Jaehyun meletakkan tubuh taeyong diatas ranjangnya dengan perlahan, mereka baru saja sampai di apartemen milik jaehyun, taeyong sudah memohon sejak tadi untuk diantar pulang saja tapi sepertinya jaehyun sedang tidak ingin mengabulkan keinginannya.
"Jaehyun ayo pulang? Yongie tidak mau disini, aegi juga. Katanya dia rindu dengan Lucas" taeyong memohon kembali, menatap memelas ke arah jaehyun berharap kekasihnya itu mau menurutinya, tapi apa? Jaehyun malah mengungkung tubuhnya.
Pria dengan kedua dimple khas di pipinya itu menatap taeyong dengan intens "siapa bilang kau boleh pulang hm? Kau sepertinya tidak ingat kalau aku ada disana tadi, atau kau sengaja membuatku marah hm?" Ucapan jaehyun membuat taeyong meneguk kasar ludahnya.
"T-tidak begitu! Kau sendiri malah sibuk dengan ro--mmhh"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, bibir jaehyun sudah lebih dulu membungkam taeyong, sepertinya ia mulai kehabisan kesabaran, ia sangat tidak suka taeyong menyentuh atau disentuh orang lain.
Terdengar sangat posesif namun inilah yg tidak seharusnya taeyong lakukan, memancing kemarahan jaehyun.
Ciuman itu semakin dalam dan menuntut, jaehyun mengulum kedua belah bibir manis taeyong, menghisap dengan kuat hingga sedikit membengkak dan menggigitnya dengan lembut, mencari celah untuk memasuki mulut taeyong.
"Tidak, aku harus menghentikan jaehyun, ta-tapi... Ini nikmat..."
Taeyong mencengkram pundak jaehyun, membuat pakaian yg digunakan kekasihnya jadi lusuh tak berbentuk, ia hanya sedang menyalurkan rasa manis ketika kedua belah bibir mereka mulai saling memangut, taeyong mulai membalas ciuman jaehyun.
Lagipula sudah sejak lama taeyong tidak disentuh, ia rindu sentuhan seorang lelaki ditubuhnya, semenjak kematian Johnny ia hanya sibuk dengan pekerjaan dan kehamilan nya, padahal dimasa kehamilan, hormonnya seringkali naik.
"Sudahlah, jaehyun calon suamiku, aku bosan memuaskan diri dengan dildo"
Lelaki manis itu mengalungkan kedua lengannya ke leher jaehyun, membuat sang kekasih sedikit terkejut karena tidak mengira kalau taeyong akan membalas ciumannya bahkan lebih panas dari sebelumnya.
~~~~~~
Sementara itu ditempat lain, Lucas tengah duduk di sofa ruang tamu apartemen kekasihnya, omong-omong letaknya didepan apartemen jaehyun, tadi jungwoo sudah mengabarinya kalau jaehyun membawa taeyong kedalam apartemen, Lucas sih tidak khawatir toh mereka berdua akan segera menikah.
Lama berkutik dengan pikirannya, kehadiran jungwoo yg duduk disampingnya sambil meletakkan secangkir kopi diatas meja didepannya, ia mengusap dengan lembut lengan Lucas, merasa jika kekasihnya sedang tidak baik-baik saja.
"Kau baik-baik saja?" Tanyanya membuat Lucas menoleh ke arahnya, ia hanya tersenyum menanggapi pertanyaan sang kekasih lalu menggeleng.
Lucas merebahkan tubuhnya disofa, menggunakan paha jungwoo sebagai bantalan nya, dengan cukup keras ia menarik dasi dari lehernya hingga terlepas dan meletakkannya diatas meja "dia benar benar belum mati wuu, aku tidak tau apa alasannya atau apa yg terjadi sebenarnya tapi itu benar dia"
Jungwoo mengusap lembut ribut Lucas, mencoba menenangkan sang kekasih yg tengah bingung dan khawatir "dia? Kau membicarakan siapa Luke? Kau tidak mengatakan apapun padaku, kau bahkan banyak melamun akhir-akhir ini"
"Johnny, Seo Johnny....kakak ipar ku"
Jungwoo terdiam sejenak dari kegiatannya mengusap rambut Lucas, tangannya terhenti diudara mendengar ucapan kekasihnya. Apa yg barusan ia ucapkan? Benarkah itu? Tapi itu tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]
RomanceJaehyun si anak kuliahan yg ngebet mau nikahin janda muda yg lagi hamil [ mature , mpreg , romance ]