twenty one

11.8K 1.5K 114
                                    

Beberapa bulan lalu ketika Ten dan Johnny sedang berada di bandara internasional Incheon, keduanya sedikit tergesa-gesa karna sebelumnya harus menemui rekan kerja Johnny dulu.

Bersahabat sejak SMA dengan Ten nyatanya tak membuat Johnny jera karna selalu diomeli oleh lelaki cantik itu lantaran Johnny yg terlalu santai ketika mengerjakan sesuatu, mereka hampir saja terlambat naik ke pesawat hanya karna sebelum nya Johnny bilang ingin minum kopi dulu.

Ten menatap tajam lelaki jangkung itu, ia sedang asik bermain ponsel dengan senyuman yg tak pernah luntur dari kedua belah bibirnya, sedikitnya membuat hati Ten meringis, ia yg lebih dulu mengenal Johnny, ia yg lebih dulu bersama lelaki itu, ia yg menjaga Johnny dan ia yg selalu menemaninya...

Tapi kenapa...

Bukan dia yg mendampingi Johnny di altar. Ini tidak adil baginya, meskipun itu juga salahnya karna tidak mengungkapkan perasaannya dan membiarkan Johnny mendekati lelaki lain.

Ia bahkan membantu Johnny saat lelaki itu dulu bingung bagaimana caranya mengajak taeyong berpacaran, bagaimana cara melamar yg romantis, dan bagaimana bersikap sebagai seorang suami yg baik.


meskipun melakukan sedikit drama saat pernikahan agar dibatalkan, ya gagal juga sih.

Ironisnya, dia sangat bodoh.

Sudah berkali-kali ia mencoba melupakan perasaannya tapi berkali-kali pula ia gagal melakukan nya. Hatinya seolah menolak untuk jauh dari Johnny.

"Ten! Kau melamun?" Goyangan pelan di pundak membuat kesadaran Ten kembali, ia menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kepada sosok orang yg paling ia cintai itu, senyuman palsu untuk menyembunyikan sedihnya.

Ten melihat ke jendela samping, awan awan disana terlihat begitu luas dan bebas, terkadang ia ingin terlahir sebagai awan saja agar tidak perlu memikirkan perasaan bodoh nya ini.

Srakkk

Sebuah guncangan membuat semua orang panik, bola mata Ten bergulir menatap ke luar, awan yg tadinya putih pucat tiba-tiba nampak hitam, atau mungkin jalur mereka yg sudah lebih jauh?

"Kepada para penumpang, agar mengencangkan sabuk pengaman"

Plastik-plastik berjatuhan menggantung didepan semua orang, membuat mereka panik bahkan berteriak histeris takut terjadi sesuatu. Dan benar saja hanya dalam hitungan menit, pesawat terjatuh dari ketinggian  beribu meter diatas laut.


Menukik tajam lalu meledak dibagian tengah dan terbelah dua, sampai di pemukiman dan menghantam keras, Entah Ten yg sedang dalam keberuntungan atau tidak, yg pasti ia masih dalam kesadaran nya meski kepalanya terbentur dan berdarah .

Dengan tenaga yg tersisa, ia keluar dari pesawat membawa Johnny yg pingsan dalam keadaan yg buruk, pesawat terbelah menjadi dua, tak butuh pintu untuk keluar.

Duarrrrr

Berhasil, Ten menarik Johnny hingga keduanya jatuh dilautan, saling berpelukan dan tenggelam didalam dinginnya air asin itu.


Ten menghela nafas selesai dengan ceritanya, ia menoleh ke arah Johnny yg tengah mengepalkan kedua tangannya "seseorang menemukan kita berdua yg terbawa arus sampai ke bibir pantai, ia membawa kita ke sebuah rumah sakit, kau ingat? saat pertama kali kau terbangun dari tidurmu yg cukup panjang, kau tidak ingat apapun bahkan ketika aku bertanya bagaimana keadaanmu kau seperti orang linglung.


GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang