Mario : Namanya Mentari

1K 224 38
                                    

Gadis itu terbaring di atas tempat tidur di sebuah ruang IGD. Wajahnya pucat, ada sedikit lebam di dahinya. Tapi tetap tidak mengurangi kecantikan yang dipancarkan wajahnya. Mario berdiri di sebelah tempat tidur tanpa mengatakan apapun. Ia justru menarik Gita untuk mendekat ke arahnya. Namun gadis itu justru memberikan tatapan penuh tanda tanya.

"Ngapain?" Gita berusaha mendorong lengan Mario.

"Jangan jauh-jauh"

"Ini juga cuma 30 senti"

"Kurang deket, sini sih" Mario kembali berusaha menarik Gita untuk mendekat dan lagi-lagi mendapatkan tatapan tajam dari pacarnya.

"No PDA please" Gita menampik tangan Mario dengan galak.

"Ini kan nggak PDA orang ketutup tirai" bela Mario sembari menunjuk sekeliling IGD yang tertutup tirai.

"Tapi di depan orang lain" Gita menahan dirinya untuk tidak berteriak dan tidak menjambak rambut Mario.

"Orangnya tidur, santai sih"

"Tapi indra pendengarnya berfungsi"

"Yaudah sih kan matanya merem" sahut Mario lagi.

Gita mendecakkan lidahnya kesal. "Aku pindah nih!"

"Iya pindah ke sini aja. Mario emang suka nakal"

Keduanya menoleh pada sosok perempuan yang terbaring lemah di atas kasur. Perempuan itu tersenyum manis meski ada gurat-gurat lelah pada wajahnya.

"Hai, Mario" perempuan itu menoleh ke arah Mario dan memamerkan deretan giginya. "Dan, kamu siapa?"

Gita tertohok. Tapi ya benar juga sih, dia itu siapa? Kan si Tari ini nggak kenal juga. "Hai, saya teman Mario" ucapnya sopan.

"Pacar" ralat Mario cepat.

"Oh pacar, halo. Kamu pasti sudah tahu aku siapa. Aku nggak perlu mengenalkan diri lagi kan?" ucapnya lagi.

Gita tidak terlalu peduli. Ia hanya mengangguk pelan. Namun, ada rasa kesal yang muncul di hatinya. Entah mengapa Ia ingin sekali meninggalkan tempat itu dan merebahkan dirinya di kasurnya yang nyaman. Sepertinya Gita membutuhkan tidur panjang. Supaya mampu mengembalikkan mood dan emosinya yang sedikit berantakan. Sedikit saja kok nggak banyak, tapi tetap saja berantakan.

Tari menatap Mario dan Gita secara bergantian. "Kalian berdua datang bareng?"

Mario memutar bola matanya. "Nggak datangnya kredit" jawabnya asal. Membuat Tari terkikik geli.

"As usual ya Mario masih saja lucu"

Lucu doang tapi ditinggalin. Dih!

Ujar Mario dalam hati.

"Nama kamu siapa?" Tari beralih menatap Gita yang sekarang jadi salang tingkah. Asli deh Tari ini cantik banget yang kelewat cantik. Anggun, manis, cerdas -kelihatannya begitu atau setidaknya memang cukup cerdas-, dan memiliki aura yang membuat Gita sedikit ciut.

"Namanya Gita" justru Mario yang menyahuti pertanyaan dari Tari.

"Hemm, Gita ya..namanya bagus. Salam kenal Gita. Aku Tari, mantan pacar Mario" tegasnya.

Gita menjawab dengan kikuk perkenalan singkat dari Tari. Memangnya kalau mantan pacar terus kenapa sih? Harus banget ya ditekankam begitu?

"Maaf sebelumnya Gita. Tapi bisa nggak kamu tinggalin kita berdua?" ucapan Tari membuat Mario membelakakkan matanya. Baru juga ketemu heh, nggak usaj menyulut api kemarahan deh!

Gita memandang Mario dan Tari secara bergantian. Mario tidak memberikan respon apapun. Ia masih terlampau shock dengan permintaan Tari yang cukup berani.

Gita's Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang