twenty four

10.7K 1.4K 179
                                    

Jaehyun memijat pelipisnya yg terasa pening, sudah 30 menit lamanya taeyong menangis tersedu-sedu sampai sampai ia harus memaksa kedua kakak beradik itu untuk berpindah ruangan selagi petugas kebersihan membersihkan ruangannya.

"Hyung kalau kau menangis terus bagaimana aku akan memberikan penjelasan hm? sudah ya? tenang dulu okay?" ucapnya begitu pelan takut taeyong mengamuk lagi, tadi ia sudah mendapat bentakan berkali-kali ketika mencoba membuka suara, Lucas bahkan terus terusan menatapnya dengan tajam.

"cas kau juga, ayolah aku tidak ingin kalian salah paham padaku, akan ku ceritakan sekarang" ia duduk dihadapan kedua orang itu, Lucas masih aktif mengusap punggung Hyung nya yg mulai berhenti menangis, taeyong sudah berdiri kembali menatap sengit ke arah jaehyun.

"tidak ada yg bisa dijel--"

"Jung taeyong duduk!" suara baritone dan berat jaehyun menginterupsi, berhasil membuat taeyong tersentak dan secara perlahan kembali duduk di sofa empuk itu, letaknya di ruangan samping ruangan jaehyun, ruangan milik sekretaris nya.

kemana sang sekretaris? jaehyun usir agar mengurus ruangannya juga

Lucas menghela nafas "ya sudah jelaskan semuanya, ah kami juga perlu bukti, jangan lupa berikan rekaman cctv ruanganmu" tambahnya dalam satu tarikan nafas.

jaehyun membuka ponselnya dan mengetikkan beberapa pesan kepada seseorang, mungkin penjaga bagian cctv perusahaan ini "akan dikirim dalam beberapa menit lagi" jelasnya kemudian meletakkan kembali ponselnya diatas meja.

ia menatap ke arah taeyong lalu tersenyum. membuat kerutan di kening taeyong semakin nampak.

beberapa jam yg lalu

Hana yg terusmembuka selangkangannya setelah mendengar ucapan jaehyun semakin melebarkan pahanya itu, melihat tatapan mata jaehyun ia jadi lebih bersemangat lagi menggoda pria tampan ini.

"MENJIJIKKAN SIALAN! AISHH HANA-YA YG BENAR SAJA KAU INI AKU BELOK SIALAN" teriakannya berhasil membuat Hana melengos, gagal ternyata.

ia kembali merapihkan roknya "padahal aku sudah bersiap siap jika saja kau tergoda jae, kenapa susah sekali sih padahal aku sudah dibayar untuk menjebak mu" kesalnya melemparkan asal map berisi dokumen diatas meja ke wajah jaehyun.

pria berdimple itu menggedikkan bahu acuh "mana tau, akukan sudah pernah bilang tidak suka pada wanita, apalagi denganmu, eerrrr membayangkannya saja tidak pernah, aihh Hana kau membuatku merinding" jaehyun mengusap lengannya sendiri, kenapa ia jadi benar-benar merinding?

Hana membuka tasnya dan mengambil ponsel, memberikan gambaran transaksi yg berhasil dilakukan, nilainya cukup fantastis "lihat kan? bodoh sekali pria ini, dia ingin aku menjebak sahabatku sendiri"

jaehyun menatap bingung, siapa yg mau membayar mahal hanya untuk menjebaknya? "siapa yg menyuruhmu melakukannya?" tanyanya penasaran, ia mulai menatap Hana dengan serius.

wanita itu mendengus "tidak akan ku jawab sebelum kau memberiku minum, aku haus sialan tamu tidak diberi hidangan apapun, jahat sekali padahal dulu aku sering membelikanmu es krim saat kecil"

jaehyun berdecih, tapi tangannya beralih menghubungi bawahannya untuk segera mengantar dua cangkir kopi dan beberapa makanan ke ruangan paling besar di gedung ini.

"sudah puas? katakan padaku siapa dia?"

Hana menggeleng, ia berdiam diri cukup lama sampai seorang office boy masuk ke ruangan jaehyun bersama sekretaris nya dibelakang, ia membawa sebuah berkas juga.

GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang