eighteen

11.4K 1.5K 12
                                    

"bukan jaehyun! aku yakin itu mereka! hiks mereka kembali jaehyun!! mereka kembal---"

"Hyung... bukankah kau bilang kau mencintaiku? tapi kenapa kau menangisinya sekeras ini?"


deg


Taeyong terdiam, selama beberapa detik berlalu hanya hembusan nafas, detak jantung keduanya dan detikkan jam yg terdengar memenuhi ruangan jaehyun.

ia mendongak ke atas, menatap wajah jaehyun yg nampak sekali kekecewaan disana, hati taeyong ikut berdenyut melihatnya, ia baru saja akan menangkap pipi jaehyun tapi lelaki itu lebih dulu melepaskan pelukannya dan berjalan beberapa langkah kebelakang.


"ayo kuantar pulang, sebaiknya kau menenangkan dirimu dulu" jaehyun mengambil kunci mobilnya dan berlalu tanpa menggandeng ataupun berjalan beriringan bersama taeyong, ia lebih dulu melangkah keluar dari ruangannya.


"ya Tuhan, kenapa masalah seperti ini harus datang padaku?" batin taeyong merana, ia berjalan pelan tak berani untuk menyamakan langkah dengan jaehyun.

bahkan saat berada didalam lift pun, keduanya tetap diam, taeyong yg bingung harus mengatakan apa dan jaehyun yg diam karna ia ingin taeyong mengatakan apa yg ia ingin dengar, hanya beberapa kata mungkin, jaehyun tak akan terlalu memikirkan kejadian tadi.

Lagipula kenapa juga taeyong menganggap youngho rekan kerjanya sebagai Johnny? Apa wajah mereka mirip? Sial kenapa jaehyun jadi lupa sih wajah mantan suami taeyong yg sudah meninggal itu.


~~~~


Sementara itu Ten membawa suaminya kembali ke tempat tinggal sementara mereka, lelaki kecil itu menghampiri buah hatinya sebelum sempat youngho mencekal tangannya untuk meminta penjelasan.

Ia tidak pernah mengenal sosok yg dipanggil taeyong itu, ia seperti tidak pernah bertemu sebelumnya? Atau pernah? Tapi kapan? Dan kenapa juga ia merasa begitu merindukan calon istri rekan kerjanya sendiri.


Hatinya terus gelisah membuat perasaan sesak memenuhi dadanya, Youngho memilih untuk kedapur membuat kopi untuk dirinya sendiri, kopi biasanya bisa membuat pikirannya tenang, dilihat dari gelagat istrinya yg tidak biasa saja sudah membuat youngho paham kalau Ten menyembunyikan sesuatu.


Adukan terakhir kopi bersamaan dengan Ten yg muncul dari arah pintu depan, ia habis mengantar Samuel yg kebetulan tadi ditugaskan menjaga haechan sebentar untuk kembali ke tempat tinggalnya.


"Ten, aku ingin bicara" ujar youngho, lelaki tinggi itu mendudukkan diri di sofa depan ruang tv, menanti istri kecilnya yg tengah menggendong haechan sambil berjalan perlahan dan mengambil tempat di sisinya.

Ten mengetuk-ngetuk kan jemarinya dipipi haechan, bocah yg baru berusia beberapa hari itu tertidur nyenyak karna tadi sudah selesai meminum susunya.

"Kau kenal dengan jaehyun dan taeyong?" Tanya Youngho langsung, ia sedang tidak ingin berbasa-basi.

Ten menggeleng "tidak Hyung, makanya aku tidak senang ketika lelaki itu menyentuhmu, kau tau kan Hyung aku ini cemburuan sekali, aku sangat mencintaimu hyung" ia beralih menatap suaminya, memancarkan mata penuh kepercayaan saat mengucapkan cinta hingga youngho tak bisa berkutik dibuatnya.

"Kenapa? Kau menyukai pria manis itu? Tidakkah aku lebih menarik darinya?'" tambah Ten membuat youngho gelagapan, ia menyeruput kopinya beberapa kali sebelum menjawabnya.

Gelengan kepalanya menandakan bahwa ia tidak setuju dengan ucapan sang istri "tentu saja tidak, a-aku juga mencintaimu kau tau kan? Kita sudah menikah selama beberapa tahun. Mana mungkin aku tertarik dengan orang lain" jawabnya bergeser setelah meletakkan cangkir kopinya.

GANGNAM BEAUTY - JAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang