Taeyong menoleh ke arah seorang anak kecil yg duduk di kursi tunggu depan sebuah ruangan, anak itu menunjuk tepat ke arahnya, membuat taeyong jadi linglung dan balik menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, kau sayang, hai? Benar kan apa kataku? Kakak ini cantik, bukan begitu?" Jaehyun tiba-tiba saja menyela dirinya yg tengah di Landa kebingungan, membuat ibu dari anak itu tertawa ringan.
"Iya nak, istrimu cantik sekali, semoga bayi kalian selalu sehat dan kalian pun juga demikian nee?"
Taeyong mengangguk ragu sambil menggaruk tengkuknya yg mungkin tidak terasa gatal, hanya saja ia ingin menggaruknya.
"Ne ahjumma, kau juga, semoga selalu sehat, kami permisi dulu, bye adik manis" jaehyun melambaikan tangan ke arah anak yg tadi mengatakan soal kecantikan taeyong.
Sebelum mereka masuk menuju ke ruangan tempat dokter kandungan berada, hanya tinggal beberapa langkah lagi seb--
Brukk
Seseorang menabrak lengan jaehyun yg terbebas, ia terjatuh di lantai, sedikit meringis nyeri. "Astaga, kau baik-baik saja tuan?" Taeyong langsung berbicara, namun entah kenapa tubuh sosok itu menegang mendengar suaranya.
Dia terlihat terdiam di tempatnya, "jae! Bantu dia ishh" jaehyun juga ikut terdiam tadi, tapi ia hanya bingung pada orang yg ditabraknya, kenapa tidak langsung berdiri? Apa sakit sekali? Padahal kan tidak keras tadi jatuhnya.
"Maafka--loh??"
Sosok itu berdiri dan berlari sebelum sempat tangan jaehyun menggapai lengannya untuk membantu, membuat pria berdimple itu semakin menatap aneh. Taeyong pun sama, ia juga bingung dengan tingkah orang barusan.
"Aneh, dia tidak asing di mataku , siapa ya?" Tanyanya membuat jaehyun langsung menatapnya, terlihat ada raut bingung juga di wajah taeyong.
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]
RomanceJaehyun si anak kuliahan yg ngebet mau nikahin janda muda yg lagi hamil [ mature , mpreg , romance ]