Waktu menunjukkan pukul 23.14 malam. Johnny masih duduk disebuah bar ternama di daerah Gangnam, ia sendirian tanpa seseorang yg menemaninya, menghabiskan berbotol botol alkohol dalam jumlah banyak sendiri.
ia tidak terlalu mabuk. Johnny memiliki toleransi alkohol yg tinggi, mudah baginya mengatasi rasa mabuk ini, yg jelas ia hanya ingin sejenak melupakan masalahnya, lepas bertemu dengan taeyong dan jaehyun ia semakin diliputi rasa bersalah.
taeyong sudah berubah, bukan lagi taeyongnya yg sangat jatuh cinta pada sosok seo Johnny, ia kini memiliki Jung Jaehyun disisi nya, Johnny bisa melihat dari mata taeyong ketika menatap lelaki Jung itu, begitu tersirat akan rasa cinta yg mendalam.
di satu sisi ia cemburu, tapi di sisi lain ia merasa, entahlah, lega mungkin? ada sisinya yg bersyukur taeyong menemukan calon pendamping yg begitu mencintainya juga, yg begitu menjaga dan mempertahankan dirinya seperti jaehyun, tidak seperti dirinya yg bahkan pernah berkhianat dan tidak pernah mendukung apa keinginan taeyong.
yg ia ingat ia bahkan pernah membuang barang kesayangan taeyong yg sudah ia simpan bertahun tahun, jahat sekali dirinya.
"hey tampan? mau kutemani?" tawar seorang wanita mengambil tempat di sisi Johnny, lelaki itu hanya diam dengan tatapan kosong sambil memegangi gelas berisi alkohol
pluk
gelas yg Johnny pegang berpindah tangan, ia tersentak dan menatap sosok yg berdiri disamping kanannya sementara di kiri ada seorang wanita yg bergelayut manja di lengannya.
"tak kusangka aku diminta menemanimu hanya karna si sialan jaehyun itu" ia mendengus lalu mengedipkan sebelah matanya kepada si wanita di samping Johnny tadi hingga ia segera pergi dari sana meninggalkan mereka berdua.
Johnny mengerutkan keningnya "Hana? kenapa kau ada disini?" tanyanya bingung dan apa tadi? dia menyebut nama jaehyun? kenapa jaehyun menyuruhnya kemari
ia duduk di samping johnny dan meminum alkohol di gelas yg di rebutnya dari lelaki jangkung itu "seseorang meminta taeyong mengatakan pada jaehyun untuk tidak membalas dendam padamu, dan taeyong juga meminta jaehyun untuk mengirimku kemari, ia tidak ingin kau berbuat dosa disini bersama teman temanku yg lain. oh dan ya, ngomong ngomong ini tempat kerjaku, kau lupa? kau minta bosku untuk mengirimkan seorang jalang disini beberapa waktu lalu untuk menjebak jaehyun"
tiba-tiba Johnny membenturkan kepalanya ke dinding tempat ia bersandar di tempat duduknya "kau tau? sepertinya aku menghancurkan kehidupanku sendiri, jika saja ingatanku tidak kembali, semua pasti baik-baik saja kan?"
Hana menuangkan segelas alkohol untuk diberikan kepada Johnny "aku pernah kehilangan seseorang yg sangat mencintaiku, untuk mengejar seseorang yg kucintai. kau tau? itu hal yg salah untuk dilakukan, akan lebih baik jika aku bersyukur dengan apa yg kumiliki daripada meminta milik orang lain"
Johnny mengangguk "lalu bagaimana denganku? aku tidak tau siapa yg harus disalahkan disini, apakah Ten yg sudah memanfaatkan keadaanku yg hilang ingatan dengan mengaku sebagai istriku ataukah taeyong yg sudah bersama lelaki lain padahal kami belum bercerai?"
"tidak ada yg disalahkan John, tuhan sudah mengatur semuanya. Ten melakukan itu karna dia sangat mencintaimu dan taeyong melakukan itu karna berita kematianmu telah di konfirmasi, dan lagi orang mana yg tidak akan merasa kesepian disaat ia sedang hamil, ia membutuhkan perhatian dan kasih sayang"
tawa Johnny mengalun meskipun teredam oleh musik yg mulai terdengar sedikit lebih keras dari sebelumnya, orang-orang sudah mulai melangkah ketengah dimana mereka berdansa dan bergoyang ramai.
"lalu itu salahku?"
Hana menghadapkan diri ke Johnny, menggeplak belakang kepalanya sampai lelaki itu mengaduh "bukan bodoh, berhenti menyalahkan siapapun, daripada kau menyalahkan mereka atau dirimu bukankah lebih baik kau lihat dulu situasinya bagaimana, 2 hari lagi taeyong dan jaehyun menikah, kau harus datang nanti, tapi bukan sebagai seseorang yg akan merusak pernikahan mereka, tapi sebagai mantan suami yg bahagia dengan keputusan semua orang. datanglah bersama Ten istrimu, dan anakmu.. seo haechan"
helaan nafas kasar terdengar "aku sudah memikirkannya, aku juga sudah menandatangani surat perceraian dengan taeyong. tapi masalahnya, aku sudah kehilangan Ten dan haechan ku, mereka tidak ada di apartemen kami" ia merogoh sebuah kertas dari saku jaketnya dan membiarkan Hana membacanya.
"wahhh.. jadi dia sudah pergi ya? kau terlambat lagi John, astaga seme macam apa kau ini tidak tegas sekali dengan pilihanmu sampai istri dan anak minggat, auhh John menyedihkan, kau tau ia kemana?"
"kalau aku tau aku tidak akan kemari, dan menghabiskan waktuku dengan alkohol ini"
sekali lagi Hana menggeplak kepala Johnny "yakk! sakit sialan tega sekali kau ini"
Hana mendengus tak perduli "cepat cari sebelum dia pergi lebih jauh dan tidak bisa kau temui untuk selamanya, kau juga mau bahagia bukan? keputusan terbaik memang tetap menggenggam apa yg ada di sisimu, hati kalian sudah berubah, terima saja kenyataannya" ia berdiri dari duduknya setelah mengecup pipi Johnny.
"sudahlah sadarkan dirimu dari kebodohan ini, aku mau cari yg menggemaskan dulu, kau terlalu gagah untuk jadi selera wanita dominan sepertiku, bye John" berlalu sambil melambaikan tangannya dan menghampiri seorang lelaki manis yg duduk sendirian di depan meja bartender.
"hai manis siapa namamu? butuh nuna temani?"
"eung? n-namaku jihoon"
~~~~~~~
Taeyong berjalan sambil memegangi pinggulnya yg mulai terasa pegal, kehamilannya memasuki bulan ke 8, perutnya semakin berat dan seringkali ia merasa betis serta pinggulnya terasa pegal.
ia kemudian sampai di sebuah gedung tempat dimana persiapan pernikahan besok di buat, taeyong berniat melihat dan mengecek beberapa keperluan yg masih kurang, tapi sepertinya semua sudah pas. buktinya ruangan gedung yg luas ini sudah di sulap menjadi begitu indah.
"nyonya Jung" sapa seorang yg melihat taeyong datang, wanita cantik itu nampaknya cukup peka melihat taeyong yg sedikit meringis sambil memegangi pinggulnya.
ia membawakan sebuah kursi dan mempersilahkan taeyong untuk duduk, yg diterima baik oleh lelaki manis itu dengan segera "terimakasih nuna, tapi jangan panggil aku begitu, akukan belum resmi jadi milik jaehyun" ucapnya dengan pipi bersemu malu.
wanita cantik itu terkekeh gemas melihatnya, jaehyun memang tidak salah pilih calon pendamping, taeyong begitu mempesona "kan besok sudah resmi yongie, kenapa kemari? nanti kau bisa kelelahan kalau berjalan jalan terus"
taeyong cemberut mendengarnya "ugie nunaaa yongie kan juga mau melihat lihat persiapan besok, lagipula yongie bosan dirumah sendirian, semuanya sedang sibuk bersiap untuk besok, kata eomma... yongie hanya harus bersantai saja agar tidak gugup"
seulgi, atau yg selalu taeyong panggil ugie itu tertawa mendengarnya "kau kan sedang hamil yongie, jangan kelelahan, jaehyun kemana?" ia melihat kesana kemari tapi tak menemukan calon suami adik sepupunya ini.
"sedang mengambil baju kami bersama eomma, tadi yongie mau ikut tapi katanya yongie istirahat saja, padahal itu membosankan, istirahat terus sedangkan aegi ingin jal----
ddrrtt
ehh? sebentar nuna, yongie ada telfon"
taeyong mengambil ponselnya, tanpa melihat siapa yg menelfon ia langsung mengangkat panggilannya.
"hal--"
"taeyong-ah hiks ... ke-kecelakaan hiks..."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]
RomansaJaehyun si anak kuliahan yg ngebet mau nikahin janda muda yg lagi hamil [ mature , mpreg , romance ]