three

23K 2.8K 227
                                    

Bukannya fokus pada tujuan awal berkumpul dirumah Lucas, ke 4 lelaki itu kini malah sibuk mengorek informasi soal kakak sulung Lucas yg manis dan menggemaskan itu. Mereka sempat terkejut dengan ucapan si Jung brengsek jaehyun tadi, lelaki itu dengan kurangajar berkata ingin menikahi taeyong sampai Lucas bersiap memukulnya jika saja bangchan dan Kun tidak menahan.



"Teman-teman hentikan pertanyaan kalian oke? Dan kau jaehyun, jangan berharap aku membiarkanmu mendekati hyungku" finalnya kemudian berjalan kedapur melihat sang adik dan kakak sedang membuat kue bersama.


Jaehyun yg dikatai demikian tentu hanya mendengus sebal, tidak-tidak dia tidak akan menurut, yg benar saja Lucas itu, dasar pelit.



"Tidak biasanya kau tertarik pada seseorang jae" bangchan membuka ponselnya, berucap sambil berchat ria dengan kekasihnya tanpa perlu menatap sahabat karibnya itu.



Kun mengangguk, ia juga setuju dengan ucapan bangchan, padahal biasanya di kampus jaehyun selalu menolak siapapun yg mendekatinya, bahkan sekelas primadona kampus roseanne park dan Choi minki pun ia tolak.



"Kau tidak lihat? Dia sangat manis menggemaskan oh astaga kurasa aku terkena serangan jantung" lihatlah si Jung itu kini berguling-guling di lantai dengan senang, terlihat seperti orang gila.



Kun berdecak kesal, apa gunanya, Lucas bilang taeyong sudah menikah jadi mereka dilarang mendekatinya, ya meskipun suaminya telah meninggal sih.



Baru saja jaehyun ingin membuka mulutnya lagi, ia dikejutkan dengan pujaan hatinya yg datang bersama Lucas dari arah dapur, ditangannya ia membawa nampan berisi brownies buatannya dan ditangan Lucas ia membantu taeyong memberikan minuman untuk teman-teman berandalanya itu.



"Silahkan dicoba, aku membuatnya sendiri dengan adikku"


Jaehyun rasanya ingin meledak sekarang, taeyong berucap sangat lembut sampai.menembus ulu atinya dengan begitu dalam, oh Jung Jaehyun sepertinya benar benar akan gila.



"Hyung, kenalkan namaku jaehyun, Jung Jaehyun, kau bisa memanggilku sayang"


Taeyong terkekeh mendengarnya, agak canggung berada dihadapan pria pria tidak tau diri ini, padahal mereka sedang berhadapan dengan tuan rumah.


"A-ah iya kupanggil jaehyun saja ya? Apa kalian akan menginap?"


"YA!! TIDAK!!"



Jawaban tak sama itu ia dapatkan ketika adiknya ikut berteriak disampingnya, menanggapi dengan tolakan. Ia tidak mau ambil resiko jika teman-temannya menginap, apa jadinya nanti taeyong dengan mereka.



"Kalian bercanda? Kita ada balapan malam in--"


Ucapan Kun terhenti ketika Lucas menutup mulutnya buru-buru, ia menatap nya seolah memberikan kode untuk diam tidak membahas hal itu didepan taeyong, tapi sepertinya terlambat, lelaki mungil itu berkacak pinggang menatap ke arahnya.



"Luke, berhenti melakukan balapan liar, kau bisa celaka nanti, kalian semua juga, jangan macam-macam dengan jalanan nanti kalian terluka" seolah sebuah perintah mutlak, ke tiga temannya mengangguk begitu taeyong memperingatkan mereka, memang ya wajah bisa mengalahkan segalanya.



Lucas menghela nafasnya "iya hyung aku tidak akan melakukannya lagi" ia menunduk lesu, mau bagaimana pun mengendarai motor dan mobil dijalanan dengan kecepatan tinggi adalah hobinya, ya dengan kata lain hanyalah hobi menantang maut.




Taeyong mengusap kepala adiknya "aku hanya khawatir padamu, kau tau kan aku menyayangimu?" Ucapan lembut itu membuat Lucas mengangguk mengerti, ia tau taeyong tidak ingin lagi kehilangan orang yg berharga dalam hidupnya setelah kehilangan Johnny .


Baru beberapa kali mengusap, ia langsung merasakan perutnya kembali bergejolak, padahal ini sudah jam makan malam tapi kenapa ia kembali merasakan mual mual tidak menentu. Taeyong langsung berlari kekamar mandi di samping dapur, menumpahkan semua isi perutnya meskipun yg keluar hanya cairan bening.


"Hoekkk.. ughhh" pria manis itu mendadak lemas setiap kali habis mengalami mual-mual karna kehamilannya, dan lebih parahnya setelah ini ia pasti akan mengalami ngidam lagi.


"Cas!! Taeyong Hyung kenapa??? Apa dia sakit??" Jaehyun berdiri nampak khawatir dan bersiap menghampiri taeyong tapi Lucas menahannya "tak apa, biar aku saja, tolong kabari pada hyunjin balapannya dibatalkan" balasnya setelah itu menuju ke kamar mandi menghampiri sang kakak.



Lucas dengan lembut mengusap leher taeyong, pria itu masih membersihkan mulutnya dengan air keran di wastafel. Membuat Lisa ikutan mendekat karna khawatir.



"Bagaimana? Apa sudah baikan?" Tanya Lucas dengan lembut, taeyong tersenyum, dengan lemah ia melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Lucas membuat sang adik yg peka langsung memeluk erat tubuh mungilnya, karna Lucas jauh lebih tinggi, taeyong merasa jika dirinya tenggelam didalam pelukan adik bongsornya itu.



"Belum...aku ingin sesuatu"


Nah kan mulai lagi, Lucas dan Lisa sudah bersiap setiap waktu karna taeyong kerap kali meminta aneh-aneh di jam yg tidak menentu, faktor ngidamnya jadi seperti ini.



"Mau apa oppa? Akan kubelikan mumpung belum terlalu malam" ucap Lisa bersemangat, ia sudah menyambar jaket kulitnya di atas kursi di meja makan.



Tapi nyatanya lelaki mungil itu menggeleng, Lucas membawanya keluar kamar mandi sambil memeluknya, membiarkan sang Hyung bergelayut di tubuh besarnya.



Mereka duduk di sofa ruang tamu, dihadapan ketiga teman Lucas yg menatap heran, padahal tadi mereka kira taeyong sakit tapi malah sekarang datang-datang bermanja-manja dengan Lucas, membuat api cemburu jadi membakar hati saja.



"Kentang tornado, aku mau itu casseuu~ tapi maunya makan disana, ditempatnya"


Aduh, Lucas dan Lisa saling tatap, lisa nampak menggaruk tengkuknya, ia tidak bisa mengendarai mobil hanya bisa naik motor besar miliknya. Lebih tepatnya ia belum diperbolehkan oleh orangtua mereka.


"Ya sudah, kalau begitu pergi denganku ya hyung?" Tawar Lucas diangguki semangat oleh lelaki mungil itu, pria tinggi itu menatap teman-temannya.


"Aku harus mengantar taeyong Hyung, kalian mau tetap disini atau pulang? Kurasa aku akan lama" Lucas agak tak enak hati seakan mengusir teman-temannya ya tapi mau bagaimana lagi, taeyong tidak mungkin nanti hanya minta satu hal, pria mungil itu pasti minta yg lain jika sudah sampai ditempat.



"Jelaskan dulu pada kami taeyong Hyung kenapa" ujar jaehyun, padahal ia benar-benar khawatir sejak tadi tapi Lucas malah seakan mengusir mereka, mau pergi kemana dia dan taeyong.



Lucas tersenyum pada teman-temannya "ini mas--"



"Taeyong oppa sedang hamil dan sekarang dia mengid--- OH ASTAGA AKU KELEPASAN"


Lucas menepuk kepalanya, astaga Lisa memang sangat tak bisa menahan mulutnya jika ada sesuatu, ia menunduk melihat taeyong yg meringsak dipelukannya, membuat Lucas bingung.


"H-hamil??"


Ah ini ternyata, sepertinya taeyong menyadari pandangan teman-temannya yg terkejut bahkan dengan wajah seaneh itu, Lucas memakluminya, ini bukan hal lumrah bagi seorang lelaki untuk mengandung.



"Kalian teman-temanku, tolong rahasiakan ya? Aku tidak ingin hyungku dipandang dengan pandangan wajah seperti milik kalian itu"



Mereka masih menatap bingung, berharap mereka salah dengar, kecuali jaehyun yg tersenyum dan mengangguk "taeyong hyung sangat istimewa ternyata, kau menakjubkan hyunggg!!!"


"Eh?"



To be continued~

GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang